Find Us On Social Media :

Berulang Kali Salahkan China Atas Covid-19 dan Sebut China 'Mata-mata Dunia', Australia Kini Terima Getahnya Sendiri dan Harus Menjilat Ludahnya Agar Dimaafkan China, Ancaman Sanksi-sanksi Memang Kian Nyata

By Maymunah Nasution, Rabu, 2 Desember 2020 | 13:43 WIB

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyatakan perang dengan China mungkin bisa terjadi.

Intisari-online.com - Saat hubungan diplomatik dua negara memburuk, sebenarnya yang paling menderita adalah rakyat kedua negara itu sendiri.

Seperti yang saat ini terjadi antara China dan Australia.

Pertukaran positif antara China dan Australia minggu lalu memberikan secercah harapan bahwa hubungan keduanya bisa membaik.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison memuji China atas tindakan mereka mengangkat kemiskinan dari kehidupan rakyatnya.

Baca Juga: Hubungan Diplomatik Makin Memburuk, China Panas-panasi Dunia Dengan Sebar Foto Palsu Tentara Australia Mengancam Membunuh Seorang Anak Afghanistan Memanfaatkan Kasus Pasukan Khusus Ini

China pun mengakui itu, sebuah tanda hubungan membaik.

Namun optimisme itu segera terhapus dengan China memberikan sanksi provisi anggur Australia sampai 212.1% minggu lalu.

Angka itu mengejutkan karena sangat tinggi, lebih tinggi daripada persentase yang awalnya direkomendasikan oleh Asosiasi Industri Anggur China, pengirim keluhan agar impor dari Australia dibatasi.

Dari keluhan tersebut investigasi pemerintah dilaksanakan sejak Agustus, dan kemudian China memutuskan untuk terapkan penutupan impor anggur dari Australia.

Baca Juga: Indonesia Mendulang Untung Besar-besaran dari Perang Dagang yang Terjadi Antara China dan Australia, Kok Bisa?