Find Us On Social Media :

Hubungan Diplomatik Makin Memburuk, China Panas-panasi Dunia Dengan Sebar Foto Palsu Tentara Australia Mengancam Membunuh Seorang Anak Afghanistan Memanfaatkan Kasus Pasukan Khusus Ini

By Maymunah Nasution, Senin, 30 November 2020 | 17:11 WIB

Kejahatan pasukan khusus Australia saat bertugas di Afghanistan, bunuh tahanan dan warga sipil untuk bersenang-senang

Intisari-online.com - Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pada hari Senin bahwa Canberra menuntut permintaan maaf dari Beijing tentang tweet yang berisi gambar palsu seorang tentara Australia yang memegang pisau di leher seorang anak Afghanistan.

Morrison mengatakan Australia sedang mengupayakan penghapusan gambar yang disebut Morrison sebagai sesuatu yang benar-benar menjijikkan, yang diposting pada hari Senin oleh Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China.

“Ini benar-benar keterlaluan dan tidak dapat dibenarkan atas dasar apapun ... Pemerintah China seharusnya benar-benar malu dengan postingan ini.

"Itu mengurangi harga diri mereka di mata dunia, "kata Morrison kepada media pada jumpa pers seperti dilansir Reuters, Senin (30/11).

Baca Juga: Indonesia Mendulang Untung Besar-besaran dari Perang Dagang yang Terjadi Antara CHina dan Australia, Kok Bisa?

Morrison melanjutkan, negara-negara di seluruh dunia sedang mengamati bagaimana Beijing menanggapi ketegangan dalam hubungan Australia dengan China.

Kekejaman pasukan khusus Australia di Afghanistan

Memang Australia sendiri sedang menghadapi kasus sulit terkait tindakan sewenang-wenang tentara Australia di Afghanistan.

Setelah empat tahun diselidiki, baru bulan ini akhirnya kasus itu dirilis, tunjukkan jika tentara Australia terlibat dalam pembunuhan warga sipil Afghanistan.

Baca Juga: Api Kemarahan Berkobar Setelah Ekspor Batubaranya Ditolak China, Perang Dagang China VS Australia Resmi Dimulai, Mari Dicek Kronologinya