Find Us On Social Media :

Padahal Jadi Pasukan Elite, Tapi Tingkah Pemimpin Pasukan Elite Australia Ini Bertolak Belakang, Paksa Anggota Baru Tembak Mati Tahanan Afghanistan, Menham: Saya Jijik Mendengarnya

By Mentari DP, Minggu, 22 November 2020 | 08:00 WIB

Pasukan elite Australia.

Intisari-Online.com - Militer Australia memiliki sebuah pasukan elite yang terkenal.

SAS atau Special Air Service Regiment adalah pasukan elite Angkatan Darat Australia.

Nah, baru-baru ini pemimpin pasukan elite Australia SAS berulah.

Di mana dia dilaporkan memaksa anggota baru untuk menembak mati tahanan agar mereka "berdarah".

Baca Juga: Disingkirkan Gara-gara Kakinya Pincang Satu, Jenderal Kopassus Ini Langsung Mencak-mencak Membelanya, Bocorkan Kehebatannya Saat Jalankan Misi Sampai Rela Kakinya Putus Demi NKRI

Terungkapnya kabar itu terjadi di tengah dugaan bahwa militer "Negeri Kanguru" diduga melakukan pembunuhan ekstrayudisial di Afghanistan antara 2007-2013.

Jenderal Angus Campbell, Kepala Pasukan Pertahanan Australia, merilis laporan yang sudah disunting dari Paul Brereton, Hakim Senior Sydnye sekaligus mantan jenderal korps cadangan.

Butuh waktu empat tahun bagi para hakim untuk menyelesaikan penyelidikan dan menyusun laporan, di mana naskahnya banyak mengalami penyuntingan.

Hakim Brereton menemukan informasi, pasukan elite SAS melakukan 39 pembunuhan ekstrayudisial saat tergabung dalam koalisi pimpinan AS di Afghanistan.

Baca Juga: Bukan Palestina, Amerika, Apalagi China, Justru Negara Ini yang Paling Menginginkan Israel Lenyap dari Muka Bumi, 'Israel Paling Takut Sama Negara Itu'