Intisari-Online.com - Militer Australia memiliki sebuah pasukan elite yang terkenal.
SAS atau Special Air Service Regiment adalah pasukan elite Angkatan Darat Australia.
Nah, baru-baru ini pemimpin pasukan elite Australia SAS berulah.
Di mana dia dilaporkan memaksa anggota baru untuk menembak mati tahanan agar mereka "berdarah".
Terungkapnya kabar itu terjadi di tengah dugaan bahwa militer "Negeri Kanguru" diduga melakukan pembunuhan ekstrayudisial di Afghanistan antara 2007-2013.
Jenderal Angus Campbell, Kepala Pasukan Pertahanan Australia, merilis laporan yang sudah disunting dari Paul Brereton, Hakim Senior Sydnye sekaligus mantan jenderal korps cadangan.
Butuh waktu empat tahun bagi para hakim untuk menyelesaikan penyelidikan dan menyusun laporan, di mana naskahnya banyak mengalami penyuntingan.
Hakim Brereton menemukan informasi, pasukan elite SAS melakukan 39 pembunuhan ekstrayudisial saat tergabung dalam koalisi pimpinan AS di Afghanistan.