Advertorial
Intisari-Online.com - Sudah jadi berita lama bahwa Israel adalah musuh bebuyutan Iran.
Dua negara Timur Tengah ini memang tidak pernah akur.
Ada saja masalah terkait militer hingga ekonomi yang membuat keduanya saling serang.
Bahkan Israel makin ketakutan.
Ini karena kehadiran pangkalan-pangkalan militer Iran di Suriah
Sehingga negara Revolusi Islam ini merupakan negara yang paling menginginkan Israel lenyap dari muka Bumi.
Negara yang mengancam ingin melenyapkan Israel memang menjadi negara yang paling ditakuti Israel.
Karena bangsa Israel (Yahudi) sendiri pernah akan dimusnahkan oleh Nazi Jerman melalui program pembantaian massal (holocaust).
Oleh karena itu, Israel betul-betul mengawasi Iran termasuk melakukan serangan udara secara gencar terhadap posisi pangkalan-pangkalan militer Iran di Suriah.
Sebenarnya tujuan Iran mendirikan pangkalan militer di Suriah adalah untuk mendukung kekuasaan Presiden Bashar al Asaad yang penganut aliran Islam Syiah.
Tapi karena Iran juga mengincar Israel dan Israel sendiri berbatasan dengan Suriah di wilayah Dataran Tinggi Golan, drone-drone Iran pun sering terbang ke wilayah Israel untuk melakukan misi mata-mata.
Ada kemungkinan besar setelah pangkalan-pangkalan militer Iran di Suriah siap meluncurkan rudal balistik, maka serangan untuk melenyapkan Israel dari muka bumi bisa dilakukan.
Israel sendiri masih merasa aman dari ancaman serangan rudal Iran Khoramshahr yang bisa meluncur hingga jarak 2.000 km karena telah memiliki senjata penangkis rudal, yakni Arrow-3.
Jadi ketika rudal Khoramshahr diluncurkan dari Iran dan rudal harus melalui wilayah udara Irak serta Suriah sebelum menghantam Israel, rudal Arrow-3 masih punya waktu yang cukup untuk menyergap dan menghancurkannya.
Tapi jika rudal Khoramshahr dan rudal sejenisnya yang memiliki jarak tembak lebih pendek bisa diluncurkan dari Suriah dalam jumlah banyak, kawasan Israel pasti ada yang bisa dihantam rudal.
Lagi pula jika rudal Iran bisa diluncurkan dari Suriah kemungkinan kecil untuk jatuh ke negara lain bisa dihindari.
Oleh karena itu, kehadiran militer dan pangkalan Iran di Suriah memang bisa menunjukkan keseriusan Iran untuk menggempur Israel.
Namun, Israel juga tak kalah seriusnya karena terus menggempur sasaran militer Iran di Suriah dan sempat membuat Presiden Bashar al Asaad gerah.
Oleh karena itu jika sampai Suriah, Iran, dan kekuatan militer Rusia di Suriah menjadi bersatu untuk melawan AS dan juga Israel, setelah Israel diganggu terus oleh Iran, ancaman serangan rudal Israel bukan hanya dari Iran tapi juga dari Rusia.
Meski secara diplomatik Rusia dan Israel berhubungan baik tapi terkait serangan Israel di pangkalan militer Rusia di Suriah, Homs (9/4/2018), Rusia telah menunjukkan kegeramannya.
Rusia bahkan sudah mengancam Israel akan menyerang dengan rudal S-300 jika Israel kembali melancarkan serangan udara ke Suriah.
Sebagai negara yang selama ini jumawa, Israel memang bisa dikatakan tidak berkutik jika harus menghadapi Rusia yang sedang murka.
Apalagi jika tanpa dibantu oleh militer AS.
(Agustinus Winardi)