Find Us On Social Media :

Merasa Terpojokkan Hanya Karena Dua Negara Ini Bersatu, China Mencak-mencak Tak Terima Jika Jepang-Australia Jalin Koalisi, Sebut Hanya Akan Memperkeruh Perdamaian

By Maymunah Nasution, Jumat, 20 November 2020 | 19:02 WIB

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison "berjabatan siku" setelah sepakati perjanjian dua negara menjaga stabilitas Pasifik

Intisari-online.com - Dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah pembicaraan dengan Perdana Menteri Jepang Suga Yoshihide pada 18 November, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan kedua negara telah mencapai konsensus tentang prinsip Akses Militer dan Perjanjian Bersama.

Perjanjian penting ini telah dinegosiasikan oleh Jepang - Australia selama 6 tahun terakhir.

Kemajuan yang baru saja dibuat sangatlah penting, memungkinkan Jepang dan Australia untuk segera menandatangani perjanjian tersebut.

Perjanjian Akses dan Akses Bersama memungkinkan militer Australia dan Pasukan Bela Diri Jepang untuk mengakses pangkalan militer yang beroperasi di wilayah masing-masing.

Baca Juga: Perjanjian Baru Antara China- Asia Pasifik Kian Terwujud, Giliran Uni Eropa dan AS yang Geger dan Ketar-ketir Kebangkitan China Sampai 'Sekutu Barat' Ingin Dibentuk Lagi

Perjanjian tersebut juga memfasilitasi Jepang-Australia untuk mengerahkan pasukan pertahanan untuk pelatihan bersama, bantuan kemanusiaan, dan bencana alam.

Kesepakatan Perdana Menteri Jepang-Australia pada prinsipnya terhadap Perjanjian Akses dan Mutualisasi menandai perubahan penting bagi Pasukan Bela Diri Jepang.

Jika pakta militer dengan Australia ditandatangani, itu akan menjadi pertama kalinya Jepang mengizinkan kehadiran militer asing di wilayahnya sejak 1960.

Di luar AS, Jepang tidak pernah menandatangani perjanjian itu. mirip dengan negara lain.

Baca Juga: Kegagalan AS Bersekutu Dengan Negara ASEAN Kian Tampak, Ahli Sebut Ide Mendirikan Pangkalan Militer di Dekat Indonesia Pun Hanya Wacana Saja, Ini Sebab Upaya AS Akan Gagal Total, Menohok!