Intisari-Online.com - Ketegangan hubungan AS dan China belum menunjukkan tanda-tanda mereda hingga saat ini.
Malahan, situasi di Laut China Selatan makin memanas.
Kondisi itu membuat para pemimpin Asia-Pasifik menyuarakan keprihatinannya pada pertemuan puncak regional pada hari Sabtu (14/11/2020).
Seorang pejabat pemerintah Jepang mengatakan, kecemasan itu dipicu oleh ketegangan keamanan antara Amerika Serikat dan China yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.
Bangkok Post memberitakan, pertemuan virtual KTT Asia Timur yang beranggotakan 18 orang itu terjadi untuk pertama kalinya setelah pemilihan presiden AS awal bulan ini.
Banyak negara Asia mulai mempertimbangkan bagaimana membangun hubungan dengan pemerintahan Presiden AS terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden.
Presiden AS yang sedang menjabat Donald Trump absen selama empat tahun berturut-turut, dengan Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien berpartisipasi atas namanya dan Perdana Menteri China Li Keqiang juga bergabung dalam pertemuan online tersebut.
Karena diplomasi AS terhadap kawasan Asia-Pasifik menjadi tidak jelas setelah pemilihan AS, China, yang telah mengendalikan virus, sangat ingin meningkatkan hubungan dengan 10 anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.