Penulis
Intisari-online.com -Skandal 1MDB Malaysia yang merupakan salah satu skandal korupsi terbesar telah membuat mantan Perdana Menteri Najib Razak ditangkap oleh kepolisian Malaysia.
Juli lalu ia telah didakwa dan divonis 12 tahun penjara.
Selain Najib Razak dan istrinya, Rosmah Mansor, desas-desusnya banyak taipan dan pebisnis yang sebenarnya terlibat dalam kasus ini.
Salah satunya adalah Goldman Sachs, bank investasi multinasional.
Perusahaan itu disebut 'tidak tersentuh' karena terlibat dengan kasus 1MDB tetapi tidak diusut.
Goldman Sachs dilaporkan menyuap pejabat luar negeri untuk memenangkan bisnis 1MDB.
Mereka juga memaksa pengawas finansial di seluruh dunia menerima uang mereka agar tidak dicurigai saat ada aliran dana yang tidak normal.
Termasuk di Malaysia dan Amerika Serikat.
Namun pihak berwenang belum menangkap satu 'gong' yang digadang-gadang sebagai sumber rencana kasus ini.
Sosok ini disebut menyimpan semua rahasia sampai tahu berapa banyak uang yang digarong, siapa yang mengambilnya dan siapa yang akan dikorbankan.
Dikutip dari Al Jazeera, sosok Low Take Jho adalah pemikir dari 1MDB, atau sering disebut Jho Low.
Ia merupakan penasihat keuangan Malaysia, mendapat julukan 'Billion Dollar Whale' oleh penulis Wall Street Journal, Bradley Hope dan Tom Wright.
Jho dicari oleh Malaysia, Amerika Serikat dan Singapura.
Namun ia telah melarikan diri, diam dan tidak terlihat selama hampir 5 tahun.
Kehadiran publik satu-satunya adalah melalui situs resminya, jho-low.com.
Di situs tersebut ada unggahan oleh pengacaranya jika ia memprotes Jho tidak bersalah.
Namun investigasi khusus Al Jazeera berjudul Jho Low: Hunt For A Fugitive, bisa didengar pertama kalinya jika Jho mati-matian berusaha mencapai kesepakatan dengan pemerintah Malaysia untuk menghindari masuk penjara.
Program tersebut menampilkan rekaman Jho Low, berupa rangkaian percakapan telepon yang ia lakukan dengan mantan pemerintah Malaysia dipimpin oleh Mahathir Muhammad.
Percakapan tersebut terjadi beberapa bulan setelah koalisi pimpinan Mahathir menang melawan Najib Razak di pemilu Malaysia Mei 2018 lalu.
Dalam percakapan tersebut buronan mengkhianati konspirator lainnya, menawarkan orang lain untuk ditangkap sebagai saksi potensial dalam kasus 1MDB.
Ia juga mengeluh tentang meningkatnya biaya perwakilan hukum.
Ia sama sekali terlihat tidak menyesal.
"Saya tidak percaya ada kesalahan," ujarnya.
Ia juga mengatakan hanya meminjam 'beberapa miliar' dari 1MDB untuk kepentingan dirinya sendiri seperti real estat mewah di seluruh dunia, mahakarya seni, jet pribadi dan mega yacht.
Sampanye Christal pun tidak lupa ia sebutkan.
"Ini semua hanyalah pinjaman, langsung atau tidak langsung pada akhirnya, kami ingin membantu mengembalikan aset-aset ini untuk bekerja sama dan melanjutkan hidup tanpa ditangkap," ujarnya.
'Itu lucu'
Mantan agen spesial FBI, Debra LaPrevotte, yang dulunya terlibat di tahap awal investigasi 1MDB dan sekarang menjadi investigator senior untuk LSM anti-kleptokransi The Sentry, berang dengan tanggapan Jho Low.
"Jika tidak ada kesalahan, orang-orang tidak perlu mengembalikan aset mereka, bukan?
"Tidak perlu aset untuk direbut. Ini lucu, seperti jika aku terus-terusan mengatakan kebohongan, mungkin seseorang akan percaya kepadaku," ujarnya.
Sementara Bill McMurry, Agen Spesial FBI yang memimpin investigasi 1MDB sejak 2015 sampai sekarang dan bekerja dengan perusahaan mata-mata 5 Stones Intelligence, tidak meragukan kesalahan Jho Low.
"Kami sangat yakin jika kami bisa buktikan keterlibatan Jho Low dan posisinya dalam penipuan ini," ujarnya.
Jho Low juga sosok yang menuding dalang semuanya adalah Najib Razak.
Saat dana itu dicuri, Najib Razak memang juga sedang menjabat sebagai menteri keuangan Malaysia.
"Aku tidak punya wewenang untuk membuat keputusan apapun…sudah merupakan pengetahuan umum jika…semua persetujuan harus disetujui oleh menteri keuangan," klaim Jho Low saat itu.
Ia terus-terusan mengiyakan temuan Kementerian Hukum As jika hampir dari 1 miliar Dolar uang yang sampai ke rekening pribadi Najib Razak merupakan uang dari 1MDB dan bukan hadiah dari mantan Raja Arab Saudi, sebagai yang selalu jadi senjata Najib Razak.
"Kenyataanya, memang benar Raja Salman setuju memberikan donasi kepada PM tapi itu porsi kecil dari porsi lebih besar," ujar Jho Low.
Namun, tuduhan paling hebat yang diklaim Jho Low adalah jumlah uang 1MDB yang digunakan untuk membeli perhiasan istri Najib Razak, Rosmah Mansor.
Kementerian Hukum AS punya rincian pembelian berlian pink senilai 27 juta Dolar untuk Rosmah.
Namun buronan itu mengatakan Rosmah membelanjakan uang 1MDB lebih banyak lagi.
Bahkan Jho Low mengatakan separuh dari miliaran dolar digunakan oleh Rosmah untuk berbelanja.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini