Advertorial
Intisari-online.com -Bagi China, perang dagang seakan tidak berhenti dengan Amerika Serikat (AS) saja.
Mengutip South China Morning Post, disebutkan perdagangan dengan Australia juga berada di ujung tanduk.
Kali ini produk yang dipermasalahkan adalah batu bara.
Sejauh hasil laporan lapangan, setidaknya 4 pabrik baja China telah 'membuang' batu bara Australia.
Membuang mungkin terlalu kasar, tapi memang itulah yang dilakukan oleh pabrik-pabrik China tersebut.
Mereka memindahkan batu bara dari Australia ke negara-negara lain.
Rupanya ini merupakan dampak dari kebijakan yang diambil China.
China telah melarang pengiriman barang ataupun bahan manufaktur apapun dari Negara Kangguru itu.
'Kami diperintah negara'
Rupanya, tindakan pabrik-pabrik baja China ini bukan keinginan mereka sendiri.
Pabrik-pabrik tersebut, termasuk yang merupakan pabrik pemerintah, ungkapkan bahwa Beijing memaksa mereka untuk hentikan pembelian batu bara dari Australia.
Tidak hanya batu bara, tapi juga batu bara termal yang digunakan dalam pembangkit listrik.
Pemerintah Australia tetap berpikir positif dengan China.
Mereka menolak berspekulasi jika larangan itu merupakan loncatan segar dalam ketegangan diplomatik dua negara.
Namun beberapa analis mengatakan hal tersebut telah dimotivasi secara politik.
Pejabat di Canberra berpikir jika tindakan itu bisa saja karena Beijing ingin mengoptimalkan produk lokal.
Apapun alasannya, produsen Australia terkejut bukan main mengerti kondisi yang sedang terjadi.
Pasalnya, pengiriman batu bara itu bukan dalam skala yang kecil.
Sebanyak 850 ribu ton batu bara Australia yang dikirim ke China dengan kapal kargo 10 Panamax sekarang dialihkan ke pasar lain.
Pesanan itu dilakukan oleh pabrik baja China di akhir September.
Bea Cukai Tiongkok juga telah hentikan "pemakaian dan izin" semua impor batubara Australia.
"Pemakaian telah dihentikan, terutama untuk batu bara Australia.
"Kami akan mengalihkannya ke pasar lain." ujar analis itu, yang mendapat sumber dari perusahaan baja China.
Sumber perdagangan komoditas terpisah mengatakan pesanan September dibuat saat harga "sangat kuat" dan ketika "pabrik baja mengatakan kargo dapat dipakai".
Baca Juga: Jadi Musuh Sejuta Umat, China Resmi Jadi Negara Paling Dibenci di Dunia, Bahkan Hampir 100%!
Beberapa kapal dengan batu bara Australia saat ini dikabarkan terdampar di pelabuhan China.
Menteri perdagangan Australia Simon Birmingham mengatakan Selasa lalu jika pemerintah telah mencoba mencari tahu apa penyebab larangan tersebut.
"Kami berkonsultasi dengan industri batu bara Australia," ujarnya.
"Kami juga berkonsultasi melalui saluran diplomasi dengan China untuk mencari kejelasan jika laporan tersebut tidak akurat dan semua perjanjian perdagangan dan obligasi perdagangan dunia antara Australia dan China masih dilaksanakan."
Birmingham mengatakan ia tidak punya cukup bukti untuk sebutkan Beijing secara eksplisit memerintahkan perusahaan China untuk berhenti membeli batu bara China.
"Yang kami tahu beberapa tahun belakangan ada siklus yang pasti mengenai cara China menangani impor batu bara, dan ini bisa jadi kasus baru akan hal itu," ujarnya.
Ia tambahkan jika ekspor batu bara ke China selalu alami kondisi tidak terduga.
Sementara pada Selasa kemarin, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan larangan tersebut tergolong biasa.
Ia menduga itu merupakan cara China menangani dan meningkatkan industri batu bara lokal.
Namun kemungkinan adanya urusan politik dalam hal ini tidak dapat ditepis.
Hubungan politik kedua negara telah memburuk sejak Canberra umumkan di bulan April mereka akan membantu koordinasi investigasi asal muasal virus Corona tanpa berkonsultasi dengan Beijing.
Sejak itu China telah terapkan larangan impor barley dari Australia, melarang impor daging sapi dari lima perusahaan pemotongan daging Australia.
Baca Juga: TikTok, WeChat dan Huawei Diblokir AS, China Balas Melarang Masuk Perusahaan Asing Tertentu
Tak hanya itu, China menginisiasi investigasi mengenai ekspor anggur murah Australia.
Selama ini Australia berpikir China akan tetap memerlukan ekspor batu bara dari mereka, sehingga tindakan China membuang batu bara dari Australia ini sedikit tidak bisa mereka percaya.
Birmingham menganggap China merupakan partner dagang regional penting, terutama untuk bisnis batu bara.
Rupanya, bukan hanya Australia yang produknya dilarang masuk ke China.
Baca Juga: Tak Terima WTO Pergoki AS Langgar Aturan Dagang terhadap China, Trump Ngamuk Sebut WTO Mengerikan
Batu bara Indonesia juga ditolak mentah-mentah oleh China.
Namun analis mengatakan hal itu tidak mengejutkan.
Februari lallu China menghukum impor batu bara Australia, sedang pada April China menunda pengiriman dari Indonesia selama 3 bulan.
Separuh tahun 2019, China secara teratur merapikan aturan impor batu bara untuk menyesuaikan kebutuhan dengan stok.
Batu bara China disebutkan lebih mahal daripada batu bara impor.
Kemudian, impor batu bara dilanjutkan pada 2020, Mei kemarin China lakukan penundaan impor di pelabuhan mereka.
Analis menyebut itu semua adalah langkah bagi China untuk tingkatkan produksi dan harga batu bara lokal.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini