Ekonominya Bobrok Karena Virus Corona, Lalu Uang Mereka Tak Cukup Bantu Rakyatnya, Timor Leste Tega Kadali Petani dengan Beri Nasi Impor Rusak

Mentari DP

Penulis

Merespon situasi di atas, seorang komentator menilai bahwa hal tersebut tidak berarti pemerintah harus mengimpor beras yang tak layak.

Intisari-Online.com - Sudah hampir sembilan bulan, namun sepertinya pandemi virus corona (Covid-19) belum akan hilang dalam waktu dekat.

Malah jumlah kasus positifnya semakin banyak.

Akibatnya,sejumlah negara pun telah melapor mengalami resesi ekonomi akibat adanyapandemi global.

Indonesia dilaporkan juga akan mengalami resesi tahun depan.

Baca Juga: Ketegangan di Laut China Selatan Capai Titik Puncak, 3 Negara di Eropa IniPeringatkan China untuk Berhenti Melanggar Hukum Internasional, 'Tolong Jangan Tambah Kesibukan Kami'

Bahkannegara-negara maju di dunia juga sudah mengalaminya.

Jika negara maju saja mengalami resesi manusia,bagaimana dengan nasib negara-negara kecil seperti Timor Leste?

Melansir laman Worldometers, terdapat total 27 kasus positif virus corona di Timor Leste.

Meski demikian, tidak dilaporkan adanya korban meninggal akibat virus ini.

Bahkan, ke 27 orang yang sempat dinyatakan positif virus corona kini disebut telah pulih.

Baca Juga: Militernya Sangat Kuat dan Punya Hak yang Diakui Dunia, Indonesia Diklaim Bisa Jadi Pemimpin Negara-negara Asia Tenggara untuk Lawan China

Sementara itu, menilik berbagai sektor yang terdampak pandemi global ini, Timor Leste nampaknya menaruh perhatian pada sektor ketahanan pangan rakyatnya.

Untuk itu, Timor Leste lebih memilih untuk mengimpor beras dari Vietnam.

Tindakan itu diambil sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan negaranya di tengah ancaman pandemi Covid-19.

DilansirGridHotdari The Oekusi Post pada Sabtu (26/9/2020),salah satu program pemerintah Timor Leste yang saat ini dipimpin oleh Perdana Menteri Taur Matan Ruak adalah mengelabui petani.

Tindakan mengelabui tersebut dilakukan dengan mengatakan pada petani bahwa pemerintah akan mempromosikan hasil pertaniannya.

Padahal, pada nyatanya anggota pemerintahannya lebih memilih menerima beras impor dari luar negeri yang sudah tidak bergizi lagi.

Mereka sangat berani dan senang sekali memamerkan beras impor yang akan dijadikan ketahanan pangan nasional.

Mereka tak malu mengimpor beras yang bahkan sudah berkurang kadar gizinya.

Kendati demikian, mereka tetap rela mengeluarkan uang ribuan dollar AS untuk membeliberas rusak tersebut.

Indeks Kelaparan Global pada tahun 2017 mengkategorikan Timor Leste sebagai negara dengan tingkat kelaparan yang “serius”.

Baca Juga: Seperti Superman, Ini 3 Pasukan Khusus TNI yang Punya Kemampuan Tempur di Atas Rata-rata, Tak Kalah dengan Militer Negara Lain!

Situasi ini merupakan akibat langsung dari sejumlah hal yang terjadi di negara tersebut.

Sebut saja produktivitas pertanian yang buruk, pendapatan yang rendah, infrastruktur yang belum berkembang dan kerentanan pasokan pangan Timor-Leste terhadap dampak harga pangan global dan variasi iklim.

Merespon situasi di atas, seorang komentator menilai bahwa hal tersebut tidak berarti pemerintah harus mengimpor beras yang tak layak.

Padahal, disebutkan bahwa beras yang dihasilkan oleh petani lokal di dalam negeri penuh dengan gizi yang baik.

“Namun, situasi ini tidak berarti pemerintah harus mengimporberasdari luar negeri."

"Beraslokal yang diproduksi oleh petani lokal di dalam negeri penuh dengan gizi yang baik."

"Tapi sayangnya pemerintah tidak mau membelinya," kata seorang komentator.

(Desy Kurniasari)

(Artikel ini sudah tayang di hot.grid.id dengan judul "Rakyat Terancam Kelaparan Karena Corona, Timor Leste Tega Kibuli Petaninya, Terang-terangan Beli Beras Rusak dari Negeri Tetangga")

Baca Juga: Seorang Diri dan Tanpa Senjata, Personel Kopaska TNI AL Ini Berhasil Menyusup ke Kapal Perang Malaysia Lalu Mengusirnya dari Perairan Milik Indonesia

Artikel Terkait