Intisari-online.com - Amerika Serikat (AS) kembali mengincar perusahaan-perusahaan China untuk dimasukkan ke dalam daftar hitam mereka.
Salah satunya adalah Xiaomi, yang kemudian pada Jumat ini mengalami penurunan nilai saham.
Daftar hitam pada hari-hari terakhir Presiden Donald Trump berkuasa itu adalah penutup bagi empat tahun kebijakan diplomatik dan perdagangan agresif AS terhadap China di bawah Trump.
Dengan hanya enam hari sebelum Trump meletakkan jabatannya, AS membuat serangkaian pengumuman yang menargetkan perusahaan-perusahaan China, termasuk raksasa minyak CNOOC, Xiaomi, dan media sosial favorit TikTok.
Mengutip Channel News Asia, Xiaomi, yang tahun lalu mengambil alih posisi Apple sebagai produsen smartphone terbesar ketiga di dunia, adalah salah satu dari sembilan perusahaan baru yang Pentagon klasifikasikan sebagai "perusahaan militer Komunis China".
Cap tersebut berarti, investor AS tidak akan bisa membeli saham Xiaomi dan pada akhirnya produsen smartphone itu harus divestasi, kecuali Presiden AS mendatang Joe Biden membatalkan kebijakan Trump tersebut.
Xiaomi adalah salah satu perusahaan terbesar yang masuk daftar hitam sejauh ini dan sahamnya anjlok lebih dari 10% di Bursa Hong Kong pada Jumat (15/1) setelah pengumuman.
Raksasa chip AS Qualcomm adalah investor utama.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR