Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Gunakan Boeing 737, Mari Mengenal Keluarga Besar Boeing 737 yang Terkenal Banyak Dipakai Maskapai Penerbangan Itu

Maymunah Nasution

Editor

ilustrasi. Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
ilustrasi. Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Intisari-online.com -Nama Boeing tidak asing dalam dunia maskapai penerbangan.

Baru-baru ini, pesawat Boeing mencuri perhatian karena alami kecelakaan pesawat terbang.

Pesawat terbang Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 hilang kontak setelah 4 menit terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Pesawat itu bertolak menuju Pontianak, Kalimantan.

Baca Juga: Keluar dari Kandang, Inilah Dua Kapal Perang Milik TNI AL yang Dikerahkan untuk Menelusuri Jejak Sriwijaya Air SJ182 yang Hilang di Kepulauan Seribu

Pesawat itu merupakan pesawat dari keluarga Boeing 737.

Sedikit membuat penasaran, apa penyebab utama Boeing 737 begitu laku di pasaran aviasi?

Berikut merupakan ulasan singkat mengenai keluarga Boeing 737.

Mengutip Simple Flying, Boeing 737 dikenalkan pada 1967 dan tetap terbang serta diproduksi sejak saat itu.

Baca Juga: TNI AL Bantu Pencarian Kerahkan Kapal Perang dan Pasukan Khusus, Ini Fakta-fakta Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ182

737 merupakan kisah sukses besar untuk Boeing.

Faktanya, 737 merupakan pesawat komersial dengan penjualan terbaik.

Produksi Boeing 737 sudah berlangsung selama lebih dari 50 tahun, dan sudah terus-terusan dimodifikasi dan diperbarui melalui banyak varian.

Modifikasi itu sendiri juga menjadi bagian dari cerita sukses Boeing 737.

Baca Juga: Sudah 2 Kali Berpindah Tangan Sebelum Diakuisisi oleh Sriwijaya Air, Ternyata Inilah Rekam Jejak Pemilik Boeing 737-500, Sebelum Menjadi SJ182

Tahukah Anda, ada 4 seri dari Boeing 737, mereka adalah Original, Classic, Next Generation dan MAX.

Lantas, masuk seri apa Boeing 737-500?

Terhitung sampai Februari 2020, sudah ada 10.575 unit Boeing 737 yang dikirim dan 15.115 telah dipesan.

Data ini membuat Boeing 737 menjadi pesawat komersial paling banyak dijual, meskipun saat ini Airbus A320 sudah mulai mengejar rekor itu.

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh, Inilah 5 Kecelakaan Pesawat Paling Mengerikan di Indonesia, Salah Satunya Pilot Diduga 'Bunuh Diri'

Keberhasilannya tercatat karena desain mesin yang bagus dan peningkatan kontinyu untuk memenuhi permintaan perusahaan maskapai penerbangan.

Kembali di tahun 1960-an, 737 pertama didesain untuk mengalahkan kompetisi saat itu yaitu untuk menyaingi Douglas DC-9 dan juga BAC One Eleven dan Caravelle dari Sud Aviation.

737 telah muncul dengan berbagai variasi, dan peningkatan-peningkatan itu telah berlanjut dan membuatnya sebagai pilihan utama untuk sebagian besar maskapai penerbangan.

Seri Original: 737-100 dan 200

Baca Juga: Sriwijaya Air SJ182 Terjun 3000 Meter Kurang dari Satu Menit, Dulunya Pesawat Satu Ini Malah Bisa Mendarat Darurat dengan Selamat Meski Mesin Mati, Begini Ceritanya

Pesawat Boeing 737-100 yang pertama kali terbang tahun 1967
Pesawat Boeing 737-100 yang pertama kali terbang tahun 1967

Satu keunggulan utama dari 737 adalah dua mesin,yang menjadi motivasi utama dalam mengembangkan 737.

Boeing menempatkan dua mesin di bawah satu sayap, menyebabkan ukuran kerangka pesawat yang lebar memberikan lebih banyak kursi penumpang dan memungkinkan memuat peti kemas standar.

Konversi sederhana untuk penggunaan peti kemas populer dengan banyak maskapai pada saat itu.

Baca Juga: Tahun 1972, Para Korban Pesawat Jatuh Ini Terjebak Selama 72 Hari di Pegunungan Andes dan Terpaksa Memakan Tubuh Penumpang Lain untuk Bertahan Hidup

Hanya 60 unit 737-100 terjual, dan segera ditingkatkan menjadi 737-200 yang memberikan badan pesawat yang diperpanjang dan segera menjadikannya sangat populer.

Seri Classic: 737-300, 400 dan 500

Boeing 737-300, varian yang sangat laris dari seri Classic Boeing setelah dibuat
Boeing 737-300, varian yang sangat laris dari seri Classic Boeing setelah dibuat

737-300 tawarkan peningkatan kapasitas kecil (maksimum 149 dibandingkan dengan 136 dari 737-200) dari perpanjangan di sekitar sayap.

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Diduga Jatuh dalam Keadaan Stall, Dulu AirAsia QZ8501 Mengalami Hal yang Sama, Ini yang Menyebabkannya Jatuh di Selat Karimata

Peningkatan strukturnya meliputi pelebaran sayap dan perpanjangan ujung sayap, tawarkan aerodinamika yang lebih baik, desain ulang sirip ekor dan beberapa perbaikan kabin.

737-400 segera lanjutkan ekspansi ini, dengan menambah rentang 737-300 sekitar 3 meter menjadikan kapasitas meningkat sampai 188.

Sementara itu 737-500 sebenarnya model yang lebih kecil, seusai dengan ukuran dan kapasitas 737-200 dengan desain dan efisiensi ciri Classic.

Seri Next Generation: 737-600, 700, 800 dan 900

Baca Juga: Tepat Sehari Sebelum Insiden Terjatuhnya Sriwijaya Air SJ182, Pesawat Sriwijaya Air Lain Ini Sempat Terbang dalam Kondisi Mesin Bermasalah Hingga Putar Balik ke Bandara

Interior kabin Boeing 737 NG yang sudah ditingkatkan dari seri sebelumnya
Interior kabin Boeing 737 NG yang sudah ditingkatkan dari seri sebelumnya

Next Generation (NG) diluncurkan pada 1993 dan pertama kali terbang pada 1997, dibuat untuk mengatasi meningkatnya persaingan keluarga Airbus A320 dan masalah harga bahan bakar yang tinggi.

NG memiliki keunggulan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, jangkauan yang lebih jauh dan varian kapasitas yang lebih besar yaitu sampai 215 penumpang.

Beberapa perubahan antara lain mesin seri CFM56-7 ditingkatkan, dan sayap didesain ulang, kokpit ditingkatkan serta kabin interior diperbaiki dengan memperbesar ruang nampan.

Baca Juga: 'Kami Mendengar Ledakan Seperti Bom dan Gelombang Tsunami', Pengakuan Seorang Nelayan Tak Sadar Detik-Detik Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh di Dekat Kepulauan Seribu

Seri 737 Max

Boeing 737 Max
Boeing 737 Max

Generasi keempat dari keluarga 737 diluncurkan pada 2011, yang bersaing dengan Airbus A320neo yang diluncurkan setahun sebelumnya.

Efisiensi menjadi kunci penting peningkatan yang dilakukan Boeing.

Baca Juga: Jadi Masalah Krusial Hingga Sering Dikaitkan dengan Kecelakaan Pesawat, Sriwijaya Air Ternyata Pernah Lakukan Perawatan di Pusat Pesawat Terbaik di Indonesia, Tapi Bagaimana Sekarang?

Seri Max menggunakan mesin CFM International LEAP yang baru dan lebih efisien, serta dimodifikasi agar lebih aerodinamis.

Seri Max memiliki 4 varian dengan ukuran berbeda.

Sayangnya, seri Max harus alami grounding pada 2019 lalu setelah alami 2 kecelakaan, serta juga mengalami beberapa pembatalan selama setahun terakhir.

Meski begitu 737 Max terbukti laris karena sudah ada pesanan kotor sebanyak 5200 unit setelah diluncurkan.

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh, Rupanya Seri Pesawat Boeing 737-500 Pernah Alami Kecelakaan Beberapa Kali, Ini Riwayatnya

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait