Intisari-online.com - Sebuah kabar duka datang pada awal tahun 2021 ini, sebuah pesawat dikabarkan jatuh.
Pesawat tersebut adalah Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182, dengan rute Jakarta-Pontianak.
Pesawat ini mengangkut setidaknya 56 penumpang di dalamnya, dan dilaporkan hilang pada Sabtu (9/1/21).
Pencarian pun dilakukan, dan foto-foto diduga puing-puing pesawat ditemukan dan viral di media sosial.
Menurut Flightradar24, pesawat ini terlacak kehilangan kontak pada ketinggian 10.000 kaki.
Hanya satu menit, sebelum pesawat tersebut dinyatakan terjatuh, dan terjadi sesuatu yang diluar kendali.
Jika sesuatu terjadi begitu cepat, hal itu kemungkinan pesawat terjatuh.
Tim penyelamat pun dikerahkan untuk mencari tahu keberadaan pesawat yang hilang kontak dan dinyatakan terjatuh tersebut.
Juru bicara Kementerian Perhubungan Indonesia Adita Irawati mengatakan pesawat Boeing 737-500 lepas landas dari Jakarta sekitar pukul 13.56.
Kemudian kehilangan kontak dengan menara kendali sekitar pukul 14:40.
"Berkoordinasi dengan Lembaga Pencarian Nasional dan Badan Penyelamat dan Komite Keselamatan Transportasi Nasional, penyelidikan sedang dilakukan terhadap pesawat yang hilang," katanya dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, menurut BCFocus, menyoroti pesawat yang digunakan oleh Sriwiya Air adalah Boeing 737-500.
Pesawat yang digunakan tersebut berumur 26 tahun, dibuat tahun 1994.
Menurut nomor registrasi pesawat, Boeing 737-500 berumur 26 tahun, yang dilaporkan hilang, adalahjenis pesawat tersebut.
Pesawat itu terbangdari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta pada Sabtu. Dikatakan bahwa empat menit setelah lepas landas, kontak dengan pesawat hilang.
Selain itu Pesawat Boeing 737 MAX telah menjadi subyek kontroversi
Pesawat yang hilang dari Jakarta ini juga digambarkan sebagai Boeing seri 737, meski bukan Max.
Max sebelumnya telah mengajukan pertanyaan tentang keamanan pesawat tersebut.
Bahkan telah beredar kabar bahwa Boeing sedang mempertimbangkan untuk menghentikan produksi pesawat ini.
Lalu Apa yang salah dengan pesawat ini?
Menurut BCFocus masalah terbesar ada pada mesinnya.
Meskipun bahan bakar dihemat, mesin itu sendiri dapat mengurangi kecepatannya dan menyebabkan kapal berhenti.
Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan telah menerapkan perangkat lunak yang disebut MCAS.
Namun seringkali software ini juga memberikan instruksi yang salah, yang meningkatkan kemungkinan sebuah pesawat mengalami gagal mesin.
Srivijaya Air adalah maskapai penerbangan murah dari Indonesia. Yang menyediakan layanan udara ke Indonesia dan tujuan Asia Tenggara lainnya.
Perusahaan mengatakan masih mengumpulkan informasi tentang pencurian tersebut.
Menurut laporan tersebut, pesawat tersebut bukanlah Boeing 737 Max, yang telah terlibat dalam dua kecelakaan besar dalam beberapa tahun terakhir.
Tahun 2018, sebuah kecelakaan pesawat juga terjadi di Indonesia menimpa pesawat Lion Air dengan nomor JT610.
Pada bulan Oktober 2018, sebuah penerbangan Lion Air Indonesia jatuh ke laut di mana 189 orang yang terlibat di dalam pesawat tersebut tewas.
Pesawat tersebut juga menjadi korban kecelakaan di laut 12 menit setelah lepas landas dari ibu kota Jakarta.