Intisari-Online.com - Seperti apa perbandingan kekuatan militer Israel dan Iran yang kini terus memelihara ketegangan?
Sejak AS keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran 2015, Teheran kembali meningkatkan pengayaan uraniumnya.
Hal itu mendapatkan kecaman dari Israel, musuh Iran yang menentang program nuklir negara tersebut.
Meski Iran mengklaim bahwa program nuklirnya untuk tujuan damai.
Pada Januari lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel tidak akan mengizinkan Iran memperoleh senjata nuklir.
"Pagi ini, dalam perjalanan saya ke sini, saya mendengar bahwa Iran bermaksud untuk melanjutkan program nuklirnya" kata Netanyahu dikutip ynetnews.com.
"Kami tidak akan mengizinkan Iran mencapai persenjataan nuklir. Kami akan terus memerangi mereka yang akan membunuh kami".
Komentar Netanyahu muncul setelah pengumuman oleh Presiden Iran Hassan Rouhani bahwa Iran akan berhenti mematuhi dua komitmennya di bawah kesepakatan nuklir Iran.
Pada bulan yang sama, terjadi pembunuhan jenderal top Iran, Qasem Soleimani oleh AS, sekutu erat Israel.
Sementara belum lama ini, kembali terjadi pembunuhan tokoh Iran yang menghebohkan, yaitu pembunuhan seorang ilmuwan nuklir bernama Mohsen Fakhrizadeh.
Iran menuduh Israel yang bertanggungjawab atas kematian Fakhrizadeh, meski belum ada pengakuan dari Israel sendiri.
Pembunuhan ilmuwan nuklir tersebut juga dikaitkan dengan upaya menghalangi Iran atas ambisi militer negara tersebut.
Mengutip nytimes (28/11/2020), dalam artikel berjudul 'Assassination in Iran Could Limit Biden’s Options. Was That the Goal?', David R. Sanger, koresponden keamanan nasional New York Times, menyebut bahwa pembunuhan ilmuwan nuklir top Iran kemungkinan akan menghalangi ambisi militer negara itu.
"Tujuan sebenarnya mungkin untuk mencegah presiden terpilih melanjutkan diplomasi dengan Teheran," tulisnya.
Dikatakan bahwa Netanyahu yakin program bom rahasia terus berlanjut, sampai kemarin di bawah kepemimpinan Fakhrizadeh, dan tidak akan dibatasi setelah 2030, ketika perjanjian nuklir membatasi kemampuan Teheran untuk memproduksi bahan bakar nuklir sebanyak yang diinginkannya berakhir.
Bagi para kritikus kesepakatan itu adalah kesalahan fatal. Alasan serupa membuat AS keluar dari perjanjian tersebut di bawah Presiden Donald Trump.
Menurus Sanger, Israel mungkin bertaruh bahwa mereka menang dengan cara apa pun.
Yaitu jika Iran menunda pembalasan yang signifikan, maka langkah berani untuk mengeluarkan kepala program nuklir akan terbayar, bahkan jika pembunuhan itu mendorong program itu lebih jauh ke bawah tanah.
Dan jika Iran membalas, memberi Trump alasan untuk melancarkan serangan balasan sebelum dia meninggalkan jabatannya pada Januari, Biden akan mewarisi masalah yang lebih besar daripada hanya puing-puing dokumen diplomatik berusia lima tahun.
Program nuklirnya begitu dihalangi Israel maupun AS, seperti apa kekuatan militer Iran saat ini dibanding musuhnya?
Perbandingan Kekuatan Militer Iran dan Israel
Kekuatan militer Israel dinilai berada di bawah Iran, berdasarkan indekspower menurut Global Firepower, meski tak kalah jauh.
Peringkat kekuatan militer negara-negara di dunia tahun 2020 itu menunjukkan Iran berada di peringkat ke-14 dari 138 negara, mengungguli Israel yang berada di peringkat 18.
Masing-masing dengan indeks power 0,2191 dan 0,3111, yang mana skor0,0000 merupakan angka yang menunjukkan sempurna.
Keunggulan militer Iran sudah terlihat dari jumlah personel militer aktifnya, yaitu berjumlah 523.000, berkali-keli lipat dibanding milik Israel yangberjumlah 170.000 personel aktif.
Meski untuk cadangannya, Israel sedikit lebih unggul dengan 445.000 personel, dibanding Iran yang sebanyak 350.000 tentara cadangan.
Merinci ke masing-masing sektor militer, kedua negara yang peringkat kekuatannya selisih tipis ini sebenarnya saling berbagi keunggulan.
Di sektor laut, armada militer Iran unggul dengan total aset 398, di antaranya 34 kapal selam, 7 fregat, 3 korvet, 342 patroli, 8 mine warfare, namun tidak memiliki kapal induk dan kapal perusak.
Iran menduduki peringkat ke-6 untuk armada lautnya itu dari 138 negarayang ada di daftar Global Firepower. Sementara armada laut Israel menduduki peringkat ke-35.
Namun, tak heran jika Iran memperkuat sektor lautnya, karena negara tersebut memiliki kondisi geografi dengan perbatasan perairan laut yang luas, yaitu 2.440 km dibanding Israel yang wilayahnya hanya memiliki 273 km garis pantai.
Kekuatan laut Israel sendiri didukung 5 kapal selam, 4 korvet, dan 45 patroli. Seperti Iran, Israel juga tidak memiliki kapal induk dan kapal perusak. Bahkan, juga tidak memiliki kapal fregat dan mine warfare.
Namun, di sektor udara giliran Israel yang lebih unggul dengan total pesawat sebanyak 589, dengan 259 pesawat tempur dan 48 helikopter serang.
Sedangkan total pesawat Iran sebanyak 509, dengan 155 pesawat tempur12 helikopter serang.
Kemudian di darat, Israel memimpin untuk 2.760 tank tempur, 10.275 kendaraan lapis baja, dan 650 artileri self- propelled.
Di sisi lain, meski jumlah tank tempur, kendaraan lapis baja, dan artileri self-propelled milik Iran di bawah Israel, namun militer Teheran unggul untuk 2.088 artileri lapangan,dan 1.935 proyektor roketnya.
Sementara dalam hal anggaran belanja pertahanan hanya selisih tipis, yaituIsrael $ 20 miliar, sedangkan Iran $ 19,6 miliar.
Israel menganggarkan lebih banyak uang untuk militernya yang lebih kecil dibanding Iran.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari