Hubungan Kian Memanas di Tahun 2020, Ini Perbandingan Kekuatan Militer China dan AS, Militer Tiongkok Bikin AS Ketar-ketir?

Khaerunisa

Editor

Intisari-Online.com - Hubungan China dan Amerika Serikat (AS) kian memanas di tahun 2020, seperti apa perbandingan kekuatan militer China dan AS?

China dan AS terlibat berbagai konflik seperti masalah Laut China Selatan dan Taiwan.

Bahkan ketegangan antara dua negara adidaya itu memicu kekhawatiran Perang Dunia III.

AS menuduh modernisasi militer China akan berdampak pada keamanan internasional, sebaliknya China mengecam militer AS sebagai 'perusak perdamaian dunia'.

Baca Juga: Ini Perbandingan Kekuatan Militer Indonesia dan Malaysia, Jumlah Tentara Malaysia Hanya Setengah Milik Indonesia

Melansir dw.com (13/9/2020), Kementerian pertahanan China telah mengecam laporan AS tentang 'ambisi militer negara itu' - dan sebaliknya mengatakan AS merupakan ancaman terbesar bagi tatanan internasional dan perdamaian dunia.

Pernyataan itu menggambarkan laporan AS sebagai "distorsi ceroboh" dan "fitnah" kebijakan militer China.

"Bukti bertahun-tahun menunjukkan bahwa AS yang menjadi pusat kerusuhan regional, pelanggar tatanan internasional dan perusak perdamaian dunia," tulis Kolonel Wu Qian dari kementerian pertahanan China dalam pernyataan itu.

Ia pun menyarankan AS untuk 'berkaca' daripada membuat fitnah terhadap China.

Baca Juga: Apakah Anda Makan Lebih dari Tiga Kali Sehari? Hati-hati, Anda Bisa Berisiko Alami Diabetes Tipe 2! Ini yang Harus Anda Lakukan untuk Mencegahnya!

"Daripada merefleksikan dirinya sendiri, AS mengeluarkan apa yang disebut laporan yang membuat komentar palsu tentang pertahanan normal dan konstruksi militer China," katanya dalam pernyataan itu.

"Kami meminta AS untuk melihat pertahanan nasional dan konstruksi militer China secara obyektif dan rasional, berhenti membuat pernyataan palsu dan laporan terkait, dan mengambil tindakan nyata untuk menjaga perkembangan yang sehat dari hubungan militer bilateral," tambahnya.

Laporan AS tentang militer China itu diterbitkan pada tanggal 1 September, yang memperingatkan bahwa "modernisasi militer China, jika dibiarkan tidak terselesaikan, akan memiliki implikasi serius bagi kepentingan nasional AS dan keamanan tatanan berbasis aturan internasional".

Sebagian besar dari laporan setebal 150 halaman itu menganalisis strategi China terhadap Taiwan, sekutu AS yang dianggap China sebagai bagian dari wilayahnya untuk dianeksasi secara paksa jika perlu.

Baca Juga: Berjarak Hanya 410 Km dari Taiwan, Ini Dia Pulau Pratas, Wilayah 'Terlupakan' Taiwan yang Malah Dipakai China untuk Gapai Dua Tujuan Utama Mereka di Laut China Selatan

Dikutip Reuters, Direktur Intelijen Nasional (DNI) John Ratcliffe dalam artikel opini di situs Wall Street Journal pada Kamis (3/12/2020), mengungkapkan hal serupa.

"Intelijennya jelas: Beijing bermaksud untuk mendominasi AS dan seluruh planet secara ekonomi, militer, dan teknologi," katanya.

Ratcliffe, mantan anggota Kongres Republik yang ditunjuk Trump sebagai DNI musim semi lalu, mengatakan, China merupakan "ancaman terbesar bagi Amerika Serikat saat ini, dan ancaman terbesar bagi demokrasi dan kebebasan di seluruh dunia sejak Perang Dunia II".

Kekhawatiran AS atas peningkatan kemampuan militer China diungkapkan para kepala pertahanan AS.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Kelompok Mata-Mata Berbahaya, Terbongkar Inilah Ribuan 'Dosa' Mossad Israel, Termasuk Lakukan Pembunuhan Pada Orang-Orang Tak Bersalah

Stanley McChrystal, pensiunan jenderal dan penasihat Joe Biden, memperingatkan bahwa "Kita bisa bangun suatu pagi dalam waktu dekat untuk mengetahui China telah 'menghujani' Taiwan dengan roket."

Dia mengatakan kepada Axios bahwa "kapasitas militer China telah meningkat jauh lebih cepat daripada yang dihargai orang," dan AS kehabisan waktu untuk mencegah skenario seperti merebut Taiwan.

Sementara itu, jenderal tertinggi Pentagon mengatakan senjata robotik akan menjadi umum di seluruh dunia dalam 10 atau 15 tahun, dan China dengan cepat telah mengembangkan kemampuan semacam itu.

"Mereka tidak hanya ingin mencocokkan kami tetapi melebihi kami, mendominasi kami, dapat mengalahkan kami dalam konflik bersenjatapada pertengahan abad," kata Ketua Umum Gabungan Mark Milley dalam simposium online di Institut Angkatan Laut AS.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Kelompok Mata-Mata Berbahaya, Terbongkar Inilah Ribuan 'Dosa' Mossad Israel, Termasuk Lakukan Pembunuhan Pada Orang-Orang Tak Bersalah

Perbandingan Kekuatan Militer China dan AS Tahun 2020

Menurut peringkat Global Firepower berdasarkan PowerIndex kedua negara, Amerika Serikat memimpin dengan menempati peringkat pertama dalam hal kekuatan militernya.

Sementara itu, China berada di peringkat ke-3, di bawah AS dan juga Rusia.

Soal anggaran pertahanan, militer AS juga merupakan yang terkaya dengan anggaran sebesar $ 750 miliar, sementara China tepat berada di bawah peringkat AS dengan anggaran sebesar $ 237 miliar.

Untuk personel militer, giliran China unggul, yaitu dengan tentara aktif sebanyak 2.183.000, sedangkan AS dengan personel militer aktif 1.400.000.

Baca Juga: Dalam Setahun 4 Jurnalis Terbunuh Setelah Liput Kasus Seperti Ini, Rupanya Negara Ini Memang Negara Paling Berbahaya Bagi Jurnalis

Namun untuk tentara cadangan, AS lebih banyak dengan 860.000 personel, sedangkan tentara cadangan China sejumlah 510.000.

Di sektor darat, dua negara yang tengah berkonflik sengit ini berbagi keunggulan.

Amerika Serikat memimpin untuk kepemilikan tank dan kendaraan lapis bajanya. Tank berjumlah 6.289 unit, sedangkan kendaraan lapis baja 39.253.

Sementara senjata lainnya China lebih unggul, dengan 3.800 artileri self-propelled, 3.600 artileri lapangan, dan 2.650 proyektor roket.

Baca Juga: Bagian Terlarang Makam Istana Herodes yang Agung Berusia 2.000 Tahun Akan Dibuka oleh Israel, Seperti Apa Isinya?

Beralih ke sektor udara, AS jauh meninggalkan China dengan total persenjataan sebanyak 13.264 unit, di mana yang paling banyak adalah helikopter berjumlah 5.768.

Sementara China hanya memiliki 3.210 total persenjataan udara, dengan helikopter sebanyak 911 unit.

Lainnya, AS memiliki 2.085 pesawat tempur, 715 pesawat serangan khusus, 945 angkutan, 742 misil khusus, 967 pesawat serang helos, dan 2.643 pelatih.

Sedangkan China memiliki 1.232 pesawat tempur, 371 pesawat serangan khusus, 224 angkutan, 111 misil khusus, 281 pesawat serang helos, dan 314 pelatih.

Di sektor laut, China kembali unggul dibanding AS, dengan total aset 777.

Baca Juga: Tidak Hanya Karena Kurang Tidur, Hal Berikut Ini Juga Bisa Jadi Penyebab Adanya Lingkaran Hitam di Bawah Mata, Bisa Jadi Masalah Kesehatan Serius, Hati-hati!

Bahkan, China menempati peringkat ke-2 untuk kekuatan lautnya, justru hanya kalah dari Korea Utara.

AS di peringkat ke-4, di bawah Korea Utara, Rusia, dan China.

Di laut, China memiliki 2 kapal induk, 74 kapal selam, 36 kapal perusak, 52 fregat, 50 korvet, 220 patroli, 29 mine warfare.

Sedangkan AS memiliki 20 kapal induk, 66 kapal selam, 91 kapal perusak, 0 fregat, 19 korvet, 13 patroli, 11 mine warfare.

Untuk diketahui, selain personel militer, anggaran, dan persenjataan, peringkat kekuatan militer menurut Global Firepower juga mempertimbangkan logistik, sumber daya, hingga kondisi geografi negara-negara dalam peringkat tersebut.

Baca Juga: 3 Skenario yang Menjadi Alasan Mengapa Israel Mungkin Akan Segera Memulai Perang Nuklir Melawan Iran, Seberapa Besar Kemungkinannya?

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait