"Tidak ada satupun anggota Badan Banding. Asumsikan situasi ini tidak berubah di tahun depan, baik China atau Australia tidak akan mendapatkan sidang dengar," papar Julien Chaisse, profesor perdagangan di Universitas Hong Kong.
Sementara itu Joost Pauwelyn, profesor hukum internasional di Graduate Institute of International and Development Studies di Jenewa yang juga seorang arbiter sistem banding sementara WTO, mengatakan jika meski Australia masih dapat mengajukan keluhan dan meminta konsultasi dengan China di WTO, Canberra dapat mengajukan banding "ke dalam kehampaan" jika tidak ada penyelesaian yang tercapai.
Ini merupakan pertama kalinya Australia menggugat sanksi dari China, sedangkan China tidak pernah menggugat 87 kasus yang dimulai Australia atas produk mereka, termasuk kertas dan baja, sejak keduanya mulai berdagang sebagai anggota WTO.
China telah memulai 4 kasus sejauh ini, termasuk dua atas jelai Australia.
Dua yang lain adalah anti-dumping anggur dan kasus menentang yang dimulai China sejak Agustus.
Mereka menerapkan sanksi provisi anti-dumping antara 107.1 dan 212.1% di akhir November.
Hal tersebut membuat anggur Australia tidak bisa masuk ke pasar China.
Kondisi Badan Banding WTO yang telah tidak berfungsi sejak setahun yang lalu, adalah hasil dari blokir terus-terusan dari AS untuk perjanjian ulang anggota panelnya.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR