Advertorial
Intisari-Online.com - Meski belum ada bukti, Iran telah menuduh Israel yang bertanggungjawab atas kematian ilmuwannya, lalu jika berperang seperti apa perbandingan kekuatan militer Iran dan Israel?
Saat ini, Iran sendiri masih menahan diri melancarkan aksi balas dendam, diyakini hal itu berkaitan dengan harapannya untuk berhubungan baik dengan AS pada pemerintahan Biden yang akan datang.
Dikutip dari usnews.com, para analis mengatakan bahwa harapan untuk perlakuan yang lebih baik di bawah pemerintahan Biden meredam keinginan Iran untuk membalas setelah kematian ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh.
Disebut Iran tampak memperlambat langkah untuk berperang dengan Israel dan AS dengan dalih akan melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Para analis mengatakan bahwa Republik Islam sekarang berusaha untuk menghindari segala jenis eskalasi yang akan mengganggu rencananya untuk negosiasi yang lebih dapat diterima dengan pemerintahan Biden setelah Hari Pelantikan.
"Kementerian intelijen telah mengidentifikasi individu-individu yang terkait [dengan pembunuhan itu] dan semua dimensi sedang diteliti dan ketika semuanya pasti, reaksi timbal balik akan direncanakan," kata Ali Rabiyee, juru bicara pemerintah Iran, Rabu, menurut layanan berita negara Fars.
Menteri Intelijen Iran, Mahmoud Alavi, mengatakan penyelidikan dimulai segera setelah Fakhrizadeh tewas dalam penembakan dan serangan bom terhadap kendaraannya di dekat Absard, lebih dari 25 mil di timur Teheran.
"Rekan kami telah menemukan banyak petunjuk dan mereka sedang menyelidiki semua aspek," kata Alavi, seraya menambahkan bahwa kementerian akan merilis hasil penyelidikan setelah penyelidikannya.
Dikatakan bahwa pemerintah akan menentukan tanggapan yang tepat setelahnya.
Namun, para pejabat tidak mengatakan berapa lama mereka mengharapkan penyelidikan akan berlangsung.
Selain segera menyalahkan Israel, para pemimpin Iran juga mengatakan AS setidaknya terlibat.
Presiden Iran Hassan Rouhani pada Sabtu (28/11/2020), menuduh Israel bertindak sebagai "tentara bayaran" Amerika Serikat ( AS) untuk membunuh salah satu ilmuwan nuklir terkemuka Teheran.
"Sekali lagi, tangan jahat dari arogansi global dengan rezim Zionis, sebagaitentara bayaran, telah ternoda dengan darah putra bangsa ini," ucapRouhani dalam sebuah pernyataan resminya yang dilansir dari AFP padaSabtu (28/11/2020).
Iran umumnya menggunakan istilah "arogansi global" untuk merujuk padaAmerika Serikat dan rezim Zionis adalah Israel.
Sementara itu, dikutip voanews.com (1/12/2020), Juru bicara pemerintah Iran Ali Rabiei mengatakan kepada wartawan Selasa bahwa pembunuhan ilmuwan Fakhrizadeh adalah "operasi psikologis", tetapi pelakunya "tidak akan mencapai tujuan mereka."
Dia mengatakan bahwa pembunuhan itu dirancang dan dilaksanakan untuk mengganggu ketenangan psikologis masyarakat Iran, selain menciptakan kebingungan dalam strategi Iran dan memaksanya untuk memainkan permainan musuh.
Jika Berperang, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Israel dan Iran
Kekuatan militer Israel menurut indexPower Global Firepower sebenarnya dinilai berada di bawah Iran, namun tak kalah jauh.
Iran berada di peringkat ke-14 dari 138 negara, mengungguli Israel yang berada di peringkat 18.
Masing-masing dengan PowerIndex 0,2191 dan 0,3111,yang mana skor PowerIndex 0,0000 menunjukkan sempurna.
Untuk Jumlah tentara aktifnya Israel hanya memiliki 170.000 personel.
Sedangkan, Iran memiliki tentara aktif berkali-kali lipat, yaitu 523.000 tentara aktif.
Meski untuk cadangan personel militernya, Israel sedikit lebih unggul 445.000 dibanding Iran yang sebanyak 350.000 tentara cadangan.
Kemudian anggaran pertahanan dua negara yang terlibat hubungan yang tegang ini, hanya selisih tipis, yaitu Israel $ 20 miliar, sedangkan Iran $ 19,6 miliar.
Meski tampak hanya memiliki selisih yang tipis, namun hal itu menunjukkan fakta bahwa Israel menganggarkan lebih banyak uang untuk militernya yang lebih kecil, berimbas pada kualitas peralatan tempurnya.
Hal itu juga ditunjukkan Israel dengan keunggulannya di sektor udara dan darat sekaligus.
Di sektor udara, Israel memiliki total pesawat sebanyak 589, dengan 259 pesawat tempur, 18 pesawat serangan khusus, 15 angkutan, 23 misi khusus, 146 helikopter, 48 pesawat serang helos, dan 154 trainers.
Sedangkan Iran memiliki total pesawat 509, dengan 155 pesawat tempur, 23 pesawat serangan khusus, 62 angkutan, 9 misi khusus, 100 helikopter, 12 pesawat serang helos, dan 94 trainers.
Sementara di darat, Israel memimpin dengan 2.760 tank tempur, 10.275 kendaraan lapis baja, 650 artileri self- propelled, 300 artileri lapangan, dan 100 proyektor roket.
Baca Juga: Hati-Hati Jika Memecahkan Kulit Melepuh Berisi Cairan, Begini Aturannya…
Dibanding Iran yang memiliki 2.056 tank tempur, 4.300 kendaraan lapis baja, 570 artileri self-propelled, 2.088 artileri lapangan, dan 1.935 proyektor roket.
Iran yang peringkatnya kekuatan militernya sedikit di atas Israel, justru hanya memimpin di sektor laut.
Armada laut Iran unggul dengan 34 kapal selam, 7 fregat, 3 korvet, 342 patroli, 8 mine warfare, dan yang tidak dimilikinya yaitu kapal induk dan kapal perusak.
Iran menduduki peringkat ke-6 untuk kekuatan lautnya dari 138 negara yang ada di daftar Global Firepower. Sementara kekuatan laut Israel menduduki peringkat ke-35.
Baca Juga: Ini 7 Cara Sederhana Mengatasi Hidung Tersumbat, Termasuk Minum Panas
Namun, tak heran jika Iran memperkuat sektor lautnya, karena negara tersebut memiliki kondisi geografi dengan perbatasan perairan laut yang luas, yaitu 2.440 km dibanding Israel yang wilayahnya hanya memiliki 273 km garis pantai.
Untuk kekuatan laut Israel, didukung 5 kapal selam, 4 korvet, dan 45 patroli. Israel tidak memiliki kapal induk, kapal perusak, kapal , regat, dan mine warfare.
Israel Diyakini Punya Senjata Nuklir
Punya anggaran pertahanan yang menyaingi Iran meski pasukan militernya lebih kecil, Israel juga diperkirakan memiliki senjata nuklir.
Israel telah menjadi salah satu negara yang diyakini memiliki senjata nuklir, bersama negara-negara lain seperti AS, Rusia, dan Korea Utara.
Mengutip armedforces.eu, meski belum bisa dipastikan, ada rumor yang menyebutkan bahwa Israel merupakan negara keenam di dunia yang berhasil meneliti dan mengembangkan persenjataan nuklir sendiri.
Namun, mereka tidak mengkonfirmasi fakta tersebut.
Baca Juga: Hati-Hati Jika Memecahkan Kulit Melepuh Berisi Cairan, Begini Aturannya…
Banyak sumber mengklaim bahwa mereka berhasil menyiapkan hulu ledak nuklir yang berfungsi penuh pada tahun 1966.
Terlepas dari tanggal-tanggal awal seperti itu, Israel belum bergabung dengan NPT. Hingga saat ini, mereka tidak mengkonfirmasi atau menyangkal kemungkinan memiliki persenjataan nuklir.
Menurut banyak organisasi, perkiraan jumlah senjata nuklir yang dimiliki Israel bervariasi dari 80 hingga 200 senjata nuklir siap diluncurkan.
Terlebih lagi, beredar rumor bahwa Israel berhasil menyiapkan rudal khusus yang bisa dioperasionalkan dari kapal selam.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari