Intisari-online.com - Badan terkemuka antar-Korea di Seoul mengatakan pada Senin (30/11/2020) bahwa pihak mereka sedang bernegosiasi dengan Program Pangan Dunia ( WFP) untuk mengganti 50.000 ton bantuan beras yang ditolak Pyongyang, Korea Utara dalam bentuk uang.
Melansir Joong Ang Daily, Juru bicara Kementerian Unifikasi Yoh Sang-key mengatakan bahwa pemerintah Korea Selatan berharap bisa memperoleh 11,77 juta dollar AS bantuan dari WFP untuk mengelola proyek bantuan tahun ini karena tidak ada kemajuan akibat kurangnya respons dari Korea Utara.
Proyek itu disusun tahun lalu, dimaksudkan Seoul sebagai niat baik dan harapan mereka terhadap Pyongyang di tengah kebuntuan negosiasi denuklirisasi.
Rencana proyek itu adalah mengirim bantuan pangan berupa beras sebesar 50.000 ton ke Korea Utara melalui WFP.
Proyek itu merupakan yang pertama kalinya dalam satu dekade, pemberian bantuan pangan dari Selatan ke Utara.
Namun, beberapa minggu setelah Seoul menyetujui sumbangan itu dikirim akhir Juli 2019, pejabat Korea Utara mengatakan kepada WFP bahwa mereka tidak menginginkan bantuan tersebut.
Meski ditolak tanpa alasan, para pejabat Seoul mengira penolakan itu sebab latihan gabungan militer Korea Selatan dengan Amerika Serikat pada musim panas tahun lalu.
Akhirnya, menurut Juru bicara Yoh, bantuan itu ditukar dengan uang dan dialihkan ke anggaran pemerintah Korsel untuk proyek kerja sama antar-Korea.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR