Find Us On Social Media :

Belum Dilantik, Pakar Sudah Mewanti-wanti Joe Biden untuk Berbaik-baik Dengan China Agar Diplomasi dengan Korea Utara Berjalan Mulus, Mengapa?

By Maymunah Nasution, Rabu, 2 Desember 2020 | 20:58 WIB

Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden China Xi Jinping.

Intisari-online.com - Presiden baru tentunya akan memiliki administrasi baru.

Hal itu membuat banyak pihak penasaran apa yang akan dilakukan Washington ke depannya, salah satunya oleh Korea Utara.

Kandidat Joe Biden mengatakan jika ia akan bertemu Kim Jong-Un hanya setelah syarat-syarat tertentu tercapai, yang tentunya cukup sulit diterima Korea Utara.

Presiden yang akan datang pun seperti calon pendahulunya, mungkin dikelilingi oleh garis keras bahkan kurang tertarik pada diplomasi.

Baca Juga: Menangkan Arizona, Joe Biden Makin Mantap Jadi Presiden AS, Langsung Buat Donald Trump Mencak-mencak Tak Terima dan Klaim Penipuan, 'Saya Selalu Dijahati Dunia'

Kandidat kuat Menteri Pertahanan AS selanjutnya, Michele Flourny, tercatat dalam berbagai negosiasi menentang.

Empat tahun lalu dia menekankan pentingnya "sanksi tambahan, terutama sanksi yang dikenakan, melibatkan tekanan dari China."

Perang juga merupakan pilihan utama baginya.

Namun, empat tahun terakhir telah berubah, dan Flourny juga tampaknya telah memodernisasi pandangannya, mengakui kemungkinan jika tidak tercapainya denuklirisasi.

Baca Juga: Korea Selatan Curigai Kim Jong-Un Gelar Aktivitas Nuklir Rahasia, Bukan Pyongyang, Wilayah Ini yang Jadi Tempat Panas yang Jadi Alasan Gagalnya Denuklirisasi dengan AS