Advertorial
Intisari-Online.com -Di tengah dunia internasional yang harap-harap cemas karena AS terus diancam serangan rudal oleh Kim Jong Un, Presiden AS Donald Trump justru membuat manuver politik tak terduga.
Trump yang sebelumnya akan membuat Korea Utara “karang abang” (fire and furi) jika sampai berani merudal Guam, justru putar haluan. Ia lebih meilih untuk melihat dan menungu.
(Baca juga:Lewat Jenderalnya yang Suka Melucu, Kim Jong Un Pastikan Merudal Guam Pada Pertengahan Agustus)
Tapi pada Jumat (11/8), Trump kembali membuat pernyataan provokatif terhadap Korea Utara bahwa arsenal militer AS sudah dalam kondisi “terisi penuh dan terkokang” dan siap ditembakkan jika rudal Korut sampai menghantam Guam.
Pernyataan locked and loaded dari Presiden Trump sebenarnya mengacu kepada sistem pertahanan antirudal AS yang sudah dalam kondisi siaga di sepanjang Perairan Pasifik mulai dari Korsel, Jepang, hingga Guam.
Pesawat-pesawat tempur AS baik jet tempur maupun pengebom nuklir AS juga sudah dalam kondisi siaga dan siap melancarkan serangan dadakan (pre emptive war) terhadap Korut, kapan saja Trump memberikan perintah.
Namun dalam kondisi locked and loaded itu Trump tiba-tiba memberi pernyataan bahwa militer AS bisa melakukan intervensi terhadap Venezuela yang saat ini sedang dilanda krisis ekonomi dan politik.
Trump memberikan alasan, Venezuela yang notabene negara tetangga di Amerika Selatan saat ini rakyatnya sedang menderita krisis pangan dan banyak yang kelaparan.
(Baca juga:Senyum Sejenak, Beginilah Jadinya Kalau Donald Trump dan Kim Jong-Un Saling Bertukar Rambut)
Untuk menolong negara yang menurut Trump tetangga dekat itu perlu dilakukan intervensi secara militer sehingga kondisi politik dan ekonomi Venezuela pulih lagi.
Pernyataan Trump itu langsung mendapat kecaman pedas dari Menteri Luar Negeri Venezuela, Delcy Rodriguez. Rodriguez mengecam Presiden Trump karena mencerminakan wajah pemerintahan AS yang sangat imperialis.
Pernyataan Trump ternyata mendapat kecaman juga dari para petinggi Partai Demokrat AS terkait pernyataan Trump yang selalu bernada provokatif.
Para anggota Kongres AS bahkan memberikan tekanan kepada Trump bahwa solusi intervensi militer merupakan pemecahan paling akhir.
Pemecahan masalah yang utama terkait dengan ancaman Korut dan juga ancaman Trump terhadap Venezuela harus diupayakan melalui solusi diplomatik atau perundingan damai terlebih dahulu.