Penulis
Intisari-online.com -Sosoknya telah lama meninggal, tapi pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden terkenal dengan ujarannya, "saat orang-orang melihat kuda kuat dan kuda lemah, secara alami mereka akan menyukai kuda yang kuat."
Ujaran ini telah menjadi standar pasukan yang mempertahankan kekuatan Arab di Timur Tengah.
Hizbullah menjadi kuda kuat selama bertahun-tahun lamanya, tapi justru sekarang mereka sudah dianggap lembek.
Di Lebanon, bendera Hizbullah berkibar dari tiang lampu dan papan reklame menampilkan wajah anggota Hizbullah yang teas dalam sebuah aksi.
Aksi tersebut terjadi di kota selatan Lebanon, yang disebut-sebut menjadi kota terbesar kelima di Lebanon.
Sementara itu, pria berjanggut yang tergabung dalam kelompok itu berkeliling jalan-jalan dengan BMW baru tanpa pelat nomor.
Mereka seperti menegaskan kembali posisi mereka di atas hukum Lebanon.
Nabatieh merupakan jantung Hizbullah, kurang 15 mil dari perbatasan Lebanon dengan Israel.
Saat Israel menduduki zona selatan Lebanon, Nabatieh hanyalah garis terluar untuk posko Hizbullah.
Saat Perang April, Israel membom situs di kota tersebut.
Penarikan pasukan Israel pada Mei 2000 menegaskan Hizbullah sebagai pasukan Arab pertama yang mengalahkan negara Yahudi dalam perang.
Hizbullah dan Nabatieh keduanya menderita selama perang Israel-Hizbullah tahun 2006, tapi mereka menegaskan kekuatan mereka di situ.
Kini, kondisinya sudah berubah.
Milisi pendukung Iran tersebut sudah tidak sekuat Hizbullah yang dulu.
Warga lokal, termasuk veteran perang dengan Israel, mengatakan ada tiga tipe anggota Hizbullah.
Pertama merupakan anggota dengan ideologi sesuai ideologi asli, kedua, mereka yang menerima misi Hizbullah tapi kini malu dengan budaya dan aksi mereka.
Sedangkan kelompok ketiga hanyalah orang-orang yang ikut agar mendapat uang.
Ketiganya pun memiliki masalah menyesuaikan realita mereka dengan retorika kelompok.
Jika dulu slogan Hizbullah tertulis di banner dan ditempel di papan-papan janjikan keamanan dan kedamaian, warga lokal tidak memilikinya saat ini.
Anggota Hizbullah masih bisa menerima gaji jauh lebih tinggi dari gaji warga lokal dengan pekerjaan berbeda, tapi masalah keuangan Iran menyebabkan Hizbullah memotong separuh pembayaran, sebabkan banyak yang mengeluh.
Sementara itu para pemegang ideologi, yang dulu menggambarkan diri sebagai sosok kekuatan baru sekarang harus jelaskan bagaimana mereka dan Iran jadi impoten menghadapi pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani oleh AS pada 3 Januari 2020.
Serta, yang baru saja terjadi, pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir terkemuka Iran.
Iran, warga lokal dan jurnalis Barat menunjuk pembunuhan itu dilakukan oleh Israel.
Pemimpin Iran dan Hizbullah berjanji mereka akan membalaskan dendam baik atas kedua serangan tersebut.
Namun mereka hadapi kesulitan lakukan apapun selain proksi yang berpikiran sama menembakkan beberapa rudal ke pasukan dan fasilitas AS di Irak, yang sebagian besar meleset atau hanya merusak sebagian kecil saja,
Warga lokal juga bingung dengan tunjukkan 4000 anggota Hizbullah yang meninggal di Suriah dan menanyakan mengapa organisasi yang jumawa sebagai nasionalis Lebanon tidak hanya perbolehkan pasukannya bergabung sebagai tentara bayaran untuk Iran dan Presiden Bashar al-Assad di Suriah tapi juga mengapa mereka semua kalah.
Beberapa mengolok-olok Sekretaris Hizbullah, Jenderal Hassan Nasrallah sebagai anggota Kura-Kura Ninja kelima karena ia selalu bersembunyi, takutkan jika ia muncul, ia akan segera menyusul Soleimani dan Fakhrizadeh.
Lebih penting lagi sekarang warga Nabatieh dan kota lain yang dikontrol oleh Hizbullah tidak lagi membatasi kritik mereka.
Protes merebak Oktober allu melawan elit politik di Lebanon, dan para warga Lebanon muda dari Nabatieh bergabung dengan mereka.
Seiring dengan Hizbullah menjadi cangkang untuk dirinya yang dahulu, warga lokal tidak takut lagi mengkritik mereka.
Ironisnya di Washington, partai Demokrat dan Republik secara lantang mengirimkan pesan bahwa tekanan maksimum terhadap Iran sebagai kegagalan.
Namun, di hati yang sepenuhnya paham tentang Hizbullah, warga menceritakan hal yang berbeda.
Hizbullah menjadi miskin, jauh dari semangat mereka dahulu.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini