Tunjangan yang diusulkan naik meliputi tunjangan kehormatan, komunikasi intensif, peningkatan fungsi pengawasan dan anggaran, hingga bantuan langganan listrik dan telepon.
Publik pun kembali mengkritik kenaikan tunjangan itu.
Namun, berbeda dari usulan sebelumnya yang ditolak, usul ini diterima dan mendpat persetujuan dari Menteri Keuangan. Namun demikian, kenaikan tunjangannya tidak sebesar usulan DPR.
Kampanye Donald Trump
DPR juga sempat membuat heboh publik saat kampanye Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump pada 2015.
Ketika itu, rombongan anggota dewan beserta dengan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon melakukan kunjungan kerja ke AS dan turut hadir di lokasi kampanye Trump.
Bahkan, mereka diperkenalkan kepada publik.
Akibat kejadian itu, Novanto bersama dengan Fadli Zon sempat dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan dan mendapat teguran.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR