Para ilmuwan mengatakan sweet spot untuk tidur adalah delapan jam per malam.
Tidur siang bisa menjadi alat untuk membantu orang mencapai 'angka 8 jam' itu jika mereka melewatkannya malam sebelumnya.
Tim peneliti dari Rumah Sakit Universitas Lausanne di Swiss memantau 3.400 orang berusia 35 hingga 75 tahun selama rata-rata lima tahun.
Mereka mengamati hubungan antara frekuensi tidur siang dan durasi tidur siang rata-rata, dan risiko serangan jantung atau stroke.
Selama lima tahun ada 155 serangan jantung atau stroke.
Tidur siang sekali hingga dua kali seminggu dikaitkan dengan risiko yang hampir separuhnya (48 persen) dibandingkan dengan mereka yang tidak tidur sama sekali.
Baca Juga: 6 Perawatan Alternatif Alami untuk Atasi Stroke, Anda Dapat Melakukan Perubahan Gaya Hidup!
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR