Penulis studi Dr Nadine Hausler mengatakan tim memperhitungkan faktor-faktor potensial yang dapat mempengaruhi penelitian.
Dr Hausler, dari Rumah Sakit Universitas Lausanne, mengatakan, "Asosiasi ini berlaku setelah memperhitungkan faktor-faktor yang berpotensi berpengaruh, seperti usia, dan durasi tidur malam hari, serta risiko penyakit kardiovaskular lainnya, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol.
"Dan itu tidak berubah setelah memperhitungkan kantuk yang berlebihan di siang hari, depresi, dan tidur teratur selama setidaknya enam jam semalam."
Dia mengatakan, hanya orang berusia di atas 65 dan sleep apnea berat yang masih berisiko tinggi terkena serangan jantung atau stroke jika mereka adalah orang yang biasa tidur siang.
Naveed Sattar, Profesor Metabolic Medicine di University of Glasgow, mengatakan mereka yang tidur siang teratur cenderung lebih sehat secara keseluruhan.
Dia menambahkan, "Mereka yang tidur satu hingga dua kali per minggu memiliki gaya hidup yang lebih sehat atau kehidupan yang teratur yang memungkinkan mereka tidur siang, sedangkan mereka yang tidur siang hampir setiap hari cenderung lebih sakit.
"Ini berarti pola tidur siang yang pertama (satu atau dua kali seminggu) adalah disengaja dan yang pola terakhir dari tidur siang (yang lebih sering dalam seminggu) kemungkinan merupakan penyakit sub-klinis yang terkait dengan gaya hidup yang lebih buruk."
"Ini kemudian akan menjelaskan risiko diferensial."
Meski begitu ia menegaskan bahwa pola tidur siang satu atau dua kali seminggu akan meningkatkan kesehatan jantung.
"Untuk saat ini, jauh lebih baik untuk tidur nyenyak secara teratur dan mengikuti saran gaya hidup yang biasa dari diet yang baik dan tingkat aktivitas yang layak."
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR