Untuk menghindari terdeteksi musuh, usai menembak, sniper harus cepat-cepat bergeser agar posisinya tetap tak terdeteksi.
Apalagi dalam latihan, jarak 200 m dari target merupakan area instruktur pengamat yang pada saat tembakan menggema akan segera mencari posisi sniper penembak.
Jika instruktur memberikan kode telah gagal menemukan posisi sniper, siswa peserta latihan dasar dinyakan lulus.
Setelah siswa sniper KSK lulus dari sejumlah tahap latihan dasar, mereka akan memasuki tahap akhir pendidikan sniper, yakni final shot atau praktek tempur berdasar skenario tertentu.
Pada pendidikan terakhir ini tim sniper melaksanakan skenario misi tempur berdasarkan perencanaan awal hingga tahap eliminasi target.
Tahap pertama dari final shot rencana tugas berdasar data intelijen yang sudah dikumpulkan.
Data mencakup lokasi target bersembunyi, pemahaman terhadap peta darat dan hasil foto udara, pemahaman terhadap lokasi penerjunan tim sniper menggunakan helikopter di suatu lokasi sekaligus memahami waktu serta lokasi penjemputan setelah misi usai.
Dan yang tak kalah penting adalah menentukan tempat menyelamatkan diri alternatif saat dikejar-kejar pasukan musuh.
Tahap berikut final shot setelah persiapan matang adalah penerjunan tim sniper di lokasi yang telah ditentukan (drop point) dan dilanjutkan menemukan lokasi ideal untuk melanacrkan tembakan tanpa bisa dideteksi lawan.
Di lokasi yang akan dijadikan tumpuan menembak dan seklaigus merupakan sarang sniper dan spotter teknik mengendap menjadi tugas yang berat karena bisa makan waktu lama.
Misi untuk mengeliminasi target bisa berlangsung berminggu-minggu dan persenjataan serta perangkat logsitik yang dibawa di tas khusus harus bisa disembunyikan tanpa bisa dideteksi musuh.
Jika lokasi persembunyian terdeteksi, latihan langsung dinyatakan gagal dan harus diulang.
Dalam latihan mengendap sasaran itu, tim sniper melaporkan semua perkembangan dari wilayah target melalui radio dan semua informasi yang diperoleh langsung dilaporkan kepada para instruktur.
Tahap latihan final shot bisa merupakan ‘duel sniper’ antara siswa pendidikan sniper KSK dan para instrukturnya.
Dalam tahap ini para siswa berusaha keras agar tidak terdeteksi para instruktur mulai dari saat mengendap, merayap, dan mengeliminasi targetnya.
Jika semua tahap itu bisa dilalui tanpa terdeteksi instruktur para siswa pendidikan sniper KSK baru dinyatakan lulus.
Namun tahap final shot bukan merupakan tahap latihan dasar paling terakhir karena semua siswa pendidikan sniper KSK masih harus menjalani lagi tes evaluasi baik teori maupun praktek menembak.
Setelah lulus dari semua tahapan latihan dasar, para siswa masih bisa melanjutkan kemampuan dengan mengikuti berbagai pelatihan spesialisasi .
Pelatihan khusus itu antara lain kemampuan menembak sniper dari helikopter, melumpuhkan musuh dalam peristiwa penyanderaan, pelatihan menembak sniper menggunakan berbagai senjata senjata seperti G24 kaliber 12.7 mm, G36 kaliber 5.56mm, G22, dan lainnya.
Sedangkan kemampuan yang merupakan ketrampilan khusus sniper KSK adalah kursus counter-sniper, kemampuan menembak sniper di kawasan pegunungan, kemampuan bertempur sniper di wilayah bersalju, dan lainnya.
Sejak berdiri sniper KSK sesungguhnya sudah banyak melancarkan misi tempur baik di dalam maupun luar negeri .
Tapi karena tidak mau dipublikasikan berita mengenai aksi sniper KSK sangat sulit ditemukan.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR