Find Us On Social Media :

Misteri Kematian Martin Bormann, Sekretaris Hitler yang Jasadnya Diburu Bak Setan

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 6 Juli 2018 | 16:00 WIB

Intisari-Online.com – 27 Tahun pejabat-pejabat negara dan penggemar sensasi pemburu setan di seluruh dunia: sekretris Hitler Martin Bormann orang kedua paling berkuasa setelah Fuehrer.

Tahun 1965 majalah Stern pernah mengemukakan bahwa Bormann sudah meninggal bulan Mei 1945, dan di mana ia telah dikubur. Namun sayang mayatnya tidak ditemukan.

Biarpun demikian legenda mengenai Bormann terus berkembang subur. Katanya ia sudah menjadi mata-mata Rusia, ada lagi yang mengatakan dia lari ke Argentina dengan membawa seluruh harta kekayaan SS.

Menjelang akhir tahun 1972 tengkoraknya telah tergali, secara kebetulan, tak jauh dari tempat Stern menggali 7 tahun sebelumnya. Dokumentasi cerita ini dari Jochen von Lang.

Baca juga: Sepenggal Kisah Spionase Nazi yang Menggunakan Penari Perut untuk Melancarkan Aksinya Sebagai Mata-mata

Terhalang benda keras

Mandor gali Willi Stein dan pembantunya Jens Friese sedang melakukan pekerjaan rutin. Antara setasiun Lehrter dan jalan Invaliden di Berlin Maobit mereka membuat galian untuk saluran air leiding baru.

Namun sebelumnya mereka sudah dipesan: Kalau ada tulang belulang harap secepat mungkin menghubungi insinyur Manfred Schattke dari perusahaan pembangunan.

Pada tanggal 7 Desember pukul 12.30 Willi Stein menyentuh sesuatu yang keras dengan alat keruk hidraulisnya kira-kira pada kedalaman 1 meter.

Baca juga: Inilah Kamp Konsentrasi Nazi Khusus Anak, Tempat 400 Ribu Anak DIpaksa Bekerja dan Berlatih

Mula-mula mandor Stein mengira itu hanya pipa lama, tetapi ia segera minta bantuan pembantunya Friese yang menggali dengan sekop biasa. Ternyata tengkorak dan beberapa tulang belulang.

Stein segera teringat pesanan  yang aneh tadi dan berhenti menggali, untuk melaporkan penemuannya. Segera Insinyur Schattke memberi tahu kepala polisi Berlin Barat. Pukul 15.15 komisaris polisi Bland dengan komandan polisi Klaus Huebner muncul di tempat penggalian, tak jauh dari rumah mayat polisi kriminil.

Stein dan Friese heran ketika polisi datang untuk memotret tulang belulang itu. Bersama dengan rekannya Willi Harz mereka kemudian menggali tengkorak yang kedua. Letak kepalanya berlawanan dengan kepala mayat sebelumnya.