Intisari-Online.com – Pada tanggal 6 Agustus 1963 saya beserta beberapa rekan mahasiswa Indonesia di Warsawa-Polandia, mengunjungi kamp konsentrasi Nazi Hitler di Auschwitz.
Auschwitz ini sebenarnya terletak di daerah Polandia yang bernama Oswiecim. Selama pendudukan Nazi nama Oswiecim diganti Auschwitz, seperti juga tempat-tempat lain misalnya Brzezinka menjadi Birkenau. Rombongan kami disambut oleh beberapa orang guide.
Ditempat penerimaan tamu yang dekat pintu gerbang kami diberi petunjuk tentang sopan santun selama berada di tempat yang bersejarah itu. Lebih-lebih bagi sejarah kemanusiaan, karena jutaan jiwa manusia dari berbagai golongan dan bangsa pernah dibinasakan di kamp Nazi ini.
Di antara petunjuk-petunjuk itu ialah: kita tidak boleh tertawa, bersenda-gurau, berteriak-teriak serta berbicara keras-keras selama dalam compleks kamp. Kenyataannya nanti memang kita akan selalu menundukkan kepala karena rasa haru dan belasungkawa.
Baca juga: Tentang Tiga Orang Indonesia di Kamp Konsentrasi Nazi di Mauthausen
Setelah selesai penjelasan-penjelasan, kami dibawa ke aula lebar dengan kursi-kursi yang cukup untuk menampung rombongan kami. Beberapa menit kemudian diputarkan film dokumentasi yang mengisahkan kekejaman dan berbagai-bagai cara pembunuhan para tawanan kamp Auschwitz yang terjadi pada periode 1940—1945.
Situasi itu membawa kita seolah-olah beroda dalam kamp itu diwaktu pembunuhan terjadi. Kira-kira 25 menit film itu selesai diputar. Oleh karena rombongan kami banyak kami dibagi menjadi tiga kelompok dan tiap-tiap kelompok disertai seorang guide.
Cerobong krematorium satu-satunya jalan keluar
Segera setelah pendadukan tentara Nazi di Polandia, komisi istimewa dari SS (tentara rahasia Nazi yang paling berkuasa) segera mengadakan survey tentang kemuagkinan didirikan kamp korisentrasi di Auschwitz-Birkenan. Dan Rudolf Hoes diangkat sebagai komandan kamp.
Selanjutnya kamp ini baru dapat dibebaskan oleh tentara Rusia pada tanggal 27 Januari 1945.
Luas daerah kamp ini adalah 40 km2 (Auschwitz. I), dan ini mempunyai jalinan kerja dengan kamp konsentrasi di Birkenau (Auschwitz II) yang jaraknya satu sama lain kira-kira 3 km.
Seperti diketahui seteiah pecahnya PD II (1 September 1939) banyak negara yang dapat dikuasai dan diduduki tentara Nazi, dan sebagai follow up dari perang tersebut Nazi banyak mendirikan kamp konsentrasi diberbagai negara dan tempat.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR