Pantesan Pakar Kesehatan Dunia Sampai Sebut Omicron Varian 'Siluman', Beginilah Ngerinya BA.2, Spin Off Varian Omicron Asli Mampu Bunuh Manusia Tanpa Tunjukkan Gejala

May N

Penulis

Varian Omicron B.1.1.7 dilihat lewat mikroskop elektron

Intisari - Online.com -Subvarian baru dari Omicron menyebar dengan sangat cepat di belahan bumi manapun.

'Spin off' dari varian Omicron asli ini, bernama BA.2, telah ditemukan setidaknya di 49 negara, termasuk Amerika Serikat (AS).

Di beberapa negara seperti Denmark, BA.2 telah mengungguli Omicron yang asli (BA.1) sebagai varian dominan.

Melansir CNN, karena varian ini tidak menghasilkan tanda khusus dalam tes lab yang disebut kegagalan target gen-s, varian ini bisa terlihat seperti varian virus Corona lainnya di layar pertama.

Itulah sebabnya varian ini disebut "varian siluman."

Lantas seberapa mengerikan Omicron 'siluman' ini?

Apakah orang yang divaksin masih terlindungi?

Bagaimana dengan yang baru-baru ini memiliki Covid-19, bisakah terinfeksi lagi?

Baca Juga: Cegah Penularan Varian Omicron Virus Covid-19, Dapatkah Masker KN95 atau N95 Digunakan Kembali? Para Ahli Menjawab ‘Ya’, Tetapi Ikuti Langkah-langkah Berikut Ini!

Baca Juga: 'Pede' BukaKembaliPintu Internasional Bali dengan Dalih Bangkitkan Ekonomi, Menkes Sebut 5 Pasien Omicron Meninggal hingga Jumlah Kasus OmicronBisa Kali Lipat di Atas Delta!

Serta, adakah tes khusus untuk subvarian ini?

Melansir CNN Health, analis medis Dr. Leana Wen menjelaskan beberapa pertanyaan yang muncul terkait dengan varian dan subvarian ini.

Wen adalah dokter IGD dan profesor kebijakan dan penanganan medis di Milken Institute School of Public Health, Universitas George Washington.

Ia juga penulis dari "Lifelines: A Doctor's Journey in the Fight for Public Health."

"Ini yang perlu diketahui mengenai BA.2. Mengingat seberapa cepat virus menyebar dan bahkan menggantikan varian Omicron asli yang sangat menular, dikenal sebagai BA.1, di beberapa tempat, subvarian ini tampaknya memiliki tingkat pertumbuhan lebih tinggi.

"Tidak ada bukti jika subvarian ini menyebabkan penyakit lebih parah dari Omicron yang asli, yang telah disebutkan menyebabkan penyakit lebih ringan daripada varian sebelumnya seperti Delta.

"Studi awal dari Inggris juga menunjukkan jika orang-orang yang divaksin dan sudah mendapatkan booster vaksin terlindungi dari BA.2 dan BA.1.

"Itu sangat penting karena artinya mereka yang sudah divaksinasi dan mendapat booster kemungkinan kecil saja akan mengalami gejala parah jika terinfeksi dengan versi Omicron yang baru."

Baca Juga: Kini Bikin Satu Indonesia Ketar-ketir dengan Ancaman Gelombang Ketiga, Terkuak Selain Omicron, 'Anak dari Omicron' Juga Sudah Masuk Indonesia, Peneliti Ungkap Bahaya Mutasi Ini

Baca Juga: Varian Omicron Saja Sudah Bikin Satu Indonesia Ketar-ketir, Kini Malah Muncul Mutasi Covid-19 yang Lebih Berbahaya dari Varian Omicron, Apa Itu?

Ketika ditanya jika seseorang baru mendapat Omicron bisakah orang itu terinfeksi ulang dengan varian baru, Wen menjawab kecil kemungkinannya.

Infeksi terbaru, terutama dalam kombinasi dengan vaksinasi awal, melindungi dari infeksi ulang.

"Kita tidak tahu berapa lama perlindungan imun akan bertahan. Mengingat betapa mirip BA.1 dan BA.2 satu sama lain, maka bagi seseorang yang baru terinfeksi Covid-19 dalam hal ini BA.1 tidak akan terkena BA.2 di masa depan."

Menurut Wen, jika Pfizer dan Moderna telah umumkan jika keduanya membuat vaksin khusus melawan Omicron BA.1, maka subvarian BA.2 bisa ditangkis dengan booster.

Namun belum bisa dipastikan sampai pengujian klinis rampung dilakukan untuk menujukkan seberapa efektif booster spesifik khusus Omicron, dibandingkan dengan vaksin dan booster yang sudah ada.

Tidak ada yang seharusnya menunggu booster khusus Omicron jika sudah siap mendapatkan booster.

Artinya jika Anda sudah mendapatkan vaksin dua dosis Pfizer atau Moderna maka lima bulan selanjutnya Anda sudah harus mendapatkan booster, atau dua bulan dari jadwal vaksinasi Johnson & Johnson.

Kemungkinan terburuk sekarang adalah jika BA.2 menjadi varian dominan.

Baca Juga: Bak Gali Lubang Kubur Sendiri, Eropa Harus Siap 'Dilahap' Omicron dan 'Pandemi Kembar', Dosanya pada Negara Berkembang dan Miskin Ini Penyebabnya

Baca Juga: Berbulan-bulan Minim Kasus, Mendadak Kasus Covid-19 Tembus Lebih dari 1.000! Varian Omicron Merajalela dan Ditemukan di 7Kota Ini,Apa yang Harus Dilakukan Pemerintah?

Wen mengatakan kemungkinan itu ada, seperti yang sudah terjadi di negara-negara lain.

Skenario terbaik adalah sudah ada cukup orang yang terlindungi di dalam negeri lewat vaksinasi dan infeksi terbaru karena BA.2 tidak menyebabkan peningkatan kasus substansial.

Pelacakan untuk mencapai nol kasus bisa dilaksanakan segera.

Skenario lainnya adalah BA.2 menghapus penurunan kasus yang sedang dilihat, dan gelombang berikutnya akan lebih lama dari yang diprediksi.

Situasi lainnya, kuncinya adalah terus memonitor apakah vaksinasi dan booster terus melindungi melawan keganasan penyakit dari BA.1 dan BA.2.

Jika begitu maka vaksin sukses, seperti yang diharapkan, membuat warga tidak sampai masuk ke rumah sakit dan mencegah keparahan penyakit serta meninggal.

Wen mengatakan walaupun subvarian Omicron BA.2 disebut siluman, bukan berarti BA.2 tidak terdeteksi dengan tes antigen atau tes PCR laboratorium.

Wen memberikan tips bagi kita semua untuk melindungi diri dan keluarga dari subvarian BA.2 ini.

Baca Juga: Omicron di Indonesia Tembus 748 Kasus, Para Ahli Memprediksi Bahwa Ini Bukan Varian Terakhir yang Akan Muncul, Apakah Selanjutnya Lebih Buruk?

Baca Juga: 'Sudah Ada Label Halalnya', Tidak Hanya Sinovac Saja Vaksin China yang Dipakai Booster di Indonesia, Inilah Vaksin Zifivax dari Negeri Panda dan Efikasi Vaksin Lawan Omicron

Dalam keluarga kita masih banyak anggota keluarga yang tidak mendapatkan akses vaksin karena keterbatasan umur contohnya balita atau bagi yang memang memiliki imun lemah akibat komorbid dan bagi warga lansia.

Maka dari itu bagi Anda semua yang lebih sehat harus terus-menerus menjaga kesehatan dan melindungi diri.

Paling penting adalah menggunakan masker di dalam ruangan, dan kualitas masker yang Anda pakai sangatlah penting.

Masker terbaik adalah masker yang pas dipakai, nyaman agar dipakai terus-menerus dan merupakan masker N95, KN95 atau KF94.

Gunakan masker-masker ini kapan pun Anda berada di dalam ruangan dengan orang yang status vaksinasinya tidak diketahui.

Sementara infeksi virus Corona masih tinggi di komunitas Anda, Anda perlu lakukan pencegahan tambahan.

Contohnya meminta orang-orang di luar lingkar rumah dan keluarga Anda mengambil tes rapid jika berkumpul dengan Anda di dalam ruangan.

Apakah varian ini menjadi varian terakhir yang akan muncul?

Baca Juga: Beruntung yang Sudah Vaksin Sinovac, Sudah Dijanjikan Pemerintah Menerima Booster Vaksin Pfizer, Ternyata Selain Bikin Makin Kebal Ini Manfaat Lain Menerima Booster Vaksin

Baca Juga: Kini Muncul 'Deltacron,' Gabungan Covid Varian Delta dan Omicron yang Sudah Ditemukan dalam 25 Kasus

Menurut Wen mungkin tidak, karena varian baru akan terus muncul setiap saat.

"Itulah yang dilakukan virus: mereka bermutasi ketika mereka menggandakan diri. Entah vairan baru menyebabkan kekhawatiran global, tergantung pada jika varian ini lebih menular, lebih kuat atau bisa menjatuhkan imunitas awal.

"Inilah sebabnya pengawasan aktual sangat penting, dan mengapa vaksinasi adalah kuncinya. Lebih banyak imunitas populasi yang kita miliki, lebih sedikit virus yang akan menyebar dan bermutasi, dan akan lebih cepat kita bangkit dari pandemi ini."

Baca Juga: Pantas Saja Ashanty dan Rombongan Positif Covid-19, Rupanya Turki Sedang Dihantam Kasus Omicron yang Tinggi, Bahkan Memiliki 60.000 Kasus Per Hari

Baca Juga: Inikah Akhir dari Pandemi Covid-19? Bos dari Vaksinyang Sudah Digunakan di Indonesia Ini Ungkap Vaksin Untuk Omicron Siap Dibuat, Ini Prediksi Waktunya

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait