Find Us On Social Media :

Beruntung yang Sudah Vaksin Sinovac, Sudah Dijanjikan Pemerintah Menerima Booster Vaksin Pfizer, Ternyata Selain Bikin Makin Kebal Ini Manfaat Lain Menerima Booster Vaksin

By Afif Khoirul M, Rabu, 12 Januari 2022 | 11:12 WIB

efektivitas vaksin sinovac menurun setelah 3-5 bulan.

Intisari-online.com - Melalui pernyataan resmi yang diungkapkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Penerima vaksin Sinovac, bisa menggunakan booster vaksin dosis ketiga dengan vaksin Pfizer.

Hal ini dilakukan sesuai arahan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memberikan booster pada penerima vaksin virus yang dimatikan, seperti Sinovac dan Sinopharm.

Melalui pernyataan resminya, Budi menjelaskan penerima vaksin primer Sinovac, dianjurkan menggunakan vaksin tambakan Pfizer setengah dosis sebagai booster.

Baca Juga: Pantas Saja Ashanty dan Rombongan Positif Covid-19, Rupanya Turki Sedang Dihantam Kasus Omicron yang Tinggi, Bahkan Memiliki 60.000 Kasus Per Hari

"Yang pertama, untuk primer Sinovac atau vaksin pertama dan kedua Sinovac, akan kita beri setengan booster-nya dosis Pfizer," kata Budi, dikutip dari Kompas, Selasa (11/1/22).

Budi juga menjelaskan, penerima vaksin Sinovac juga bakal menggunakan vaksin AztraZeneca sebagai vaksin booster.

Menurutnya, kombinasi ini dilakukan berdasarkan hasil riset dan peneliti di dalam dan luar negeri.

Penelitian baru dari AS menawarkan bukti yang menggembirakan bahwa dosis booster vaksin Covid-19 dapat membantu orang mendapatkan vaksinasi terhadap varian Omicron serta Delta.

Baca Juga: Inikah Akhir dari Pandemi Covid-19? Bos dari Vaksin yang Sudah Digunakan di Indonesia Ini Ungkap Vaksin Untuk Omicron Siap Dibuat, Ini Prediksi Waktunya

Baca Juga: Sesumbar Lebih Baik dalam Penyelenggaraan Olimpiade, China Malah Bisa Jadi Sumber Covid-19 Varian Baru Setelah Ledakan Kasus Omicron Menjelang Perhelatan Olahraga Internasional Ini

Penelitian ini baru saja diterbitkan dalam jurnal Cell, yang dilakukan oleh Institut Ragon Rumah Sakit Umum Massachusetts, Institut Teknologi Massachusetts dan Universitas Harvard (AS).