Find Us On Social Media :

Kepakkan Sayap Membentang Sampai Bumi Amerika, Proyek Mentereng China Kini Sudah Kuasai 'Halaman Belakang' Amerika Serikat dan Mengular ke Afrika

By May N, Minggu, 9 Januari 2022 | 11:13 WIB

Ilustrasi pengaruh China di bumi Amerika Latin

Intisari - Online.com - Hubungan China dengan Amerika Latin dan Karibia telah berevolusi jauh melampaui titik ketika China semata-mata hanya tantangan dari tatanan yang sudah ada.

Jurnalis Asia Times Scott Foster dan Profesor David Arase dari Hopkins-Nanjing Center membeberkan mengapa kini China mulai menguasai Amerika Latin dan Karibia setelah sukses mengembangkan proyek infrastruktur mereka di Afrika.

Arase menyebut, "jumlah dan distribusi proyek investasi pelabuhan sangat impresif dan dapat membuat Jalur Sutra Maritim China mengelilingi seluruh dunia dari Pasifik Selatan ke Amerika Latin, melalui Kanal Panama dan Karibia ke Brasil, kemudian ke pelabuhan Belt & Road di Afrika Barat."

Keseluruhannya, apa yang sedang terjadi menggarisbawahi pernyataan jika Amerika Latin adalah "halaman belakang" Amerika Serikat.

Laksamana Craig Faller, kepala Komando Selatan AS, baru-baru ini mengatakan kepada NBC News: "pengaruh China bersifat global, dan di mana-mana di belahan dunia, dan bergerak maju dalam cara yang mengkhawatirkan."

Kuba bergabung dengan Belt and Road

Tepat pada 25 Desember 2021, Kuba dan China menandatangani sebuah "rencana kerjasama" untuk promosi gabungan Belt and Road Initiative.

Foster menyebut kesepakatan itu menjadi hadiah natal bagi Presiden AS Joe Biden, Senator Marco Rubio dan lainnya di Washington, DC, yang juga membenci Kuba sama besarnya dengan rasa benci mereka kepada China.

Baca Juga: Gayanya Selangit Saat Tantang Amerika dan Australia Lewat Perang Dagang, China Ternyata Diam-diam Masih Butuh Sumber Energi Sejuta Umat Ini dari Keduanya, Pantas Sampai Mengemis ke Rusia

Baca Juga: Bak Kebakaran Jenggot dengan Ulah China yang Makin Menggila Kuasai Dunia Lewat Jebakan Utang, Barat Sampai Dituntut untuk Menyelamatkan Puluhan Negara Ini

"Atau pengingat jika Taiwan bukanlah pulau lepas pantai dari kepentingan strategis mereka," tulis Foster dikutip dari Asia Times.

Kuba bergabung dengan Belt & Road pada 2018 melalui sebuah MoU.

Rencana kerjasama, mengutip Global Times, memperjelas "proyek… kunci untuk China dan Kuba… termasuk infrastruktur, teknologi, budaya, pendidikan, wisata, energi, komunikasi dan bioteknologi, yang seiring dengan rencana perkembangan Kuba untuk jangka pendek dan jangka panjang."

Oktober lalu, Kuba menjadi anggota Kemitraan Belt & Road's Energy.

Dibentuk pada 2019 untuk mempromosikan kerjasama bidang energi terbarukan, proyek itu sudah punya 32 anggota di Asia-Pasifik, Asia Tengah dan Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, Eropa Timur dan Amerika Latin.

Bersama dengan komunisme, embargo perdagangan AS telah membelenggu ekonomi Kuba sejak 1960.

Sebagai instrumen dari perubahan rezim, embargo itu telah gagal.

Sebagai bentuk pemaksaan memaksa warga Kuba masuk ke dalam kemiskinan kecuali dan sampai mereka menjilat AS, pemaksaan telah berhasil.

Baca Juga: Namanya Bahkan Tak Pernah Disebut WHO, Vaksin Covid-19 yang Dibuat Negara Komunis Ini Malah Disebut Ampuh 100 Persen Mencegah Kematian, Vaksin Abdala Namanya

Baca Juga: Pantas Sampai Disorot Joe Biden Kerusuhan di Kuba Oleh Rakyatnya Sendiri yang Dipicu Covid-19, Ternyata Begini Situasi Asli Di Kuba Sungguh Mengerikan

Namun kini China memberikan Kuba sebuah kesempatan untuk mengembangkan ekonomi tanpa partisipasi AS.

Forum China - Amerika Latin - Karibia

Pada 3 Desember 2021, pertemuan menteri-menteri dari ketiga negara dari Forum China-CELAC diadakan dalam bentuk sebuah konferensi video.

Didirikan pada 2011, CELAC (Comunidad de Estados Latinoamericanos y del Caribe) atau Komunitas Negara-negara Karibia dan Amerika Latin adalah sebuah organisasi untuk dialog di antara 33 anggota dengan negara-negara lain dan kelompok regional termasuk Uni Eropa, China, Federasi Rusia, Dewan Kerjasama Negara-negara Teluk Arab, Turki, dan Republik Korea dan Jepang.

Para menteri mengadopsi "China-CELAC Joint Action Plan for Cooperation in Key Areas (2022-2024)", sebuah dokumen panjang dan rinci mengenai:

Sementara itu, Foster menyebut isu-isu panas untuk para analis strategi di Washington, DC, dan negara-negara Eropa termasuk:

1. Melanjutkan memegang Forum Pertahanan Superior China-Amerika Latin (pertemuan terbaru dan keempat Forum Pertahanan Tingkat Tinggi China-Amerika Latin diadakan pada Oktober 2018 di International College of Defense Studies of the National Defense University of Chinese People's Liberation Army. Anggota termasuk menteri pertahanan Bolivia, menteri keamanan Kosta Rika, kepala Staff Umum Pertahanan Uruguay, dan pejabat pertahanan dan keamanan lain dari Amerika Latin).

Baca Juga: Nominalnya Tembus Rp114 Triliun dan Digadang Selesai di Akhir Pemerintahan Jokowi, Inilah Proyek Super Mahal di Indonesia yang Dibiayai Pakai Uang China

Baca Juga: Sudah Kantongi Dobel-dobel Jabatan, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan Kini Masih Saja Rangkap Berbagai Jabatan, Salah Satunya Pegang Proyek Mentereng dari China Ini!

2. Kerjasama mendalam antara institusi finansial, menyediakan mekanisme kerjasama finansial untuk perkembangan proyek investasi dan perdagangan.

3. Menguatkan pertukaran antara otoritas ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan sinergi antara inovasi, akademik dan sektor ilmiah kedua belah pihak.

4. Menguatkan pertukaran dan kerjasama dalam penggunaan energi nuklir dan teknologi nuklir yang damai di antara masyarakat.

5. Menguatkan secara bersama kerjasama menguntungkan antara pemerintahan, perusahaan-perusahaan dan institusi riset dalam infrastruktur digital, peralatan telekomunikasi, 5G, big data, cloud computing, kecerdasan buatan, internet, smart cities, internet+, jasa telekomunikasi universal, manajemen spektrum radio dan area kepentingan bersama lainnya, dan mengeksplorasi konstruksi laboratorium bersama.

6. Menguatkan pertukaran dan kerjasama dalam bidang luar angkasa, dalam hal eksplorasi damai luar angkasa, ilmu luar angkasa, pembagian data satelit, pemasangan satelit, konstruksi infrastruktur di darat, pelatihan dan pendidikan personil.

7. Bekerjasama dalam kerjasama lebih dalam di bidang listrik, minyak, gas, energi terbarukan, energi baru, energi nuklir untuk penggunaan sipil, teknologi energi, electromobility dan peralatannya, serta geologi dan sumber daya tambang energi.

8. Dengan dukungan China akan diadakan pendidikan bahasa China, untuk mewujudkan penggunaan bahasa China dalam kurikulum negara-negara anggota dan membuka Institusi Konfusius dan Kelas Konfusius.

Baca Juga: Bocorkan Negara Mana Saja yang Akan Bekerja Sama dengan Taliban, Joe Biden Ungkap China Akan Mendapatkan Banyak Masalah, Jika Bekerja Sama dengan Taliban, Apa Maksudnya?

Baca Juga: Digadang-Gadang Jadi 'Doping' Ekonomi Indonesia, Investasi Perusahaan China Lewat Belt and Road di Indonesia Ternyata Terancam Mangkrak Karena Ini

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini