Intisari-online.com - Saat ini mungkin rekor penyebaran Covid-19 tertinggi didominasi oleh India, China, dan Amerika Serikat.
Dalam beberapa bulan terakhir, ketiga negara tersebut mendapat sorotan karena lonjakan kasus yang cukup tinggi di dunia.
Namun, ternyata tidak satupun dari ketiga negara tersebut menjadi lokasi paling mematikan di dunia.
Meski tercatat ketiga negara tersebut juga mencatatkan angka kematian tinggi akibat Covid-19.
Faktanya menurut laporan 24h.com.vn, pada Rabu (26/5/21), sekitar 31% dari kematian Covid-19 di dunia pada Mei terkonsentrasi di suatu wilayah tertentu.
Wilayah tersebut padahal jarang masuk pemberitaan dunia, dan hanya menyumbang 8,4% dari penduduk dunia.
Menurut laporan wilayah paling mematikan yang dimaksud tersebut adalah Amerika Latin dan Karibia.
Dua wilayah ini mencatatkan tonggak sejarah menyedihkan, ketika melampaui ambang 1 juta kematian akibat Covid-19.
Ini juga wilayah dengan angka kematian tertinggi akibat pandemi per kapita di dunia, menurut NBC News.
Dari pegunungan tinggi Bolivia hingga megacity Sao Paulo di Brasil, pandemi membebani sistem kesehatan negara-negara dengan gelombang infeksi besar-besaran.
Di Peru, negara yang paling parah terkena dampak di kawasan itu, pasien Covid-19 terbaring tewas di koridor rumah sakit di ibu kota, Lima.
Jauh di dalam hutan Amazon Brasil, banyak orang di ibu kota Manaus meninggal di rumah karena kekurangan oksigen untuk menopang kehidupan.
Sementara jumlah kasus baru cenderung menurun di Eropa dan Amerika Utara, dan tetap sama di Afrika.
Amerika Selatan adalah satu-satunya wilayah di dunia di mana tingkat infeksi baru meningkat pesat per populasi dan lebih tinggi.
India, negara yang sedang menghadapi infeksi Covid-19 terparah di dunia.
Sekitar 31% dari kematian Covid-19 dunia pada bulan Mei terkonsentrasi di Amerika Latin dan Karibia, meskipun wilayah ini hanya menyumbang 8,4% dari populasi global.
Dokter dan ahli epidemiologi mengatakan wabah Covid-19 mengejutkan negara-negara Amerika Selatan tahun lalu.
Dampak pandemi tahun ini diperburuk oleh beberapa pemimpin yang meremehkan tingkat keparahan dan gagal memastikan pasokan vaksin tepat waktu.
Delapan negara dengan tingkat kematian Covid-19 tertinggi di dunia per kapita semuanya adalah Amerika Selatan.
"Alih-alih bersiap untuk pandemi, kami meremehkan sejauh mana itu, berpikir panas tropis akan menetralkan virus," kata Dr. Francisco Moreno Sanchez, kepala program Covid-19 di salah satu rumah sakit utama Meksiko, mengatakan.
"Sayangnya, kami adalah salah satu tempat yang paling parah terkena pandemi," kata ahli epidemiologi Meksiko itu kepada Reuters.
"Kami menderita akibat cara yang salah dalam menangani penyakit itu," tambahnya.