Namanya Bahkan Tak Pernah Disebut WHO, Vaksin Covid-19 yang Dibuat Negara Komunis Ini Malah Disebut Ampuh 100 Persen Mencegah Kematian, Vaksin Abdala Namanya

Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi vaksin virus corona.

Intisari-online.com - Bagian sebagian besar orang di dunia, pasti mendengar beberapa nama vaksin Covid-19.

Beberapa vaksin tersebut secara resmi sudah diakui WHO dan digunakan oleh beberapa negara di dunia.

Beberapa vaksin tersebut di antaranya, vaksin Sinovac (China), Sinopharm (China), Pfizer (Amerika), Moderna (Amerika), dan AstraZaneca (Inggris), Sputnik V (Rusia).

Masing-masing vaksin ini memiliki tingkat keampuhannya sendiri-sendiri.

Baca Juga: Ada Sosok Mahasiswa Indonesia di Balik Terciptanya Vaksin AstraZeneca, Ini Perannya dalam Pembuatan Vaksin Virus Corona dari Inggris Tersebut

Namun, dari sekian banyak vaksin yang disebutkan di atas ternyata masih ada satu vaksin yang namanya tidak disebutkan oleh WHO.

Alasannya mungkin vaksin ini belum menyelesaikan uji klinis atau belum layak digunakan.

Namun, vaksin ini justru disebut-sebut memiliki efektivitas mencapai 100% mencegahkematian akibat Covid-19.

Vakin tersebut disebut dengan nama Vaksin Abdala, yang diciptakan oleh negara Komunis Kuba.

Baca Juga: Harganya Murah Meriah Meski Diklaim Paling Ampuh, Rupanya Ini Alasan Tak Terduga SangPenemuVaksin AstraZeneca, Langsung Dapat'Standing Ovation' di Wimbledon

Melansir 24h.com.vn, pada Minggu (18/7/21), uji klinis Vaksin Abdala menyebutkan 100% efektif mencegah kematian akibat Covid-19.

Uji klinis fase 3 telah menunjukkan hasil positif, kata Dr Francisco Hernandez dari Pusat Rekayasa Genetika dan Bioteknologi (CIGB), kepada kantor berita Kuba Agencia Cubana de Noticias.

Menurut para ahli, vaksin Abdala 100% efektif mencegah kematian akibat Covid-19.

Saat ini Vaksin Abdala telah disetujui untuk penggunaan darurat di Kuba.

Akhir bulan lalu, peneliti juga melaporkan bahwa vaksin Abdala 92,28% efektif mencegah Covid-19.

CIGB telah menguji vaksin Abdala sejak November 2020 dengan 132 relawan berusia 19 hingga 54 tahun.

Pada fase dua, CIGB diuji dengan 660 sukarelawan dan memperluas kelompok usia menjadi 80 tahun.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 yang Punya Tingkat Efektivitas 100 Persen Ini Resmi Masuk Indonesia, Jangan Senang Dulu, Kenali Efek Jika Disuntikkan Vaksin Ini

Vaksin memasuki uji klinis fase tiga pada 18 Maret dengan 48.000 sukarelawan dan kemudian diperluas menjadi 300.000 pasien sukarelawan.

Sementara itu, Verena Muzio, direktur penelitian klinis di CIGB, mengatakan uji coba baru, "Ismaelillo," dimulai 15 Juli.

Telah menguji vaksin Abdala dengan 44 sukarelawan berusia antara 12 dan 18 tahun di provinsi Camaguey.

Dr. Muzio mengatakan penelitian ini akan diperluas ke sekelompok sukarelawan berusia 3-11 tahun, dengan total sekitar 592 peserta.

Kuba saat ini menyuntikkan 3 dosis vaksin Abdala kepada rakyatnya, dengan jeda setidaknya dua minggu antara setiap suntikan.

Pada akhir 16 Juli, 3,2 juta orang Kuba telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, dengan total 7,9 juta dosis yang diberikan.

Lebih dari 2 juta orang Kuba telah divaksinasi lengkap dengan 3 dosis vaksin.

Artikel Terkait