Find Us On Social Media :

Walau Enaknya Selangit, Hentikan Makan Ayam Geprek Ditambah 2 Bahan Ini Jika Masih Ingin Hidup Panjang, Salah Satunya Sumber Kolesterol

By May N, Kamis, 6 Januari 2022 | 19:39 WIB

Jangan campur 2 bahan ini ke ayam geprek

Intisari - Online.com - Ayam geprek adalah menu olahan ayam yang banyak disenangi masyarakat.

Pedas dan gurih dari ayam memang kombinasi yang menggoda.

Belum lagi kian banyak gerai ayam geprek yang bisa dipilih sesuai selera.

Ditambah lagi sambal bawang yang sukses menggoyang lidah.

Memang ayam geprek juga bisa ditambah dengan sejumlah bahan biar makin nikmat.

Tapi jangan sampai ayam geprek ditambah dengan dua bahan ini.

Bukan kenyang, tapi malah bisa bikin meregang nyawa.

1. Kol Goreng

Baca Juga: Cara Pengolahannya yang Unik Merupakan Warisan dari Masa Majapahit, Beginilah Ayam Betutu Masakan Khas Bali yang Pedas dan Berempah Ini Diolah

Baca Juga: Bikin Sendiri Biar Lebih Hemat, Begini Cara Membuat Ayam Geprek Variasikan dengan Sambal Matah Khas Bali, Lezat untuk Menu Makan Siang, Mau Coba?

Tak jarang, penjual ayam geprek juga menyediakan kol goreng sebagai menu tambahannya.

Tentu saja hal ini terjadi lantaran permintaan yang tinggi dari pembeli.

Kol diketahui sangat kaya akan nutrisi, seperti protein, lemak, dan karbohidrat.

Sayuran ini juga kaya akan serat, vitamin C, K, dan B kompleks, serta mineral seperti kalsium, fosfor, dan mangan.

Sayangnya, proses menggoreng dengan suhu tinggi bisa merusak nutrisi kol.

Mengukus, merebus, dan menumis adalah cara masak yang lebih baik untuk menjaga nutrisi sayuran, termasuk kol.

Walaupun enak, kol goreng juga bukan makanan yang baik untuk jantung.

Saat dipanaskan melampaui titik asapnya, struktur kimia minyak akan berubah.

Baca Juga: Biasa Untuk Campuran Salad, Ini 10 Manfaat Kesehatan Kubis Merah, Tapi Hati-hati Konsumsi untuk Wanita Hamil

Baca Juga: Suka Makan Kol Goreng? Meski Enak, Ternyata Makanan Ini Bisa Sebabkan 4 Penyakit Mematikan Ini, Salah Satunya Kanker Rahim

Pengolahan berulang dengan minyak yang sama juga dapat mengubah minyak menjadi lemak trans.

Lemak trans adalah lemak jahat yang bisa meningkatkan kolesterol jahat dan memicu pembentukan plak pada pembuluh darah.

Lama kelamaan plak ini bisa menghambat aliran darah sehingga menyebabkan stroke, penyakit jantung, dan serangan jantung.

Kol memiliki senyawa antikanker yang disebut sulphoraphane. Sulphoraphane bekerja dengan menghambat enzim histone deacetylase.

Enzim ini berperan dalam perkembangan berbagai jenis kanker, termasuk kanker kulit, pankreas, dan prostat.

Sayangnya, proses pengolahan kol goreng justru menyebabkan pembentukan senyawa acrylamide yang bersifat karsinogenik (memicu kanker).

Acrylamide memiliki peran dalam perkembangan kanker rahim, ovarium, paru-paru, ginjal, dan kerongkongan.

Menggoreng kol memang akan meningkatkan cita rasanya, tapi manfaat dan nilai nutrisinya justru berkurang.

Baca Juga: Selain Enak, 8 Makanan Vegan Ini Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, dari Kembang Kol Hingga Alpukat

Baca Juga: Siap-siap Resep Menu Buka Puasa: Sup Kembang Kol yang Tinggi Antioksidan

Maka dari itu, kalau ingin terhindar dari bahaya di atas, mulai kurangi makan kol goreng dari sekarang ya!

2. Kerupuk Oplosan

Kerupuk dan ayam geprek memang pasangan paling klop.

Tapi sayang, kita seringkali tak tahu dari mana kerupuk yang kita makan berasal.

Soalnya, kini banyak beredar kerupuk oplosan di masyarakat.

Kita pun pasti pernah dengar kalau kerupuk ini dilapisi lilin supaya tetap renyah tahan lama.

Secara garis besar, pencampuran lilin dan plastik sendiri memang menguntungkan dari pihak penjual.

Dengan pencampuran tersebut, maka kondisi kerupuk akan lebih jernih dan renyah.

Baca Juga: Sempat Bikin Geger Usai Disebut Rela Ditukar dengan Kerupuk, Pesawat Sukhoi Rusia pada Akhirnya Selalu Sulit Mendarat di Indonesia, Intervensi Culas AS Ini Pemicunya

Baca Juga: Tak Perlu Beli, Begini Trik Cara Membuat Seblak Agar Kerupuk Tidak Keras dan Nempel, Pasti Pedasnya Nampol

Bahkan ketahanan renyah akan lebih lama.

Bukan hanya itu, minyak yang dibutuhkan untuk menggoreng juga lebih hemat dan sedikit.

Berhubung sekarang ini harga minyak memang sedang naik, sedangkan harga kerupuk juga tak mungkin selangit.

Pembeli dan penikmat kerupuk biasanya dari kalangan bawah menengah.

Itulah mengapa penjual memasukkan plastik dan lilin.

Hal ini menguntungkan penjual dan menjauhkan dari kegagalan produksi.

Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika ada bahaya yang mengintai jika kita mengkonsumsi kerupuk dengan berlebihan seperti sebagai berikut.

Bahkan, kandungan polyvinyl chloride di dalam lilin dan plastik ini ternyata bukan hanya merusak hati, namun juga ginjal.

Baca Juga: Kok Bisa Ya Kerupuk di Warteg Mekar dan Renyah? Begini Rupanya Rahasia Cara Gorengnya, yang Selama Ini Bisa Jadi Kita Salah Kerjakannya!

Baca Juga: Meski Banyak Disukai, Jangan Makan Kerupuk dengan Ciri-ciri Ini! Renyah dan Garing tapi Bisa Jadi Malapetaka

Dalam melakukan proses pembuangan racun atau detoksifikasi, jika zat yang dicerna terlalu berbahaya, akan meningkatkan kerja ginjal.

Padahal jika anda membiarkan ginjal bekerja tidak sesuai mestinya, akan merusak sistem kinerjanya.

Parahnya hal ini akan adalah meningkatkan resiko penyebab gagal ginjal.

Bahan plastik yang masuk dalam tubuh, efek samping dalam jangka panjang adalah kemungkinan terkena penyakit kanker lebih besar.

Biasanya kanker akan menyerang pada bagian tubuh anda yang menjadi tempat pengendapan bahan plastik tersebut.

Baca Juga: Ingat! Jangan Pernah Makan Mi Goreng dengan 2 Bahan Tambahan Ini, Akibatnya Buruk Buat Kesehatan, Salah Satunya Gagal Ginjal!

Baca Juga: Suka Dengan Kerupuk Kulit? Hati-hati, Beredar Kerupuk Kulit Babi Dijual Sebagai Kerupuk Kulit Sapi, Biar Tidak Tertipu Pedagang Nakal Mari Bedakan Keduanya

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini