Find Us On Social Media :

Saddam Hussein Tumpahkan 50 Liter Darahnya Sendiri untuk Menulis Al-Quran selama 2 Tahun, Berikut 9 Fakta Gila sang Diktator Irak Itu

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 26 Agustus 2021 | 06:18 WIB

Saddam Hussein sebelum meninggal.

Intisari-Online.com - Diktator cenderung memiliki kekuatan absolut tetapi ego mereka tipis.

Mereka rapuh, tidak stabil, dan selalu khawatir.

Atau mungkin mereka hanya sedikit gila karena memiliki kekuatan absolut tanpa henti.

Melihat kembali para diktator lain menunjukkan bahwa mereka semua memiliki kebiasaan aneh.

Baca Juga: Bak Tampar Wajah Negaranya Sendiri, Tentara AS Beberkan Sosok Saddam Hussein Sebenarnya, Sampai Menangis Kala Sang Diktator Dieksekusi

 

 

Dan dilansir dari We are the mighty, berikut di antaranya:

1. Dia menulis novel roman terlaris

Novel ini awalnya diterbitkan tanpa nama, tapi semua orang tahu Hussein menulis " Zabiba and the King."

Dalam dekade antara penerbitannya dan Perang Teluk, diktator Irak itu mendorong seniman Irak untuk menceritakan kisah-kisah palsu tentang "kehidupan idilis" warga Irak.

Baca Juga: Korea Utara Ternyata Gemar Culik Ribuan Orang dari 14 Negara Berbeda, Termasuk Nelayan, Tentara, dan Pelajar, untuk Apa?

Surat kabar Irak mulai melaporkan bahwa Hussein lah mungkin penulisnya.

Novel itu langsung menjadi buku terlaris.

Kemudian diubah menjadi pertunjukan musik yang spektakuler.CIA yakin buku itu mungkin ditulis seorang ghostwriter dengan bimbingan Hussein.

2. Menerima penghargaan UNESCO karena meningkatkan kemakmuran hidup Irak

Baca Juga: Saat Iran Diklaim Gunakan Cara Mengerikan: Anak-anak untuk Membersihkan Ranjau di Garis Depan dan Memulai Tahun Baru dengan Slohan 'Perang! Perang!'

Hussein menjabat sebagai wakil ketua Partai Ba'ath dari tahun 1968 hingga 1979.

Pada saat itu, ia menciptakan program literasi nasional, mendirikan pusat literasi di kota-kota Irak.

Dia membangun jalan, sekolah, dan rumah sakit, serta membuat sistem kesehatan masyarakat terbaik.

Baca Juga: Membelot dari Korea Utara, Mantan Duta Besar Ini Ungkap Kim Jong-un Takkan Pernah Hentikan Program Nuklir untuk Tundukkan Amerika

Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB menghargai prestasinya dalam membantu memberantas buta huruf di negaranya.

Kemudian, pada 1979, dia merebut kekuasaan. Tindakannya di tahun-tahun mendatang akan membuat pekerjaan pengembangannya terlihat seperti tipuan terencana.

3. Karakter mirip Saddam ditampilkan dalam komik Justice League

Dalam sebuah buku komik 1999, Justice League of America - Batman, Superman, Wonder Woman, Flash, Green Arrow, dan lainnya - menyaksikan para inspektur senjata PBB dikeluarkan dari negara nakal di Timur Tengah, Kirai.

Baca Juga: ‘Saya tahu Teman Saya Tidak Akan Meninggalkan Saya’, Kisah Operasi Eiche, Penyelamatan Diktator Italia Benito Mussolini

Sementara itu, anggota baru Liga yang bermaksud baik tetapi naif, Antaeus, membunuh diktator (yang sangat mirip dengan Saddam) negara daripada melakukan berbagai hal dengan cara JLA.

Negara ini mengalami perang saudara multi-faksi, konflik etnis, kekuatan regional yang menggunakan pengaruh militer, dan medan pertempuran untuk pertarungan yang sedang berlangsung antara Sunni dan Syiah Islam.

Ini terjadi pada tahun 1999.

Andai saja Presiden Bush membaca DC Comics.

Baca Juga: Hidupnya Jauh Lebih Misterius Daripada Kim Jong-Un Sendiri, Mengapa Xi Jinping Sama Sekali Tidak Punya Biografi?

4. Dia menghapus seluruh peradaban

Saddam menuduh Marsh Arab di Irak berkolusi dengan Iran selama Perang Iran-Irak 1980-1988.

Untuk membunuh mereka semua dengan lebih mudah, dia mengeringkan rawa-rawa legendaris yang pernah dianggap sebagai taman eden yang alkitabiah.

Baca Juga: Hanya 6 Bulan Jadi Diktator Romawi Sudah Sukses Bentuk 2 Legiun Baru, Kalah Oleh Pasukan Gajah Hannibal Barca dengan Obor di Tanduk-tanduknya!

Luas 9.000 kilometer persegi perlahan-lahan menyusut menjadi 760 pada saat invasi Amerika tahun 2003.

Orang-orang yang mendiami lahan basah itu dibunuh atau dipaksa melarikan diri dari amukan paranoid Saddam.

Setelah penggulingannya, orang Irak menghancurkan bendungan yang mencegah air mengalir kembali ke lahan basah dan penduduk kuno mulai kembali.

Pada 2016, UNESCO menobatkan lahan basah tersebut sebagai Situs Warisan Dunia.

6. Dia menerima kunci kota Detroit

Saat Saddam Hussein mengambil alih kekuasaan di Irak, Hussein menerima surat ucapan selamat dari Pendeta Jacob Yasso di Detroit.

Saddam mengundang Yasso untuk datang ke Baghdad guba bertemu.

Baca Juga: Sejarah Terjadinya 'People Power' di Filipina, Latar Belakang hingga Tergulingnya Rezim Diktator Ferdinand Marcos

Yasso memutuskan untuk memberi hadiah kunci kota Detroit kepada diktator Irak, atas izin Walikota Coleman Young.

Sebagai cara untuk mengucapkan terima kasih, Hussein kemudian memberi gereja dana yang besar lagi.

8. Menawarkan diri untuk berdebat dengan George W. Bush di TV langsung

Dalam upaya untuk mencegah invasi Amerika ke Irak tahun 2003, diktator tersebut menawarkan untuk berdebat dengan Presiden AS George W. Bush di TV langsung.

"Saya siap untuk melakukan dialog langsung - debat - dengan presiden Anda," kata Saddam seperti dikutip CBS.

"Saya akan mengatakan apa yang saya inginkan dan dia akan mengatakan apa yang dia inginkan."

Gedung Putih mengatakan tawaran itu tidak serius, tetapi Hussein menegaskan kembali pendiriannya.

Baca Juga: 5 Operasi Militer Pasukan Pertahanan Israel: Komandan Menyamar Sebagai Wanita, Berhadapan dengan Diktator Uganda, hingga Rahasia Selamat Pulang

“Ini adalah sesuatu yang diusulkan dengan sungguh-sungguh sebagai penghormatan saya kepada rakyat Amerika Serikat dan rakyat Irak dan rakyat dunia. Saya menyerukan ini karena perang bukanlah lelucon. "

9. Menulis Alquran yang ditulis dengan darahnya sendiri

Terlepas dari kenyataan bahwa menggunakan darah untuk menulis Alquran dianggap haram, tidak pernah ada yang menghentikan Saddam Hussein.

Dia memesan satu pada hari ulang tahunnya yang ke-60.

Kaligrafer Abbas Shakir Joudi menulis 6.000 ayat dan 336.000 kata Alquran dengan menggunakan 50 liter darah selama dua tahun.

Jika Anda seorang ahli darah yang mempertanyakan apakah mungkin untuk memberikan darah sebanyak itu selama dua tahun, Anda tidak sendirian.

Seorang ahli donor darah pernah memperkirakan dibutuhkan setidaknya sembilan tahun untuk mendonorkan darah sebanyak itu dengan aman.

Hal semacam itu juga tidak pernah menghentikan Saddam Hussein.

Baca Juga: Termasuk Menculik Pengantin Langsung dari Kamar Bulan Madunya, Ini Daftar Aksi Gila Uday, Putra Saddam Hussein yang Selalu Pakai 'Kembaran' Agar Tak Terbunuh

(*)