Find Us On Social Media :

‘Saya tahu Teman Saya Tidak Akan Meninggalkan Saya’, Kisah Operasi Eiche, Penyelamatan Diktator Italia Benito Mussolini

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 2 Februari 2021 | 13:45 WIB

Operasi Eiche, penyelamatan diktator Italia Benito Mussolini, oleh kawan dekatnya.

Intisari-Online.com – Tahun 1943 bukanlah tahun  yang baik bagi diktator Italia Benito Musslini.

Keinginannya untuk menguasai seluruh Afrika Utara berakhir dengan kekalahan yang memalukan.

Keputusannya yang menghancurkan untuk mengirim pasukan yang tidak mau ke Front Timur untuk melawan Uni Soviet yang semakin percaya diri telah mengakibatkan korban yang tidak dapat dipertahankan, dan invasi Sekutu ke Sisilia telah membawa Perang Dunia II langsung ke  Italia.

Tidak seperti di Jerman, di mana Adolf Hitler dan lingkaran dalamnya memerintah negara dengan tangan besi, Italia masih memiliki seorang raja dan dewan yang dapat, jika mau, menyingkirkan Mussolini yang semakin putus asa dari jabatannya.

Baca Juga: Disebut Kloningan Genetik Para Diktator, Trump Dianggap Gabungan dari Adolf Hitler hingga 'Si Pendosa Zionis' Jahat Ini, Kok Bisa?

Namun, Mussolini dapat terus bertahan, tapi untuk berapa lama?

Pada 19 Juli 1943, pengebom Sekutu muncul di 'Kota Abadi' Roma.

Ini bukan pertama kalinya kota itu dibom, tetapi terbukti menjadi titik balik penting dalam kejatuhan diktator.

Para pembom meratakan area yang sebagian besar adalah kelas pekerja di San Lorenzo, menyebabkan kerusakan parah pada dua bandara Roma dan mengurangi bagian dari Basilika Santo Lawrence kuno di luar Tembok menjadi puing-puing. Sudah cukup.

Baca Juga: Beginilah Akhir Hidup Para Diktator; Stalin, Hitler, Mao, Lenin, Mussolini, dan Orang Kuat Lainnya, dari yang Meninggal di Kamarnya Tanpa Pertolongan Hingga Digantung Setelah Kematiannya