Find Us On Social Media :

Jadi 'Jualan' Trump pada Pilpres AS, Penanganan Kartel Narkoba AS Malah 'Makan Korban' Orang yang Justru Sangat Getol Perangi Kartel Narkoba

By Ade S, Jumat, 16 Oktober 2020 | 21:19 WIB

Isi rumah gembong narkoba yang digrebek

Intisari-Online.com - Penanganan kartel narkoba yang dijadikan bahan 'jualan' Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS berikutnya memakan korban yang janggal.

Sebab, sosok yang dituduh, lalu kemudian ditangkap, dengan tuduhan terkait kasus peredaran narkoba.

 

Padahal, selama beberapa tahun sosok tersebut itulah yang justru terkenal sangat getol dan berani menghantam para kartel narkoba.

Baca Juga: Transaksi Rahasia Amerika dan Taiwan Bocor, Donald Trump Terungkap Ingin Jual Senjata Menakutkan Ini ke Taiwan, Bisa Jadi Ancaman China?

Bahkan, bisa dibilang, dialah salah satu tokoh terbesar dalam perang melawan kartel narkoba di Meksiko.

Namun, nyatanya, kini dia malah ditangkap dengan tuduhan terkait narkoba.

Kecurigaan tentang 'permainan' Trump dalam penangkapan tersebut semakin menguat karena dilakukan hanya 3 minggu jelang Pilpres AS.

Baca Juga: Pamerkan Roket Baru dan Rudal Cepat yang Bisa Hancurkan Korea Selatan dalam Sekejab Mata, Bos Pentagon Gentar Lihat Program Nuklir Korea Utara, Langsung Beri Laporan Ini ke Donald Trump

Pihak berwenang AS menahan mantan menteri pertahanan di era presiden Meksiko Enrique Pena Nieto, di bandara Los Angeles pada Kamis (16/10/2020) atas surat perintah Administrasi Penegakan Narkoba AS (DEA).

Melansir Reuters pada Jumat (16/10/2020), seorang juru bicara DEA mengatakan bahwa menteri pertahanan Jenderal Salvador Cienfuegos sebelumnya dikenal sebagai tokoh yang kuat dalam memerangi narkoba di Meksiko.

Dia memimpin tentara memerangi kartel narkoba di seluruh negeri, di mana beberapa mantan pejabat "perangi narkoba" tingkat atas Meksiko telah ditangkap karena terlibat dalam kasus narkotika.

Penangkapan tingkat tinggi pada Kamis itu terjadi kurang dari 3 pekan sebelum pemilihan presiden AS.

Baca Juga: Rupanya Tidak Hanya Karena Virus Corona, Terungkap Kim Jong-Un Menangis Karena Kesepakatan dengan Donald Trump Sampai Menyesalkan Ini

Presiden Donald Trump yang mencalonkan diri kembali menjadi presiden, diketahui telah menjadikan penangan kartel narkoba sebagai tujuan kebijakan utama.

Namun, sedikit kemajuan besar sejak ia menjabat pada 2017.

Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengatakan di Twitter bahwa dia diberitahu tentang penahanan Cienfuegos oleh duta besar AS untuk Meksiko.

“Konsul di Los Angeles akan memberi tahu saya tentang tuduhan tersebut dalam beberapa jam ke depan. Kami akan menawarkan bantuan konsuler yang menjadi haknya. Saya akan terus mengabari Anda," kata Ebrard.

Baca Juga: Terinfeksi Covid-19 hingga Tak Bisa Kampanye dan Ikut Debat, Putra Donald Trump: Ayah Saya Kehilangan Banyak Uang untuk Calonkan Diri Sebagai Presiden

Sumber diplomatik Meksiko mengatakan anggota keluarga Cienfuegos, yang bepergian bersamanya pada saat penahanan, telah dibebaskan.

Juru bicara DEA mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya tidak memiliki perincian lebih lanjut tentang keadaan saat penangkapan terjad, apakah Cienfuegos akan datang atau pergi di bandara Los Angeles, atau apakah keluarga atau orang lain bepergian bersamanya.

Sementara ini, kementerian pertahanan tidak segera memberikan komentar atas penangkapan yang terjadi.

"Penahanan ini akan berdampak besar di Meksiko," kata analis urusan militer Raul Benitez.

Baca Juga: Baru Juga Keluar dari Rumah Sakit, Trump Mengaku Dirinya Sudah Kebal dari Virus Corona dan Kini Punya 'Cahaya Pelindung'

Cienfuegos adalah menteri pertahanan di era Mantan Presiden Meksiko Pena Nieto sampai akhir masa jabatan presiden.

Pena Nieto menjabat selama 6 tahun hingga Desember 2018. Beberapa anggota kabinet dan partainya telah terlibat dalam kasus korupsi tingkat tinggi, terkadang melibatkan tuduhan terkait dengan kejahatan terorganisir.

Di bawah kepemimpinan Cienfuegos, tentara dituduh melakukan pembunuhan di luar hukum, termasuk pembantaian Tlatlaya 2014, di mana 22 anggota geng narkoba dieksekusi.

Pada September, surat perintah penangkapan telah dikeluarkan di Meksiko, untuk para tentara yang terlibat dengan penculikan dan dugaan pembantaian 43 siswa pada 2014 di sebuah kota yang terkenal dengan perdagangan heroin.

Baca Juga: Marah Dipanggil 'Rocket Man' oleh Trump, Siapa Sangka Ini Julukan Masa Kecil Kim Jong-un, Ternyata 'Anak Mamih'?

Angkatan bersenjata telah mengambil peran yang semakin menonjol dalam memerangi kejahatan di Meksiko, dan umumnya dianggap kurang rentan terhadap kasus korupsi dibandingkan dengan pasukan polisi sipil.

Unsur Angkatan Darat di negara bagian utara Sinaloa telah lama dikabarkan memiliki hubungan dengan kartel narkoba, yang sebelumnya dipimpin oleh Joaquin "El Chapo" Guzman, sekarang di penjara AS.

Penahanan Cienfuegos terjadi setelah penangkapan menteri keamanan mantan Presiden Felipe Calderon, Genaro Garcia Luna.

Garcia Luna diadili di New York karena dicurigai menerima suap jutaan dolar dari kartel Sinaloa Guzman, yang ditugaskan untuk dia perangi.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menuduh para pendahulunya melakukan korupsi yang merajalela.

Dia sangat mengandalkan angkatan bersenjata dalam upayanya untuk mengakhiri kekerasan kartel di negara itu, yang mengalami hampir pembunuhan terhadap 35.000 pada tahun lalu.

 

Baca Juga: Pemilu AS 2020: Walau Poling Tunjukkan Hasil Menjanjikan untuk Biden, Banyak Warga Demokrat Tidak Yakin Ia Bisa Menang, Ucapan Trump Ini yang Mereka Takutkan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terkenal Perangi Narkoba, Mantan Menteri Pertahanan Meksiko Justru Ditahan karena Kasus Serupa", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2020/10/16/181733970/terkenal-perangi-narkoba-mantan-menteri-pertahanan-meksiko-justru-ditahan?page=all#page2.Penulis : Shintaloka Pradita SiccaEditor : Shintaloka Pradita Sicca