Pemilu AS 2020: Walau Poling Tunjukkan Hasil Menjanjikan untuk Biden, Banyak Warga Demokrat Tidak Yakin Ia Bisa Menang, Ucapan Trump Ini yang Mereka Takutkan

May N

Penulis

Pemilu AS 3 November mendatang sudah jauh dari kata bebas dan terpercaya, banyak yang ragukan survei dari lembaga independen

Intisari-online.com -Pemilu AS tinggal menunggu hitungan hari, dan sampai saat ini kandidat Demokrat Joe Biden memimpin poling nasional.

Ia membuat Trump terlihat bodoh dengan mempertanyakan pertanyaan yang selama ini digaungkan para pemilih, dari virus Corona dan sistem kesehatan Amerika sampai hukum di Amerika.

Meski begitu, banyak pendukung Demokrat yang justru cemas dan takut Biden tidak akan menang.

Rupanya ada hal yang mengganggu mereka sampai-sampai mereka tidak bisa yakin Biden bisa menang.

Baca Juga: Jadi Satu-satunya Negara Demokratis di Asia Tengah, Negara Ini Alami Kekacauan Politik Karena Campur Tangan Pemilu, Pakar: Hanya Amerika yang Bisa Selamatkan Mereka!

Mengutip CNN, empat tahun lalu saat kandidat Demokrat Hillary Clinton kalah, kondisinya juga sama persis dengan sekarang.

Clinton saat itu lebih unggul dalam poling nasional, tapi ternyata ia kalah total.

Kekalahan tersebut sebabkan luka mendalam bagi para pendukung Demokrat.

Hal tersebut juga membuat para pemilih liberal masih meragukan apakah Biden bisa menjadi Presiden AS selanjutnya.

Baca Juga: Ungguli Donald Trump di Poling Sementara, Biden Buat Inggris Khawatir Jika Ia Sampai Menangkan Pemilu AS, 'Kemerdekaan' Inggris Ternyata Jadi Taruhannya

Tanggapan gugup

Banyak tanggapan gugup muncul dalam pemilihan presdien ini.

Sebagian besar hal itu berakar pada keinginan untuk menangkal kepuasan pemilih yang mungkin tertipu dengan berpikir Biden bisa memenangkan pemilu tahun ini.

Dalam pemilihan presiden AS 2016, peramal poling independen, meramal jika Clinton akan kalah.

Baca Juga: Jika Trump Begitu Memusuhi China, Biden Justru Akan Mengatur Ulang Hubungan AS-China Jika Menang Pemilu

Kemudian ia memang kalah, dan tanpa pemahaman koheren yang dilewatkan oleh banyak ahli, Trump digambarkan memilih kekuatan supernatural yang mempengaruhi poling.

Hal itulah sebabnya saat poling pemilihan tahun 2020 tunjukkan Biden ungguli Trump, justru banyak yang menanggapi dengan katakan 'jangan percaya dengan poling nasional'.

Tentu saja, ketegangan meningkat, terutama dalam cakupan material.

Banyak kekhawatiran bahwa Trump dan anggota DPR dari Partai Republik menekan pemilu atau sebarkan keraguan tentang hasil pemilu.

Baca Juga: Sungguh Kacau, Debat Pertama Trump dan Biden Berapi-api Sampai Saling Hina Satu Sama Lain: 'Maukah Kamu Tutup Mulut, Bung?'

Ucapan Trump bahwa ia tidak akan menerima hasil kekalahan juga membuat antusiasme para pemilih turun.

Banyak juga yang takut bahwa pandemi virus Corona dapat memberi dampak penurunan kepercayaan untuk kedua belah pihak.

Masih ada juga kekhawatiran Demokrat, yang sebutkan perhitungan mundur menuju pemilu membuat mereka sangat khawatir.

Merembet ke bengkaknya dana pemilu

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Mahathir Sebutkan Tidak Akan Calonkan Diri di Pemilu Malaysia Selanjutnya

Prospek Trump akan terpilih lagi tunjukkan bencana yang kian membesar.

Hal itu disampaikan oleh Neera Tanden, Presiden dari Center for American Progress, thinktank liberal dan rekan lama Hillary Clinton.

Demokrat mulai tidak percaya dengan hasil polling, dan menampik semua berita bagus yang datang kepada mereka.

Setidaknya, angka dolar membantu mereka.

Baca Juga: 'Demi Mencegah Perang, Kita Harus Tegas Kepada Korea Utara', Analis Ini Beberkan Mengapa Hasil Pemilu AS Tidak Akan Berpengaruh Jika Masih Lembek Pada Kim Jong-Un

Partai Demokrat naik turun pemungutan suara, justru berhasil menarik uang dalam jumlah besar.

Biden akan mengumumkan bulan kedua berturut-turut untuk mengumpulkan lebih dari 360 juta Dolar As selama periode 4 minggu.

Angka itu sangat membantu kampanye Demokrat, yang tadinya kekurangan uang melampaui keuntungan penggalangan dana awal yang signifikan dari Trump.

Keraguan kepada lembaga survei

Baca Juga: Jelas-jelas Jadi Ancaman Pemilu AS, Trump Malah Bersikap Lembek pada Rusia, Mantan Menlu AS Sebut Rupanya Trump 'Takut' pada Putin

Kini, dengan hasil poling lembaga survei tidak menjanjikan, baik untuk anggota Demokrat maupun Republik, mereka mulai menanyakan otoritas dan wewenang mereka.

Patrick Murray, direktur dari lembaga survei independen Monmouth University Polling Institute, mengatakan ia sudah menduga bahwa hasil poling akan menghasilkan beberapa reaksi tidak terduga dari pengamat luar.

Namun ia tidak menduga bahwa akan banyak ketidakpercayaan muncul dengan hasil poling.

"Kekhawatiranku sekarang adalah, apakah aku memberikan naratif yang akurat mengenai apa yang terjadi?" tanya Murray kepada CNN.

Baca Juga: Sama-sama Punya Sikap Bengis Kepada Minoritas Muslim, China Ngebet Ingin Sosok 'Penuh Dosa' Ini Menangi Pemilu Myanmar, 'Barat' Setengah Hati untuk Menentang

"Ada celah ketidakpastian dan kita perlu untuk menjangkaunya.

"Namun dalam celah itu, angka tetaplah angka.

"Kami sedang mencoba mencari tahu mengapa para pemilih mulai berpikir seperti ini, dan mencari tahu apa yang mereka khawatirkan."

ngin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait