Tak seorang pun berani menjamin bahwa menanam jagung di pekarangan rumah tidak akan berusia seumur jagung (lagi).
Karena gatal
Sebaliknya, menanam sente, Alocasia macrorrhiza, (sejenis talas besar) di depan pintu, justru akan melindungi rumah berikut isinya terhadap malapetaka.
'Pintu' ini tidak harus ditafsirkan sebagai pintu pendopo ruang tamu rumah, tapi bisa juga pintu regol (samping rumah) antara rumah induk dan pavilyun. Pintu pagar belakang atau pintu jenis lain.
Paman saya yang sudah banyak makan garam tadi menganggap sente hanya sebagai tanaman yang mempunyai daya tolak terhadap ular saja.
Pada zaman nenek moyang kita masih berumah panggung dulu, rumah yang pekarangannya ditanami sente kabarnya tidak akan didatangi ular.
Getah sente membuat kulit gatal. Kaum ular tampaknya tidak mau merasa gatal. Tak bisa dibayangkan bagaimana tingkahnya, kalau ular lagi gatal! Padahal tak mungkin ia garuk-garuk!
Apakah hama maling dan gangguan keamanan zaman sekarang ini bisa ditolak seperti ular, ya itulah yang menarik untuk dikaji dengan uji coba. Terutama di daerah yang rawan residivis kambuhan.
Hanya sayang, sente itu sejenis tanaman murahan yang tidak menaikkan gengsi pemiliknya. Sosoknya seperti talas, tapi daunnya tegak ke atas dan besar-besar. Rupanya jelek sekali.
Hawanya panas
Menanam cabai rawit, Capsicum frutescens, di pekarangan rumah menimbulkan pertengkaran, karena 'hawanya yang panas'.
Pertengkaran antaranggota keluarga memang lumrah, kalau terjadi hanya sekali tempo saja. Itu bumbu penyedap kehidupan bersama. Atau sambal sehidup semati.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR