11 Mitos Kebugaran yang Justru Bisa Membahayakan Tubuh, No. 5 Perlu Dicamkan

Agus Surono

Editor

Olahraga di pagi hari bisa membantu kita mengatasi stres
Olahraga di pagi hari bisa membantu kita mengatasi stres

Intisari-Online.com – Menjaga kebugaran saat ini sudah menjadi hal yang prinsip. Lari dan bersepeda sudah menjadi gaya hidup. Begitu juga dengan pusat kebugaran yang tumbuh di banyak tempat.

Sayangnya, ada banyak mitos yang beredar yang justru berbahaya.

Berikut ini adalah beberapa mitos dan kesalahpahaman latihan yang sudah bertahan lama.

(Baca juga: Alih-alih Berolahraga, Di Pusat Kebugaran Ini Kita Membayar untuk Disuruh Tidur Nyenyak)

1. Mitos: Untuk tetap bugar, kita hanya perlu berolahraga sekali atau dua kali seminggu.

Fakta: Berolahraga sekali atau dua kali seminggu tidak memiliki banyak manfaat kesehatan.

"Yang terbaik adalah minimal tiga hari per minggu untuk program latihan terstruktur," kata Shawn Arent, seorang ilmuwan olahraga di Rutgers University, AS, kepada Business Insider.

"Secara teknis, kita harus bergerak setiap hari. Sebab, jika kita diam maka aktivitas yang telah kita lakukan menjadi sia-sia belaka."

2. Mitos: Waktu terbaik untuk berolahraga adalah pagi hari.

Fakta: Waktu terbaik untuk berolahraga adalah waktu yang memungkinkan kita konsisten melakukan olahraga.

Idealnya, kita menjadikan olahraga sebagai kebiasaan sehari-hari. Jadi, jika terbiasa berolahraga di pagi hari ya lakukan di pahi hari. Jika terbiasa ke pusat kebugaran malam hari, lakukanlah di malam hari.

Memang, beberapa penelitian menunjukkan bahwa berolahraga di pagi hari bisa membantu mempercepat penurunan berat badan karena memaksa tubuh untuk membakar lebih banyak lemak sepanjang hari.

3. Mitos: Angkat beban mengubah lemak menjadi otot.

Fakta: Kita tidak bisa mengubah lemak menjadi otot. Secara fisiologis, mereka adalah dua jaringan yang berbeda. Jaringan adiposa (lemak) ditemukan di bawah kulit, terjepit di antara otot, dan sekitar organ dalam seperti jantung. Jaringan otot - yang dapat dibagi menjadi tiga jenis utama - ditemukan di seluruh tubuh.

Latihan beban sebenarnya membantu membangun jaringan otot di dalam dan sekitar jaringan lemak. Cara terbaik untuk mengurangi jaringan lemak adalah dengan mengonsumsi makanan sehat yang menggabungkan sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak dan - agak paradoks - lemak sehat seperti minyak zaitun dan ikan.

4. Mitos: Bermain puzzle dan game adalah olahraga otak terbaik.

Fakta: Dua penelitian baru menunjukkan bahwa latihan aerobik - aktivitas apa pun yang meningkatkan detak jantung dan membuat kita bergerak dan berkeringat dalam jangka waktu yang berkelanjutan - memiliki dampak penting dan sangat bermanfaat pada otak.

"Latihan aerobik adalah kunci untuk kepala kita, sama seperti untuk jantung," tulis penulis sebuah blog Harvard Medical School baru-baru ini.

5. Mitos: Olahraga adalah cara terbaik untuk menurunkan berat badan.

Fakta: Jika ingin menurunkan berat badan, kita seharusnya tidak berasumsi bahwa kita bisa makan apa saja asal berolahraga. Para ahli mengatakan penurunan berat badan hampir selalu dimulai dengan perubahan signifikan pada kebiasaan makan kita.

"Dalam hal penurunan berat badan, pola makan memainkan peran yang jauh lebih besar daripada berolahraga," kata ilmuwan olahraga Universitas Texas Philip Stanforth kepada Business Insider.

Menjadi aktif merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat. Olahraga bisa jadi seperti obaj ajaib yang bisa kita dapatkan. Bisa meningkatkan mood, memperbaiki ingatan, dan melindungi otak kita dari penurunan kognitif terkait usia.

6. Mitos: Sit-up adalah cara terbaik untuk memperoleh perut six pack.

Fakta: Berbeda dengan sit-up, yang hanya menyasar otot perut kita, planks melibatkan beberapa kelompok otot di sepanjang sisi tubuh, depan, dan punggung kita. Jika kita menginginkan otot inti (core) yang kuat - terutama upaya untuk membentuk perut seperti six pac, kita harus membentuk semua otot ini.

Seperti yang ditulis oleh seorang penulis di buletin Harvard Healthbeat, "Sit-up hanya menguatkan beberapa kelompok otot."

"Melalui pola gerakan yang dinamis, latihan inti (core training) yang baik membantu memperkuat keseluruhan rangkaian otot inti yang kita gunakan setiap hari."

7. Mitos: Latihan beban hanya untuk pria.

Fakta: Latihan beban adalah cara yang bagus untuk memperkuat otot, dan tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin. Yang benar, wanita menghasilkan testosteron lebih sedikit daripada pria, dan penelitian menunjukkan bahwa hormon berperan dalam menentukan bagaimana kita membangun otot.

8. Mitos: Dibutuhkan setidaknya dua minggu untuk “membentuk tubuh”.

Fakta: Pada kebanyakan orang, jaringan otot bisa mulai rusak dalam seminggu tanpa olahraga teratur.

"Jika kita berhenti berlatih, kita akan mengalami peng-kondisian atau permulaan pengkondisian, dan dalam waktu seminggu akan kembali ke awal. Ini menjadi persoalan, gunakan atau lupakan."

9. Mitos: Lari maraton adalah cara ideal mendapatkan kebugaran.

Fakta: Belum siap menjadi seorang maraton? Tidak masalah. Kita bisa mendapatkan banyak manfaat dari lari jarak jauh tanpa harus menempuh jarak maraton.

Lari cepat meski hanya lima atau 10 menit sehari dapat memberikan hasil kesehatan yang sama seperti berlari berjam-jam. Sebenarnya, orang yang berlari kurang dari satu jam seminggu - selama mereka berlari beberapa menit setiap hari – memiliki manfaat kesehatan untuk jantung yang sama dengan lari lebih dari tiga jam per minggu.

Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa lari cepat dalam waktu singkat (interval) dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan yang sama seperti latihan lari berjam-jam untuk melatih daya tahan. Juga lebih menyenangkan.

10. Mitos: Membuat buku harian makanan adalah cara yang andal untuk memantau dan mengendalikan apa yang kita makan.

Fakta: Teorinya begitu. Sudah mencatat apa yang masuk dan berapa yang keluar, tapi kita sering memberi “hadiah” kepada tubuh lebih dari yang diharapkan.

"Orang cenderung melebih-lebihkan aktivitas fisik mereka. Dan meremehkan berapa banyak makanan yang mereka makan, "kata Stanforth.

11. Mitos: Minuman olahraga adalah cara terbaik untuk mengisi cairan tubuh kembali setelah berolahraga.

Fakta: Sebagian besar minuman olahraga hanyalah gula dan air. Sebagai gantinya, para ahli merekomendasikan minum air biasa dan mengunyah camilan protein tinggi, karena protein membantu memulihkan otot setelah berolahraga.

Artikel Terkait