HOK Tanzil ke Eropa (6) : Bertemu Pencatut Uang
Inilah cerita H.O.K. Tanzil saat mengelilingi Eropa yang ditulis di Majalah Intisari edisi April 1978 dengan judul asli "Pengalaman Bermobil di Beberapa Negara Eropa Timur ".
HOK Tanzil ke Eropa (5) : Papan Semboyan Persahabatan Jerman Timur-Uni Sovyet
Inilah cerita H.O.K. Tanzil saat mengelilingi Eropa yang ditulis di Majalah Intisari edisi April 1978 dengan judul asli "Pengalaman Bermobil di Beberapa Negara Eropa Timur ".
HOK Tanzil ke Eropa (4) : Nonton Pasar Malam
Inilah cerita H.O.K. Tanzil saat mengelilingi Eropa yang ditulis di Majalah Intisari edisi April 1978 dengan judul asli "Pengalaman Bermobil di Beberapa Negara Eropa Timur ".
HOK Tanzil ke Eropa (3) : Memasuki Daerah Tak Bertuan
Inilah cerita H.O.K. Tanzil saat mengelilingi Eropa yang ditulis di Majalah Intisari edisi April 1978 dengan judul asli "Pengalaman Bermobil di Beberapa Negara Eropa Timur".
HOK Tanzil ke Eropa (2) : Bermobil Keluar Belanda
Inilah cerita H.O.K. Tanzil saat mengelilingi Eropa yang ditulis di Majalah Intisari edisi April 1978 dengan judul asli "Pengalaman Bermobil di Beberapa Negara Eropa Timur".
HOK Tanzil ke Eropa (1) : Beli Mobil di Eropa
Inilah cerita H.O.K. Tanzil saat mengelilingi Eropa yang ditulis di Majalah Intisari edisi April 1978 dengan judul asli "Pengalaman Bermobil di Beberapa Negara Eropa Timur ".
Tiket Pesawat Mulai Rp55.000 dari Citilink
Punya rencana berlibur pada April atau Mei 2014? Jika punya, maka Anda harus segera mengunjungi situs Citilink.
Mengenang dr Mun'im Idries: Dilarang Pakai Masker (5)
Dalam rangka mengenang dr. Mun'im Idries, Intisari menyajikan kembali artikel tentang beliau yang dimuat di edisi April 1994 dengan judul asli "Visum, Barang Bukti yang Tak Umum".
Mengenang dr Mun'im Idries: Bekerja Tanpa Emosi, Hanya Rasio (4)
Dalam rangka mengenang dr. Mun'im Idries, Intisari menyajikan kembali artikel tentang beliau yang dimuat di edisi April 1994 dengan judul asli "Visum, Barang Bukti yang Tak Umum".
Mengenang dr Mun'im Idries: Autopsi Harus Seizin Keluarga (3)
Dalam rangka mengenang dr. Mun'im Idries, Intisari menyajikan kembali artikel tentang beliau yang dimuat di edisi April 1994 dengan judul asli "Visum, Barang Bukti yang Tak Umum".
Mengenang dr Mun'im Idries: Apa Itu SK Visum? (2)
Dalam rangka mengenang dr. Mun'im Idries, Intisari menyajikan kembali artikel tentang beliau yang dimuat di edisi April 1994 dengan judul asli "Visum, Barang Bukti yang Tak Umum".
Mengenang dr Mun'im Idries: Visum, Barang Bukti yang Tak Umum (1)
Dalam rangka mengenang dr. Mun'im Idries, Intisari menyajikan kembali artikel tentang beliau yang dimuat di edisi April 1994 dengan judul asli "Visum, Barang Bukti yang Tak Umum".
HOK Tanzil: 525 Belokan dalam 34 KM
Inilah cerita tentang perjalanan H.O.K. Tanzil ke Lombokyang dia tulis di Intisari edisi April 1981 dengan judul asli "Ke Lombok Mampir di Bali".
HOK Tanzil: Sajian Musik Xylophon di Gua Tabuhan
Inilah cerita tentang perjalanan H.O.K. Tanzil ke Lombok yang dia tulis di Intisari edisi April 1981 dengan judul asli "Ke Lombok Mampir di Bali".
Lorong Masa: Korupsi Akut di Hongkong (5)
Kisah Ernest Hunt akhirnya berakhir juga. Sebuah kecerobohan kecil menggiringnya ke penjara Hongkong, meski tidak lama. Dia hanya mendapat kurungan kurang dari satu tahun. Berikut akhir kisah Hunt yang diceritakan oleh Intisari April 1975.
Lorong Masa: Korupsi Akut di Hongkong (4)
Hunt muda adalah sosok yang idealis, anti suap. Sampai suatu ketika istrinya hamil dan dia menanggung banyak sekali hutang. Intisari April 1975 mengulasnya dengan heroik.
Lorong Masa: Korupsi Akut di Hongkong (3)
Taffy Hunt menjadi bahasan istimewa Intisari April 1975. Dia adalah salah satu gembong polisi yang terang-terangan mengakui kebusukannya sebagai koruptor.
Lorong Masa: Korupsi Akut di Hongkong (2)
Seperti yang ditulis oleh Intisari April 1975, dari sekian banyak instansi yang terduga korup, dinas kepolisian adalah yang paling besar. Hanya sedikit saja yang tak terbukti korup.
