Dalam rangka mengenang dr Mun'im Idries, Intisari menyajikan kembali artikel tentang beliau yang dimuat di edisi April 1994 dengan judul asli "Visum, Barang Bukti yang Tak Umum".Intisari-Online.com - Visum ef repertum, yang sering disingkat visum saja, ternyata bisa sakti. Surat keterangan dokter ini bisa menjadi barang bukti atas tindak kejahatan yang dilakukan terhadap manusia. Dengan visum, hakim pun yakin putusannya tidaklah keliru.Heboh kematian Rifardi Sukarno Putro di kediaman aktris kondang Ria Irawan, 12 Februari 1994, masih tersisa. Selain "keterlibatan" sang aktris, orang juga sempat berharap cemas akan hasil pemeriksaan dokter atas jenazah korban. Nama tenor berbaur dengan indikasi pemakaian obat atau narkotika yang diharamkan hukum. Dugaan kuat mengarah ke sana.Konon sulit sekali menentukan saat persis meninggalnya Rifardi. Tidak ada tanda kekerasan, meskipun sembap paru (banyak air di dalam paru-paru) pada tubuhnya dianggap sebagai hal yang ganjil. Sebab, kalau terjadi sembap paru, pasti hebat jugapenyebabnya. "Sembap paru bisa juga karena penyakit. Tetapi, kalau penyakit, prosesnya biasanya berlangsung lambat," kata dr. Budi Sampurna, dokter forensik pada Lembaga Kriminologi Universitas Indonesia, yang mengautopsi jenazah Rifardi. Memang, dan autopsi saja tidak bisa diketahui penyebab kematian pemuda ini. Karena ada data pada bagian lain yang ikut menentukan, antara lain bagian toksikologi untuk mendeteksi jenis obat yang tersisa di dalam tubuh. Itu sebabnya, kesimpulan overdosis sebagai penyebab kematian, baru keluar 2 - 3 minggu kemudian. Seandainya kasus kematian yang dihadapi semacam kasus pembunuhan pelukis kondang Basoeki Abdullah, November 1993, bagian forensik tidak akanmenemui kesulitan. Korban jelas meninggal karena pukulan benda keras.Meskipun dalam kasus Aldi penentuan sebab kematian menemui kesulitan dan hambatan, ilmu kedokteran forensik tampaknya tidak kehilangan pamor. Malah bisa dibilang, salah satu bagian pada Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia yang sudah ada sejak 1949 ini belakangan makin marak. Setidaknya peranannya makin dirasakan oleh masyarakat dalam mengungkapkan kasus-kasus kejahatan. Ini hampir sejajar dengan cabang ilmu kedokteran lain yang relatif lebih meharik, lebih mendatangkan uang.(Bersambung)