Lidah mertua berdaun pendek, di Indonesia disebut kodok-kodokan, umum dijadikan tanaman pengisi di taman.
Yang terkenal golden birdnest atau golden hahnii, merujuk nama penemunya, Sylvan Hahn pada tahun 1953. Warnanya hijau gelap dengan margin kuning.
Selain yang biasa, ada beberapa jenis sanseviera yang dijadikan koleksi eksklusif. Kelompok ini biasanya lama sekali tumbuh.
Karena lambat pertumbuhannya, pedagang yang tidak tahu mengelompokkannya sebagai tanaman kaktus.
Misalnya saja S. pinguicula, harganya bisa jutaan rupiah per potnya. Daunnya tebal dan berlekuk membentuk huruf V.
Berwarna hijau kepekatan dengan margin coklat tua dan putih. Sekilas mirip tanaman kering. Susunan daunnya roset (seperti mawar) dan kompak.
Laju pertumbuhan tanaman ini lambat, makanya jangan heran bila setahun hanya tumbuh satu daun.
Ada lagi yang daunnya silindris. Bahkan tak ada yang menyangka S. pearsonii termasuk sansevieria. Jenis asli asal Afrika ini banyak dijadikan tanaman pagar di negaranya.
Kendati tak semahal S. pinguicula, S. pearsonii termasuk tanaman eksklusif untuk terarium. Panjang daun sekaligus tinggi tanaman bisa mencapai 1 m.
Selain bentuk, warna daun pun ada yang unik. Sansevieria kirkii memiliki daun dengan warna dominasi cokelat, seakan-akan seperti daun kering yang sudah mati.
Terdapat garis berlekuk warna hitam dengan permukaan daun mengilap keperakan. Kirkii merupakan tanaman koleksi yang banyak dicari di Indonesia.
Pertumbuhannya lambat, sesekali terdapat anakan yang menggembirakan pemiliknya. Hanya saja penantiannya lama.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR