S. arborescens merupakan spesies endemik dari Afrika timur. Spesies ini langka karena memiliki batang. Tingginya antara 12 cm - 1,2 m dengan daun berbentuk silindris, meski ada juga yang datar. Daun menempel pada batang dengan susunan spiral, berwarna hijau kecokelatan.
Sansevieria dalam pot
Sansevieria termasuk tanaman yang mudah tumbuh. Menyukai sinar matahari penuh, tetapi juga bisa tahan naungan bahkan dalam ruangan.
Media tanamnya campuran antara sekam bakar, kompos, dan pasir dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Pembiakan dengan stek daun, stek batang, dan pemisahan anakan.
Ada juga melalui biji, hanya di Indonesia biji jarang terbentuk.
Pemeliharaannya cukup disiram jika sudah mulai kering. Kalau terlalu banyak air justru busuk.
Pemupukan dengan pupuk yang lambat terurai (slow release fertilizer) agar awet dan tidak terlalu repot. Pupuk berbentuk butiran itu ditaburkan di media.
Sansevieria kini tampil dalam bentuk terarium. Berupa tanaman pot yang terdiri atas beragam sansevieria yang diatur sesuai kaidah lansekap sehingga membentuk kesatuan yang enak dilihat.
Pengurai senyawa racun
Dari sekian pesona keindahan sansevieria, ada manfaat lain yang lebih menarik bagi pecinta tanaman untuk menanamnya yaitu sebagai penyerap polutan.
Proses pengolahan makanan dalam tanaman yang dikenal sebagai fotosintesa, membutuhkan karbondioksida, salah satu pemicu gas rumah kaca. Fotosintesa melepaskan oksigen (02) yang berguna bagi manusia.
Penelitian yang dilakukan NASA menemukan bahwa tanaman bekerja timbal balik untuk mengubah senyawa lain (yang dikategorikan sebagai polutan) yang dihasilkan oleh tanaman lain, manusia, dan industri.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR