Aktif dalam berbagai organisasi mahasiswa, Ahmadinejad bahkan terlibat dalam aksi demonstrasi selama Revolusi Iran (1978-1979).
Bergabung dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini, Ahmadinejad juga ikut serta dalam Perang Irak-Iran (1980-1988).
Setelah menyelesaikan tugasnya di milisi, Ahmadinejad melanjutkan pendidikan tingginya di IUST dan meraih gelar doktor dalam teknik dan perencanaan transportasi pada tahun 1986.
Bergabung dengan staf pengajar IUST pada tahun 1989, Ahmadinejad mulai menekuni dunia akademis sebagai salah satu pengajar di kampus tersebut.
Terjun ke Dunia Politik
Awal karier politik Mahmoud Ahmadinejad dimulai ketika dia dipilih sebagai gubernur di kota Maku dan Khoy, yang terletak di Provinsi Azerbaijan Barat.
Pada tahun 1993, dia memperoleh kepercayaan untuk menjadi penasihat di Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Tinggi.
Berlanjut sebagai gubernur di Provinsi Ardabil, yang baru saja terbentuk, Ahmadinejad memegang jabatan tersebut hingga 1997 sebelum kembali ke posisinya sebagai pengajar di IUST.
Dia berkontribusi pada pendirian Partai Pengembang Islam Iran yang menganut agenda populis dan bertujuan untuk menyatukan faksi-faksi konservatif.
Partai ini meraih kemenangan dalam pemilihan dewan kota Teheran pada Februari 2003, yang kemudian mengangkat Ahmadinejad sebagai wali kota pada bulan Mei.
Sebagai wali kota, Ahmadinejad diakui karena berhasil menangani masalah lalu lintas dan menekan inflasi.
Baca Juga: Israel Ketar-ketir, Iran Dan Arab Saudi Kok Rujuk, Bagaimana Nasib Negara Timur Tengah Lainnya?
KOMENTAR