Advertorial

Israel Ketar-ketir, Iran Dan Arab Saudi Kok Rujuk, Bagaimana Nasib Negara Timur Tengah Lainnya?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Timur Tengah berbahagia, Iran dan Arab Saudi memutuskan melanjutkan hubungan diplomatik. Bagaimana nasib Israel?
Timur Tengah berbahagia, Iran dan Arab Saudi memutuskan melanjutkan hubungan diplomatik. Bagaimana nasib Israel?

Timur Tengah berbahagia, Iran dan Arab Saudi memutuskan melanjutkan hubungan diplomatik. Bagaimana nasib Israel?

Intisari-Online.com - Berita bahagia datang dari Timur Tengah: Iran dan Arab Saudi akur.

Lalu bagaimana nasib Israel dan Amerika Serikat?

Lalu bagaimana kabar negara-negara Timur Tengah lainnya?

Dilansir Kompas.com, Arab Saudi dan Iran sepakat untuk melanjutkan hubungan diplomatik.

Tentu saja ini akan berdampak luas terhadap kondisi di seantero Timur Tengah.

Tapi yang jelas, rujuknya dua negara adidaday di Timur Tengah itu akan mengurangi kemungkinan konflik di kawasan yang didominasi gurun pasir itu.

Ini dia negara-negara yang bakal terdampak membaiknya hubungan Iran-Arab Saudi.

Yaman

Selama bertahun-tahun, Arab Saudi dan Iran terlibat dalam perang saudara di negara tersebut.

Sejak 2015, Arab Saudi adalah pendukung pemerintah Yaman yang diasingkan.

Sementara Iran adalah pendukung pemberontak Houthi yang berhasil merebut ibu kota Yaman, Sanaa, pada 2014 lalu.

Kesepakatan Saudi-Iran diharapkan dapat memberikan dorongan untuk mengakhiri konflik tersebut.

Lebanon

Kita tahu, Iran adalah pendukung utama milisi Syiah Lebanon Hizbullah.

Sementara Arab Saudi berada di posisi sebaliknya: mendukung polisi Sunni di negara tersebut.

Semoga dengan rujuknya hubungan Iran-Arab Saudi juga berdampak pada kondusifnya kondisi politik di Lebanon.

Suriah

Dalam perang saudara yang terjadi di Suriah, Iran adalah pendukung Presiden Bashar Assad.

Sementara Arab Saudi adalah pendukung pemberontak.

Kesepakatan diplomatik kedua negara diperkirakan dapat membuat Riyadh lebih cocok untuk berinteraksi dengan Assad yang akhirnya dapat semakin memperkuat tangan autokrat.

Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin menormalkan hubungan dengan Arab Saudi.

Namun, upaya itu tampaknya akan tersandung kesepakatan antara Arab Saudi dan Iran – musuh bebuyutan Israel.

Kerja sama dua negara itu juga bisa membuat Israel makin merasa ditinggal sendirian jika memutuskan untuk melakukan serangan militer terhadap program nuklir Iran yang makin mendekati tingkat senjata.

Uni Emirat Arab, yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel dan telah lama mencurigai Teheran, berupaya meredakan ketegangan dengan Iran.

Artikel Terkait