---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Prinsip Understanding by Design (UbD) adalah sebuah kerangka kerja atau desain mundur dalam pembelajaran yang menekankan pada pemahaman yang mendalam, bukan hanya pengetahuan permukaan. Prinsip ini fokus pada perencanaan pembelajaran yang terarah, dimulai dengan menentukan hasil belajar yang diinginkan, kemudian menentukan bukti atau asesmen yang relevan, dan terakhir merencanakan pengalaman belajar yang sesuai.
Ceritakan bagaimana prinsip UbD dapat membantu bapak ibu guru dalam merancang pembelajaran yang efektif dan apa tantangan yang dihadapi.
Jawaban 1
Perencanaan pembelajaran yang matang sangat penting untuk mencapai Pembelajaran Mendalam (PM) yang menumbuhkan pemahaman, penerapan pengetahuan, serta kemampuan berpikir kritis dan reflektif.
Pendekatan Understanding by Design (UbD) membantu guru merancang pembelajaran secara terstruktur, dimulai dari penentuan tujuan, perancangan asesmen otentik, hingga aktivitas yang bermakna. UbD menekankan hasil akhir dan bukti pemahaman siswa, sejalan dengan prinsip PM.
Prinsip Utama UbD:
1. Tujuan pembelajaran yang bermakna.
2. Fokus pada pemahaman konsep inti.
3. Asesmen otentik.
4. Aktivitas pembelajaran yang reflektif dan kontekstual.
5. Refleksi berkelanjutan.
Tantangan yang dihadapi: Guru perlu waktu dan keterampilan dalam merumuskan tujuan, menyusun asesmen yang tepat, serta mendesain aktivitas yang menumbuhkan pemikiran tingkat tinggi. Namun, dengan penerapan UbD, pembelajaran menjadi lebih terarah, bermakna, dan berdampak bagi siswa.
Jawaban 2
Refleksi Pembelajaran Topik I: Understanding by Design (UbD)
UbD menawarkan kerangka kerja yang sangat membantu dalam merancang pembelajaran yang efektif karena pendekatannya yang berorientasi pada hasil (backward design). Ini berarti kita memulai dengan memikirkan apa yang ingin peserta didik pahami dan mampu lakukan pada akhir pembelajaran, sebelum merancang aktivitas atau materi.
Bagaimana Prinsip UbD Membantu dalam Merancang Pembelajaran yang Efektif?
1. Fokus pada Pemahaman Mendalam (Enduring Understanding): UbD mendorong kita untuk tidak hanya menyampaikan konten, tetapi juga memastikan peserta didik mencapai pemahaman yang mendalam dan berkelanjutan. Dengan mengidentifikasi "pemahaman esensial" di awal, kita bisa menyusun tujuan pembelajaran yang lebih terarah dan bermakna. Ini membantu kita menyaring informasi penting dan menghindari kelebihan materi yang tidak relevan.
2. Penilaian yang Jelas dan Terukur: Tahap kedua UbD, yaitu menentukan bukti pembelajaran (assessment evidence), sangat krusial. Dengan memikirkan bagaimana peserta didik akan menunjukkan pemahaman mereka, kita dapat merancang penilaian yang autentik dan selaras dengan tujuan. Ini juga membantu kita memberikan umpan balik yang lebih spesifik dan konstruktif.
3. Aktivitas Pembelajaran yang Bertujuan: Setelah memahami tujuan dan bentuk penilaian, merancang rencana pembelajaran (learning plan) menjadi lebih mudah. Setiap aktivitas yang kita rancang memiliki tujuan yang jelas untuk membantu peserta didik mencapai pemahaman yang ditargetkan dan mempersiapkan mereka untuk penilaian. Ini meminimalkan "aktivitas tanpa tujuan" dan membuat pembelajaran lebih efisien.
4. Keterkaitan Antar Komponen: UbD membantu menciptakan keselarasan yang kuat antara tujuan, penilaian, dan aktivitas pembelajaran. Ketika semua komponen ini selaras, pembelajaran menjadi lebih koheren dan efektif. Peserta didik memahami mengapa mereka belajar sesuatu dan bagaimana hal itu akan dinilai.
5. Peningkatan Kualitas Pembelajaran: Dengan menerapkan UbD, kita diajak untuk berpikir secara sistematis dan strategis tentang desain pembelajaran. Ini bukan hanya tentang membuat RPP, tetapi tentang memikirkan secara mendalam bagaimana peserta didik akan benar-benar memahami dan menerapkan apa yang mereka pelajari.Tantangan yang Dihadapi dalam Menerapkan UbD
Meskipun UbD sangat bermanfaat, ada beberapa tantangan yang mungkin saya hadapi dalam implementasinya:
1. Pergeseran Pola Pikir (Mindset Shift): Terbiasa dengan pendekatan "konten-duluan" membuat proses memulai dari "pemahaman esensial" terasa tidak biasa pada awalnya. Butuh waktu dan latihan untuk benar-benar memahami dan menerapkan pendekatan mundur ini.
2. Identifikasi Pemahaman Esensial: Menentukan apa yang benar-benar menjadi "pemahaman esensial" dan "pertanyaan penting" bisa jadi sulit. Ini membutuhkan pemikiran kritis tentang kurikulum dan fokus pada inti dari apa yang ingin diajarkan, bukan hanya daftar topik.
3. Merancang Penilaian Autentik: Membuat penilaian yang benar-benar autentik dan mencerminkan pemahaman mendalam peserta didik membutuhkan kreativitas dan waktu. Ini tidak selalu mudah untuk dilakukan, terutama untuk mata pelajaran tertentu atau dalam waktu yang terbatas.
4. Menyeimbangkan Cakupan dan Kedalaman: Terkadang, ada tekanan untuk mencakup banyak materi. Dengan fokus pada kedalaman pemahaman yang didorong oleh UbD, ada kekhawatiran tentang bagaimana menyeimbangkan ini dengan cakupan kurikulum yang luas.
5. Membutuhkan Waktu dan Usaha Ekstra: Pada awalnya, merancang pembelajaran dengan UbD membutuhkan waktu dan usaha yang lebih banyak dibandingkan cara konvensional. Namun, saya percaya bahwa investasi waktu ini akan terbayar dengan hasil pembelajaran yang lebih baik dan lebih efektif di masa depan.
Refleksi ini semakin memperkuat keyakinan saya akan potensi UbD dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Saya siap untuk melanjutkan ke Topik II dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana menerapkan prinsip-prinsip ini dalam praktik.
Jawaban 3
Setelah mempelajari materi "Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran" di Modul 1, saya akan berusaha untuk memberikan pengalaman belajar yang tidak hanya informatif tetapi juga bermakna bagi peserta didik. Namun, saya sering kali merasa bahwa meskipun peserta didik telah melalui berbagai kegiatan pembelajaran, pemahaman mereka terhadap materi sering kali dangkal. Hal ini membuat saya mempertanyakan pendekatan yang saya gunakan dalam merancang pembelajaran.
Saya merasa lebih percaya diri dalam merumuskan tujuan pembelajaran dan memahami berbagai jenis asesmen. Menggunakan pendekatan Understanding by Design, saya menyadari pentingnya merancang pembelajaran yang terstruktur dan bermakna. Saya bertekad untuk terus belajar dan menerapkan konsep ini dalam pengajaran sehari-hari.
Refleksi ini membuat saya menyadari betapa pentingnya merancang pembelajaran dengan pemahaman yang mendalam sebagai tujuan utama. Dengan pendekatan UbD, saya merasa lebih mampu membimbing siswa menuju pemahaman yang lebih kaya dan lebih bermakna. Adapun tahapan yang saya lakukan yaitu merumuskan tujuan pembelajaran, merancang asesmen pembelajaran, menentukan metode asesmen serta memilih format asesmen.
Penerapan prinsip-prinsip UbD telah mengubah cara saya melihat peran saya sebagai pendidik. Saya tidak lagi sekadar menjadi penyampai materi, tetapi menjadi fasilitator pemahaman yang lebih dalam. Dan yang paling penting, saya merasa bahwa peserta didik saya lebih terlibat dan lebih mampu menerapkan apa yang mereka pelajari dalam konteks yang lebih luas.
Jawaban 4
Prinsip UbD dapat membantu saya sebagai guru dalam merancang pembelajaran yang efektif.
UbD adalah sebuah kerangka kerja yang berfokus pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Prinsip utamanya adalah desain mundur, di mana guru mulai dengan menentukan tujuan akhir yang ingin dicapai siswa, kemudian merancang asesmen untuk mengukur pencapaian tersebut, dan baru setelah itu merancang kegiatan pembelajaran.
Berikut adalah beberapa cara agar prinsip UbD dapat membantu:
1. Fokus pada Pemahaman: UbD mendorong guru untuk merancang pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada menghafal fakta, tetapi juga pada pemahaman konsep yang mendalam. Siswa diajak untuk menghubungkan pengetahuan baru dengan yang sudah dimiliki.
2. Relevansi: Dengan menentukan tujuan pembelajaran yang jelas dan relevan dengan kehidupan nyata siswa, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menarik.
3. Asesmen yang Bermakna: Asesmen dirancang untuk mengukur pemahaman siswa secara menyeluruh, tidak hanya sekedar menghafal. Ini memungkinkan guru untuk memberikan umpan balik yang lebih baik kepada siswa.
4. Kegiatan Pembelajaran yang Terarah: Setiap kegiatan pembelajaran dirancang dengan tujuan yang jelas dan terukur, sehingga tidak ada kegiatan yang sia-sia.
5. Keterlibatan Siswa: UbD mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran, baik dalam menemukan jawaban maupun dalam mengevaluasi hasil belajar mereka.