Dipaksa Pindah ke Israel oleh Mossad, Yahudi Maroko Menyesal Setengah Mati

Ade S

Editor

Setelah berhasil mendirikan Israel, Mossad membujuk warga Yahudi di Maroko untuk pindah.
Setelah berhasil mendirikan Israel, Mossad membujuk warga Yahudi di Maroko untuk pindah.

Intisari-Online.com -Setelah berhasil mendirikan Israel, Mossad membujuk warga Yahudi di Maroko untuk pindah.

Sesuatu yang justru kelak akan sangat disesali oleh para warga Yahudi Maroko tersebut.

Apalagi, mereka yang kini masih tetap di Maroko justru menunjukkan betapa bahagianya mereka kini.

Hidup berdampingan dengan penuh kedamaian dengan warga muslim Maroko yang lain.

Tidak seperti teman-teman mereka yang terbujuk, beberapa ada yang dipaksa, oleh Mossad untuk pindah ke Israel.

Baca Juga: Maroko Jadi Negara Afrika Pertama yang Masuk Babak Semifinal Piala Dunia, Begini SejarahKerajaan Maroko

Orang Yahudi telah menetap di Maroko selama lebih dari 20 abad atau sekitar 2.000 tahun lamanya.

Dalam periode tersebut,mereka hidup berdampingan selama berabad-abad bersama warga Muslim.

Maroko sendiri diketahui pernah menjadi rumah bagi komunitas Yahudi Arab terbesar di dunia Arab.

Pada puncaknya, jumlah terdapat lebih dari seperempat juta orang Yahudi yang menjadikan Maroko sebagai tempat tinggal mereka.

Baca Juga: Kini Maroko Kalahkan Portugal di Piala Dunia 2022, Dulu Panglima Perang Maroko Juga Berhasil TaklukkanSemenanjung Iberia

Namun setelah Israel didirikan secara paksa pada tahun 1948, keadaan yang penuh kedamaian ini pun mulai berubah.

Oleh Mossad, warga Yahudi Maroko terus-menerus dibujuk untuk meninggalkan rumah mereka dan pindah ke Israel.

Seperti dilansir dari aljazeera.com, badan intelijen Israel tersebut memiliki peran kunci dalam membuat orang-orang Yahudi Maroko utnuk sudi meninggalkan tempat tinggal mereka di Maroko.

Mereka terus menghasut warga Yahudi tentang ancaman yang mengintai jika tidak pindah ke Israel.

Secara diam-diam, anggota Mossad pun menyusun rencana rahasia untuk memindahkan orang-orang Yahudi Maroko ke Israel.

Baca Juga: Kisah Sukses Tim Maroko Tumbangkan Spanyol di Babak 16 Besar, Ternyata Punya 'Senjata' Tak Terduga Ini

Menurut Fanny Mergui, salah seorang aktivis politik sekaligus seorang Yahudi Maroko yang memutuskan kembali, masyarakat merasa "sangat terancam".

Mergui juga mengisahkan bagaimana"propaganda Zionis dilakukan dengan sangat gencar."

Beberapa orang Yahudi memang berhasil menolak inisiatif Mossad dan tetap tinggal di Maroko.

Namun, sebagian besar justru memilih untuk pergi hingga hanya menyisakan 2.000 orang Yahudi Arab di Maroko.

Baca Juga: Berdarah Bangsawan, Namun Memilih Jadi Ratu Bajak Laut, Inilah Sayyida Al Hurra, Ratu Muslim Terakhir yang Ditakuti di Eropa dan Maroko

Namun, janji tinggallah janji. Kehidupan baruwarga Yahudi Marokodi Israel seringkali tidak seperti yang mereka bayangkan.

Banyak yang justru merasa terpinggirkan di rumah baru mereka tersebut hingga membuat mereka merasa ikatan mereka justru lebih kuat dengan Maroko.

Meski tidak ada hubungan diplomatik yang resmi, Israel dan Maroko sebenarnya merupakan mitra dagang yang sangat kuat.

Pada akhirnya orang Yahudi di Maroko sadar bahwa ketegangan antara kedua negara tidak pernah mereda, setidaknya sejak pendudukan Palestina.

Tapi, hal tersebut tidak membuat mereka memutuskan untuk pindah ke Israel.

Bahkan, tidak sedikit warga Yahudi-Israel yang berkunjung ke Maroko malah memilih untuk tidak pernah kembali ke tanah rampasan tersebut.

Baca Juga: Punya 1.000 Anak Lebih, Inilah Rahasia Keperkasaan Sultan Maroko Moulay Ismail yang Selama 32 Tahun 'Berhubungan' Tanpa Libur

Artikel Terkait