Intisari-online.com - Maroko berhasil mengalahkan tim Spanyol pada pertandingan malam tanggal 6 Desember.
Ini membuat para pemain tim Maroko membuat sejarah.
Mereka adalah satu-satunya kandidat Afrika yang belum tersingkir di Piala Dunia 2022.
Maroko memiliki rekor tak terkalahkan di babak penyisihan grup Piala Dunia 2022.
Mereka menunjukkan performa impresif saat mengalahkan tim Belgia dengan skor 2-0 pada 27 November.
Setelah kemenangan atas lawan yang lebih diunggulkan Belgia.
Achraf Hakimi, bek sayap Maroko berlari ke tribun untuk memeluk ibunya.
Tindakan Achraf Hakimi dengan cepat menjadi terkenal di jejaring sosial dan mendapat banyak pujian.
Pemain berusia 24 tahun itu kemudian memposting foto bersama ibunya di Instagram dengan pesan "I love you".
Menurut Al Jazeera, dukungan dari keluarga merupakan "obat mujarab" untuk membantu para pemain Maroko bermain dengan semangat 200% di Piala Dunia tahun ini.
Bahkan pelatih Maroko,Walid Reragui membutuhkan dukungan dari keluarganya.
Atas permintaan Walid Reragui dan arahan dari Presiden Federasi Sepak Bola Maroko, Fouzi Lekjaa.
Semua anggota keluarga pemain tim Maroko akan disponsori perjalanan ke Qatar.
Dengan cara yang lucu, hotel Wyndham Doha West Bay (Doha) tampaknya menjadi "perkemahan musim panas" bagi para pemain Maroko dan keluarga mereka.
Fatima, bu pelatih Reragui, mengatakan bahwa perjalanan ke Qatar adalah kesempatan "sekali dalam seribu tahun".
"Selama karir Reragui sebagai pemain, saya belum pernah melihatnya bermain secara langsung," katanya.
"Saya telah tinggal di Prancis selama lebih dari 50 tahun dan ini pertama kalinya saya menonton pertandingan Piala Dunia," kata Fatima.
Orang tua Abdelhamid Sabiri, gelandang Maroko, adalah penggemar foto.
Mereka tidak melewatkan kesempatan untuk pergi ke Qatar dan berfoto dengan pemain terkenal.
Setiap kali diwawancarai media, para orang tua pemain Maroko itu tak henti-hentinya memuji anak-anak mereka.
Menurut Al Jazeera, motivasi keluarga adalah bagian dari taktik pelatih Reragui untuk membantu para pemainnya bermain lebih baik.
"Kami tidak bisa sukses tanpa bantuan orang tua kami," kata Reragui seperti dikutip Al Jazeera.
Baca Juga: Dijaga Super Ketat, Seperti Apa Keamanan Berlapis Ganda Piala Dunia 2022 di Qatar?
Maroko awalnya tidak diunggulkan di Piala Dunia 2022.
Pencapaian terbaik yang pernah diraih tim ini adalah lolos ke babak penyisihan grup di Piala Dunia 1986.
Usai mengalahkan Spanyol di pertandingan malam ini dan mencapai perempat final Pada akhirnya, para pemain dipimpin oleh pelatih Reragui seperti melakukan keajaiban.
Selain kasih sayang keluarga, fans juga menjadi sumber motivasi yang besar bagi para pemain Maroko.
Ada sekitar 15.000 suporter Maroko hadir di Qatar dan siap menjadikan stadion Qatar sebagai rumah mereka.
"Aku bersumpah kepada Tuhan. Tanpa suporter di sini, kami tidak akan lolos dari fase grup," kata pelatih Reragui usai pertandingan melawan Kanada pada 1 Desember.
Sebelum pertandingan melawan Spanyol, Federasi Sepak Bola Maroko telah membantu suporter membeli 5.000 tiket lagi untuk menonton pertandingan.