Kuasa Gelap Film Horor Katolik Pertama di Indonesia, Bisakah Kesurupan Dijelaskan secara Ilmiah?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Film Kuasa Gelap tayang pertama di Netflix. Disebut sebagai film horor bertama Katolik pertama di Indonesia (PARAGON PICTURES via Kompas.ID)
Film Kuasa Gelap tayang pertama di Netflix. Disebut sebagai film horor bertama Katolik pertama di Indonesia (PARAGON PICTURES via Kompas.ID)

Kuasa Gelap, yang baru tayang di Netflix, bercerita tentang eksorsisme alias menyembuhkan orang kesurupan dengan latar Gereja Katolik. Tak melulu dikaitkan dengan hal-hal gaib, kesurupan juga bisa dijelaskan secara ilmiah.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Ada film Indonesia yang baru tayang di Netflix. Judulnya Kuasa Gelap (judul internasional: Dominion of Darkness), yang disebut-sebut sebagai film horor pertama Indonesia yang berlatar Katolik. Benarkah?

Sejatinya Kuasa Gelap sudah tayang secara serentak di bioskop pada 3 Oktober 2024 lalu.

Beberapa sumber menyebut begitu. Gramedia.com menyebut Kuasa Gelap sebagai film horor eksorsisme Katolik perdana di Indonesia. Sementara Kompas.com menulis: "Kuasa Gelap akan menjadi film horor Katolik pertama yang diproduksi di Indonesia."

Begitu juga dengan sumber-sumber lainnya.

Baca Juga: Arti Mimpi Kesurupan Diri Sendiri, Benarkah Terkait Hal Mistis?

Mengutip Kompas.com, film Kuasa Gelap mengangkat cerita tentang pengusiran setan atau ritual eksorsis di Katolik. Kabarnya, film ini terinspirasi dari kisah nyata tentang pastor eksorsis yang ada di Jawa Tengah.

Film ini berkisah tentang seorang pastor bernama Romo Thomas. Dalam perjalanannya, Romo Thomas mengalami tragedi, sebuah kecelakaan tragis, yang membuatnya kehilangan ibu dan adiknya. Tak pelak, tragedi itu begitu menyakitkan bagi Sang Romo sehingga membuatnya mulai meragukan imannya kepada Tuhan.

Lebih dari itu, Romo Thomas juga mulai mempertanyakan perannya dalam pelayanan gereja.

Dia pun memutuskan mengundurkan diri sebagai pastor. Tapi ketika proses pengunduran dirinya, Romo Thomas justru diberi misi baru untuk melakukan eksorsisme pada Kayla, teman dekat almarhum adiknya.

Kayla kerasukan iblis setelah memainkan permainan jelangkung untuk memanggil roh ayahnya yang telah meninggal. Iblis kuat yang menguasai tubuh Kayla tak hanya mengancam jiwanya, tetapi juga mengancam keselamatan ibunya yang menyimpan rahasia kelam di masa lalu.

Romo Thomas menyadari ada misteri yang janggal dan menyeramkan di balik iblis yang merasuki raga sahabat adiknya tersebut. Untuk lebih jelas bagaimana film itu berjalan, silakan tonton di Netflix.

Pengertian eksorsisme

Secara garis besar, eksorsisme (sempulian) adalah praktik mengusir setan atau roh halus jahat dari seseorang atau tempat yang dipercaya ada setannya.Praktik ini telah menjadi bagian dari agama-agama yang ada di dunia.

Mereka yang melaukan eksorsisme disebut sebagai eksorsis. Biasanya mereka adalah seorang pemuka agama atau mereka yang dipercaya mempunyai kekuatan khusus untuk mengusir setan. Metodenya bisa menggunakan doa-doa, mantra, juga ritual-ritual tertentu.

Dalam kepercayaan Katolik, eksorsisme dilakukan untuk mengusir setan atau membebaskan seseorang dari pengaruh setan melalui kewenangan rohani yang Yesus percayakan kepada gereja-Nya. Ia termasuk sakramentali alias ritual yang tidak termasuk sakramen.

Eksorsisme, menurut Hukum Kanon Gereja Katolik, hanya bisa dilaksanakan oleh seorang imam yang telah ditahbiskan (atau yang lebih tinggi jabatan gerejawinya) dengan izin resmi dari uskup setempat, dan hanya dilakukan setelah adanya sebuah pemeriksaan medis (terutama oleh psikiater) untuk menghilangkan kemungkinan bahwa yang terjadi adalah penyakit mental.

Sementara dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK), eksorsisme besar hanya boleh dilakukan oleh seorang imam dan atas izin uskus, dilakukan denganbijaksana dan berpegang teguh pada aturan-aturan yang telah ditetapkan Gereja.

Bagaimana menjelaskan kesurupan secara ilmiah?

Karena dianggap sebagai sesuatu yang lumrah dalam masyarakt, kesurupan tak selamanya harus dikaitkan dengan hal-hal yang sifatnya gaib atau supranatural. Ternyata, kesurupan juga bisa dijelaskan melalui pendekatan ilmiah, misalnya lewat ilmu psikologi.

Menurut para ilmuwan, fenomena kesurupan hadir di tengah-tengah masyarakat yang religius. Gagasan ini bahkan sudah ada sejak di bangunnya gereja yang kerap mengasosiasikan suatu tindakan buruk karena ulah roh jahat.

Gagasan adanya kepercayaan terhadap makhluk supranatural menyebabkan kehidupan spiritual masyarakat yang tidak biasa. Pada awalnya, spiritualisme merupakan agama yang berkembang di Amerika pada 1800-an.

Agama tersebut mengajarkan kalau roh dapat merasuki manusia. Mereka percaya roh orang yang telah tiada dapat menghuni tubuh sebagai medium berkomunikasi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya literatur yang merujuk pada komunikasi manusia dengan roh.

Masyarakat yang belum memiliki pendidikan akhirnya pergi ke tempat ibadah terdekat untuk menyembuhkan tubuh orang yang diyakini telah menjadi medium. Dilansir The Guardian, Canon Michael Perry, Christian Parapsychologist, menambahkan, "Roh jahat itu kemudian diusir pergi ke tempat lain melalui kekuatan yang lebih besar (Tuhan)."

Masih dalam sumber yang sama, psikolog dari Bristol, Susan Blackmore percaya bahwa fenomena kesurupan menggambarkan kuatnya kepercayaan masyarakat. Untuk menghindarinya, mereka cenderung selalu berbuat baik sesuai aturan kepercayaannya.

Bahkan, mereka terkadang bisa saja berperilaku seolah-olah kesurupan ketika sedang dihadapkan pada suatu masalah. Padahal, “Seringkali, ini adalah orang-orang yang putus asa. Ini mungkin hanya salah satu cara untuk mengatasinya,” ungkap psikolog wanita itu.

Pemikiran ini pun terus terpatri dan membentuk stigma bahwa salah satu jalan keluarnya adalah melakukan ritual pengusiran roh jahat. Padahal, bisa saja sebenarnya kita mengalami penyakit mental karena tekanan.

Akhirnya, banyak masyarakat awam yang lebih memercayai para pemuka agama daripada memeriksakannya ke psikolog. Namun, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, kondisi tersebut dikategorikan dalam gangguan jiwa.

Ini juga ditekankan oleh Christopher French, Kepala Unit Penelitian di Goldsmith's College di London, bahwa, "Di masa lalu, epilepsi, sindrom tourette, dan beberapa bentuk skizofrenia, semuanya dicap sebagai kesurupan.”

Orang yang kesurupan memiliki gejala utama halusinasi terhadap hal-hal yang tak kasat mata. Misalnya, mereka terbayang-bayang akan suatu sosok atau mendengar suara-suara semu.

Hal ini sama seperti gejala skizofrenia yang membuat pengidapnya mengalami delusi, halusinasi, kekacauan dalam berpikir, hingga perubahan berperilaku. Selain itu, perubahan perilaku juga bisa diasosiasikan dengan multiple personality disorder (MPD) atau dissociative identity disorder (DID).

Penderita gangguan mental ini meyakini dirinya adalah orang lain, sebuah benda, atau seekor hewan. Dalam dunia psikiatri, gejala ini disebut juga sebagai gangguan disosiasi yang merupakan bagian dari neurosis histerik yang dipicu stres berat sehingga memicu seseorang beralih menjadi pribadi yang lain.

Kondisi mental orang yang kesurupan serupa dengan orang yang dihipnotis. Hal ini terjadi sebagai coping mechanism untuk bertahan dari tekanan mental yang dialami.

Selain itu, kesurupan juga bisa disebabkan oleh amnesia karena orang yang bersangkutan kehilangan memori yang disertai dengan terciptanya identitas baru. Itulah sebabnya, tak semua penyebab kesurupan berasal dari roh jahat.

Jika ditelisik lebih jauh, kesurupan bisa dipicu oleh tekanan stres berat yang sudah berada di ambang batas. Tekanan tersebut meledak hingga akhirnya merusak kesehatan mental secara tiba-tiba.

Begitulah, keserupan, yang menjadi bagian dari cerita film Kuasa Gelap yang tayang di Netflix, tak melulu tentang sesuatu yang gaib. Ia juga bisa dijelaskan secara ilmiah.

Baca Juga: Kisah Misteri Don Decker ‘Manusia Hujan’, Hujan Tiba-tiba Datang Setelah Dia Kesurupan, Benarkah Karena Roh Kakeknya yang Menyiksa Dirinya?

Artikel Terkait