Usai Timnas Iran Kalah dari Amerika, Warga Iran Ditembak Mati oleh Aparat, Alasannya Bikin Geleng-geleng Kepala

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Pertandinganterakhir grup BPiala Dunia 2022 Qatar antara Amerika Serikat (AS)vs Iranternyata berdampak besar.

Pada pertandingan hari pada Selasa (29/11/2022) malam itu, Amerika Serikat (AS)vsIran berakhir dengan skor1-0.

Dengan begitu, timnas AS lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar.

Namun rupanyadampak dari kekalahan itu tidak hanya soal sepak bola.

Dilansir dari kompas.com pada Kamis (1/12/2022), pertandingan antara dua musuh bebuyutan itu penuh dengan pro dan kontra.

Sebab rupanya ada banyak warga Iran yang menolak untuk mendukung timnasnya sendiri.

Hal ini dipicu oleh aksi protes selama kurang lebih dua bulan terkait kematianMahsa Aminidalam tahanan pada 16 September 2022 lalu.

Bahkan timnas Iran sendiri sempat menolakuntuk menyanyikan lagu kebangsaannya di pertandingan pertama mereka.

Namun mereka mau menyanyikannya di dua pertandingan berikutnya.

Dan pasca kekalahan Iran atas AS, dilaporkanseorang warga Iran dilaporkan ditembak mati oleh pasukan keamanan.

Korbanbernama Mehran Samak (27).

Baca Juga: Ditangkap Karena Pakai Jilbab Secara Tak Pantas, Mahsa Amini Diduga Alami Kekerasan Hingga Meninggal

Menurut kelompok Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Oslo, Mehran ditembak mati setelah diamembunyikan klakson mobilnya di Bandar Anzali, kota di pantai Laut Kaspia barat laut Teheran pada Rabu (30/11/2022).

Mehran ditembak tepat di kepala oleh pasukan keamanan.

Penembakan itu sendiri terjadi karena dia merayakan kekalahan timnas Iran atas AS.

Hingga saat ini, tidak ada komentar dari pemerintah Iran. Namun salah seorang pemain timnas Iran,Saeid Ezatolahi angkat bicara.

Rupanya gelandang timnas Iran itu mengenal korban. Bahkan mengunggah fotonya dengan korban ketika masih remaja.

Dalam tulisannya,Saeid Ezatolahi menyamapikan pesan duka citanya.

"Setelah kekalahan pahit tadi malam, berita meninggalnya Anda membakar hati saya,"tulis Ezatolahi di Instagram.

Rupanya Ezatolahi dan Samak merupakan "rekan setim masa kecil".

Ezatolahi sendiri tidak memberi komentar apa-apa atas penyebab Samak, namun dia menuliskan beberapa kata.

"Suatu hari topeng akan jatuh, kebenaran akan terungkap."

"Ini bukan yang pantas didapatkan kaum muda kita. Ini bukan yang pantas diterima bangsa kita,"tutupEzatolahi.

Baca Juga: Ini Peran Politik Etis Sebagai Pintu Pembuka dalam Membangun Kesadaran Persatuan Bangsa

Kejadian tewasnya Samak berlanjut ke pemakaman.

Menurut IHR, pemerintah Iran sempat menolak untuk menyerahkan jenazah Samak kepada keluarganya.

Ketika akhirnya digelar pemakaman,para pelayat berteriak"Matilah diktator" di pemakaman Samak pada Rabu (30/11/2022) dalam sebuah video yang diterbitkan oleh CHRI.

Baca Juga: Intip Bahaya Racun Arsenik,Racun Mematikan yang Digunakan Pelaku Racuni Keluarganya di Magelang

Artikel Terkait