Baca Juga: Mengapa Berbagai Bentuk Perlawanan Terhadap Belanda Sering Mengalami Kegagalan?
- Pemerintah kolonial berhak menunjuk pejabat-pejabat yang bertanggung jawab atas pengawasan dan pengendalian tanam paksa di setiap daerah.
- Pemerintah kolonial berhak memberikan pinjaman uang atau bahan-bahan kepada para pengusaha yang bersedia membangun pabrik atau penggilingan untuk mengolah hasil tanam paksa.
- Pemerintah kolonial berhak memberikan insentif atau hadiah kepada para pejabat atau penduduk yang berhasil melaksanakan tanam paksa dengan baik.
- Pemerintah kolonial berhak memberikan hukuman atau sanksi kepada para pejabat atau penduduk yang melanggar atau menghalangi pelaksanaan tanam paksa.
Dampak Tanam Paksa
Sistem tanam paksa membawa dampak yang sangat negatif bagi rakyat dan lingkungan Indonesia, antara lain:
- Rakyat kehilangan hak atas tanah dan hasil pertaniannya, yang merupakan sumber kehidupan utama mereka.
- Rakyat dipaksa untuk bekerja keras tanpa imbalan yang layak, bahkan sering mendapat perlakuan kasar dan kejam dari para pejabat kolonial atau mandor-mandor yang ditunjuknya.
- Rakyat mengalami kelaparan dan kekurangan gizi, karena tanah yang tersisa untuk menanam padi dan palawija tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.
- Rakyat menderita berbagai penyakit dan kematian akibat kondisi kerja yang buruk, seperti kekurangan air, sanitasi, dan perawatan kesehatan.
- Rakyat kehilangan semangat dan motivasi untuk berkembang, karena merasa tidak memiliki masa depan yang cerah di bawah penjajahan Belanda.
- Lingkungan mengalami kerusakan akibat perubahan pola tanam yang tidak sesuai dengan keseimbangan ekosistem.
Tanah menjadi gundul dan tidak subur, air menjadi langka dan tercemar, hutan menjadi gundul dan terbakar, serta keanekaragaman hayati menjadi punah.
Sistem tanam paksa berlangsung selama kurang lebih 40 tahun, hingga akhirnya dihapuskan pada tahun 1870, setelah mendapat banyak kritik dan protes dari berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar negeri.
Sistem ini digantikan oleh sistem liberal, yang memberikan kesempatan kepada swasta untuk berinvestasi di sektor pertanian, dengan syarat membayar pajak dan sewa tanah kepada pemerintah kolonial.
Meskipun demikian, sistem liberal juga tidak mengubah kondisi rakyat yang tetap tertindas dan miskin di bawah penjajahan Belanda.
Demikianlah sejarah dan peraturan-peraturan tanam paksa yang diberlakukan pemerintah kolonial Belanda di Indonesia.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR